Recently Published
Komposisi Kimia dan Keawetan Alami Delapan Jenis Kayu di Bawah Naungan Image
Journal article

Komposisi Kimia dan Keawetan Alami Delapan Jenis Kayu di Bawah Naungan

Policy Synchronization In Mining Licenses In Forest Areas Image
Journal article

Policy Synchronization In Mining Licenses In Forest Areas

Most Viewed
Efisiensi Saluran Distribusi Produk Mebel: Studi Kasus pada Perusahaan Mebel Ukir di Jepara Image
Journal article

Efisiensi Saluran Distribusi Produk Mebel: Studi Kasus pada Perusahaan Mebel Ukir di Jepara

Keberhasilan suatu Perusahaan selain akan sangat ditentukan oleh tingkat efisiensi produksi, juga ditentukan oleh ketepatan menggunakan saluran distribusi untuk memasarkan produk Perusahaan ke tangan konsumen. Mebel ukir merupakan komoditi kayu olahan yang penting di daerah Jepara yang produknya antara lain dipasarkan di dalam negeri melalui berbagai tipe saluran pemasaran. Penelitian ini dilakukan rmtuk mengetahui efisiensi dari tipe tipe saluran distribusi yang digunakan oleh Perusahaan mebel ukir tersebut.Perusahaan mebel ukir yang menjadi objek studi memasarkan produknya melalui 2 tipe saluran distribusi yaitu : Perusahaan → Konsumen (tipe 1) dan Perusahaan →Distributor →Pengecer →Konsumen (tipe II). Untuk menilai efisiensi, dilakukan analisis biaya distribusi dan volume penjualan selama 3 tahun (tahun 1993 - 1995).Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada saluran tipe I, persentase biaya distribusi terhadap volume penjualan cenderung terus menurun yaitu dari 3,25 % menjadi 2, 70%). Besamya biaya distribusi untuk setiap satu unit produk terjual juga terus menurun yaitu dari Rp 7.538 menjadi Rp 6.213. Rata-rata persentase Perubahan volume penjualan lebih besar dibandingkan dengan rata-rata persentase Perubahan biaya distribusi yaitu 63,9 % dengan 48,33%.Pada tipe II, persentase biaya distribusi terhadap volume penjualan menunjukkan kecenderungan yang terus meningkat yaitu dari 2,07 % menjadi 2,57%. Besarnya biaya distribusi. untuk setiap satu unit produk terjual juga meningkat dari Rp 4. 031 menjadi Rp 6. 739. Sedangkan rata-rata persentase Perubahan volume penjualan lebih kecil dibandingkan dengan rata-rata persentase Perubahan biaya distribusi yaitu 80, 75% dengan 110,80%. Hal tersebut menunjukkan bahwa saluran distribusi tipe 1 telah dikelola secara lebih efisien dibandingkan dengan saluran tipe II. Meskipun demikian didalam upaya memperluas pangsa pasar, keberadaan saluran distribusi tipe II masih diperlukan oleh Perusahaan karena dapat lebih memperluas jangkauan pasar produk Perusahaan.
Pembuatan Briket Arang dari Serbuk Gergajian Kayu dengan Penambahan Tempurung Kelapa Image
Journal article

Pembuatan Briket Arang dari Serbuk Gergajian Kayu dengan Penambahan Tempurung Kelapa

Limbah serbuk gergajian kayu mempunyai potensi yang cukup besar untuk terus dikembangkan sebagai bahan baku pembuatan briket arang. Guna lebih meningkatkan sifat fisis dan kimia briket arang serbuk gergajian kayu maka dilakukan penelitian dengan menambahkan arang tempurung kelapa sebagai bahan baku briket. Dalam percobaan ini arang tempurung kelapa yang ditambahkan sebesar 10%, 15% dan 20% dari berat briket. Pengarangan serbuk gergaji dan tempurung kelapa dilakukan secara terpisah dengan menggunakan kiln drum selama 5-7 jam dan selanjutnya dibuat briket sesuai dengan komposisi yang telah ditetapkan. Pada pembuatan briket digunakan perekat kanji sebanyak 2,5% yang dikempa dingin pada tekanan 3,125 ton. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dibandingkan dengan briket dari 100% arang serbuk gergaji, temyata penambahan arang tempurung kelapa mampu meningkatkan kerapatan, kekuatan tekan dan nilai kalor.Secara keseluruhan nilai kerapatan briket arang berkisar antara 0,45-0,59 g/cm3, kekuatan tekan 4,67-6,72 kg/cm2, kadar air 3,51-4.75%, kadar zat menguap 22.18-25,77,. kadar abu 3,56-4.23%, kadar karbon terikat 70,28-73,82% dan nilai kalor berkisar antara 6.198,99-6.522,84 kal/g. Briket arang dengan komposisi 90% arang serbuk gergaji dan 10% arang tempurung kelapa memberikan hasil yang terbaik untuk kadar air (3,51%), kadar zat menguap (22,18%), kadar karbon terikat (73,82%) dan nilai kalor (6.522.84 kal/g).
Kajian Hutan Kemasyarakatan sebagai Sumber Pendapatan : Kasus di Kab. Gunung Kidul Image
Kajian Hutan Kemasyarakatan sebagai Sumber Pendapatan : Kasus di Kab. Gunung Kidul Image
Journal article

Kajian Hutan Kemasyarakatan sebagai Sumber Pendapatan : Kasus di Kab. Gunung Kidul

Kajian Kebijakan Pengelolaan Hutan Lindung Image
Kajian Kebijakan Pengelolaan Hutan Lindung Image
Journal article

Kajian Kebijakan Pengelolaan Hutan Lindung

Suggested For You
Analisis Peran Para Pihak dalam Pengelolaan Daerah Aliran Sungai Bengawan Solo Hulu di Kabupaten Wonogiri €“ Jawa Tengah Image
Journal article

Analisis Peran Para Pihak dalam Pengelolaan Daerah Aliran Sungai Bengawan Solo Hulu di Kabupaten Wonogiri €“ Jawa Tengah

Tujuan penelitian ini adalah menganalisis peran para pihak dalam pengelolaan Daerah Aliran Sungai (DAS) di DAS Bengawan Solo Hulu yang terletak di Kabupaten Wonogiri dengan menggunakan metode kualitatif dan analisis stakeholder. Hasil penelitian menunjukkan bahwa berdasarkan analisis peran parapihak diketahui bahwa terdapat sejumlah para pihak yang memiliki kepentingan dan pengaruh besar dalam keberhasilan pengelolaan DAS. Besarnya pengaruh dan kepentingan para pihak tergantung tugas pokok dan fungsi yang dibebankan serta kepentingan dan pengaruhnya. Institusi yang mempunyai pengaruh dan kepentingan yang paling besar adalah Dinas Pertanian,Perkebunan dan Kehutanan Kabupaten. Hal ini berimplikasi bahwa para pengambil kebijakan dalam pengelolaan DAS harus mempertimbangkan aspirasi mereka dalam mewujudkan keberhasilan pengelolaan DAS Bengawan Solo Hulu. Koordinasi diperlukan agar tidak terjadi tumpang tindih, duplikasi, dan tercapainya tujuan.
Siklus Perkembangan Pembungaan dan Pembuahan Serta Pembentukan Buah Kemenyan (Styrax Benzoin) di Aek Nauli Image
Journal article

Siklus Perkembangan Pembungaan dan Pembuahan Serta Pembentukan Buah Kemenyan (Styrax Benzoin) di Aek Nauli

Dinamika Pengunjung Wisata Alam Di Taman Nasional Alas Purwo, Jawa Timur Image
Journal article

Dinamika Pengunjung Wisata Alam Di Taman Nasional Alas Purwo, Jawa Timur

Karakteristik Hutan Rakyat di Jawa Image
Journal article

Karakteristik Hutan Rakyat di Jawa

Karakteristik Ekstrak Kulit Kayu Mahoni Sebagai Bahan Perekat Kayu Image
Journal article

Karakteristik Ekstrak Kulit Kayu Mahoni Sebagai Bahan Perekat Kayu

Siklus Perkembangan Pembungaan dan Pembuahan Serta Pembentukan Buah Kemenyan (Styrax Benzoin) di Aek Nauli Image
Siklus Perkembangan Pembungaan dan Pembuahan Serta Pembentukan Buah Kemenyan (Styrax Benzoin) di Aek Nauli Image
Journal article

Siklus Perkembangan Pembungaan dan Pembuahan Serta Pembentukan Buah Kemenyan (Styrax Benzoin) di Aek Nauli

Dinamika Pengunjung Wisata Alam Di Taman Nasional Alas Purwo, Jawa Timur Image
Dinamika Pengunjung Wisata Alam Di Taman Nasional Alas Purwo, Jawa Timur Image
Journal article

Dinamika Pengunjung Wisata Alam Di Taman Nasional Alas Purwo, Jawa Timur

Karakteristik Hutan Rakyat di Jawa Image
Karakteristik Hutan Rakyat di Jawa Image
Journal article

Karakteristik Hutan Rakyat di Jawa

Karakteristik Ekstrak Kulit Kayu Mahoni Sebagai Bahan Perekat Kayu Image
Karakteristik Ekstrak Kulit Kayu Mahoni Sebagai Bahan Perekat Kayu Image
Journal article

Karakteristik Ekstrak Kulit Kayu Mahoni Sebagai Bahan Perekat Kayu

Journal article

Kelayakan Program Hutan Desa di Desa Tanjung Aur II Kecamatan Pino Raya Kabupaten Bengkulu Selatan

Kelayakan Program Hutan Desa di Desa Tanjung Aur II Kecamatan Pino Raya Kabupaten Bengkulu Selatan Image
Journal article

Sifat Fisis dan Mekanis Kayu Jati Super dan Jati Lokal dari Beberapa Daerah Penanaman

Sifat Fisis dan Mekanis Kayu Jati Super dan Jati Lokal dari Beberapa Daerah Penanaman Image
Journal article

Tipologi Kesatuan Pengelolaan Hutan (KPH) di Indonesia

Tipologi Kesatuan Pengelolaan Hutan (KPH) di Indonesia Image
Journal article

Monitoring dan Evaluasi Kondisi Sosial Ekonomi dalam Pengelolaan Daerah Aliran Sungai: Studi Kasus di Sub DAS Progo Hulu

Monitoring dan Evaluasi Kondisi Sosial Ekonomi dalam Pengelolaan Daerah Aliran Sungai: Studi Kasus di Sub DAS Progo Hulu Image
Read more articles