Kesatuan Pengelolaan Hutan (KPH) memiliki informasi kondisi biofisik dan sosial ekonomi sekitar hutan sehingga KPH memiliki peranan penting dalam mendukung Perhutanan Sosial (PS). Kesediaan dan peran KPH dalam implementasi program PS perlu dikaji, terutama melalui sudut pandang para pihak yang terlibat dalam PS. Penelitian ini bermaksud mengkonstruksikan dan mengukur pergeseran konseptual pengelola KPH terhadap PS dari sisi pengelola KPH, masyarakat dan pendamping perhutanan sosial berupa sikap dan kelembagaan yang diperlukan dalam pengelolaan perhutanan sosial, mengukur performansi PS di areal KPH serta mengkaji hubungan antara sikap dan perilaku pengelola KPH terhadap keberhasilan PS yang berada di areal KPH. Penelitian dilakukan di 2 lokasi yaitu KPHP Kerinci dan KPHL Sijunjung. Pengolahaan dan analisis data menggunakan metode skoring untuk mengukur sikap, kelembagaan dan keberhasilan PS, serta analisis korelasi Pearson untuk menganalisis pengaruh sikap dan kelembagaan KPH terhadap keberhasilan PS. Fokus penelitian adalah pengukuran sikap dan orientasi KPH terhadap PS, kelembagaan yang telah terbentuk terkait PS di KPH serta keberhasilan PS di areal KPH dari segi sosial, ekonomi dan ekologi. Penelitian ini melibatkan 60 responden dengan purposive sampling hasil penelitian mengungkap bahwa sikap KPHP Kerinci dan KPHL Sijunjung telah mendukung PS, sementara tindakan KPH terhadap PS masih dibatasi oleh kewenangan berdasarkan peraturan Perundangan dan keterbatasan pendanaan. Konstruk yang dibangun dapat menjelaskan peran KPH dalam keberhasilan sosial dan ekonomi PS.