Baru saja dipublikasikan
Paling banyak dilihat
Diskursus Makna Jilbab Dalam Surat Al\u002Dahzab Ayat 59: Menurut Ibnu Kathir Dan M. Quraish Shihab Image
Journal article

Diskursus Makna Jilbab Dalam Surat Al-ahzab Ayat 59: Menurut Ibnu Kathir Dan M. Quraish Shihab

Artikel ini secara umum bertujuan untuk mengetahui makna jilbab dalam surat al-Ahzab ayat 59. Secara lebih rinci tulisan ini menjelaskan pertama, makna jilbab menurut Ibnu Kathir. Kedua, mengetahui makna jilbab menurut M. Quraish Shihab. Ketiga, menjelas kan penyebab perbedaan pemaknaan jilbab antara perspektif Ibnu Kathir dan M. Quraish Shihab. Artikel ini merupakan hasil kajian library research yang dimaksudkan untuk mengetahui perbeda an makna jilbab menurut Ibnu Katsir dan M. Quraish Shihab dengan metode penafsiran muqarrin atau metode komparatif. Ibnu Katsir mengatakan bahwa aurat wanita adalah seluruh tubuhnya. Sementara, M. Quraish Shihab tidak cenderung mendukung pendapat yang mewajibkan wanita menutup seluruh badannya atas dasar bahwa seluruh tubuh wanita adalah aurat. Ini bukan saja karena lemahnya alasan-alasan yang mereka kemukakan, tetapi juga dengan tampil seperti yang mereka wajibkan berarti gugurlah fungsi hiasan atau keindahan dalam berpakaian, padahal al-Quran sendiri menyebutkan bahwa salah satu fungsi pakaian adalah hiasan. Adapun penyebab perbedaan para ulama dalam memaknai jilbab adalah penafsiran mereka terhadap surat al-Nur ayat 31.
Permintaan, Penawaran Dan Harga Perspektif Ibnu Khaldun Image
Journal article

Permintaan, Penawaran Dan Harga Perspektif Ibnu Khaldun

PERMINTAAN, PENAWARAN DAN HARGAPERSPEKTIF IBNU KHALDUN Husna Ni'matul Ulya Abstrak: Ibnu Khaldun merupakan salah satu ekonom ternama dalam sejarah pemikiran Islam, dimana beliau hidup pada periode kedua sejarah pemikiran Islam. Dalam kitab Muqaddimahnya, beliau banyak menjabarkan tentang teori ekonomi yang banyak diaplikasikan dalam ekonomi modern, salah satunya adalah teori permintaan, penawaran dan harga. Beliau setuju bahwasannya harga terbentuk dari tarik ulur penawaran dan permintaan, dengan tetap mempertimbangkan faktor yang lain. Dalam hal ini teori Ibnu Khaldun banyak kemiripan dengan ekonomi modern, hal ini mungkin disebabkan banyak pemikir Barat yang mengadopsi pemikiran beliau, maskipun teori Ibnu Khaldun cnderung lebih mengarah pada bukti empiris dari pada dituangkan dalam statemen.
Disarankan Untuk Anda
Motiv Dan Makna Sosial Ibadah Haji Pada Jamaah Masjid Darussalam Perumahan Wisma Tropodo Waru Sidoarjo Image
Journal article

Motiv Dan Makna Sosial Ibadah Haji Pada Jamaah Masjid Darussalam Perumahan Wisma Tropodo Waru Sidoarjo

Allah telah menjamin bahwa tiap-tiap apa yang dikerjakan hamba-Nya dalam ibadah haji mengandung manfaat luar biasa, tetapi manfaat itu harus digali dan diraih dengan perjuangan manusia itu sendiri. Ibadah haji merupakan rukun Islam yang sarat dengan nilai-nilai. Sumbangsih nilai-nilai haji akan terasa sangat besar bagi kehidupan sosial jika dimiliki oleh pelaku haji. Hubungannya dengan motiv dan makna sosial ibadah haji bagi Jamaah Masjid Darussalam di Perumahan wisma Tropodo Waru Sidoarjo, sementara informasi yang mereka sampaikan dari beberapa jamaah rata-rata mengatakan motivasi melakukan ibadah haji karena semata-mata menjalankan titah dan perintah Allah Swt, dalam menyempurnakan rukun Islam yang lima. Mereka juga mengatakan bahwa setelah melaksanakan ibadah haji, bukan tujuan untuk mendapatkan sebutan haji atau hajjah melainkan kemabruran ibadah haji itu sendiri. Tujuan dari penelitian ini adalah: 1) Untuk memperoleh gambaran kualitas dari motiv yang melatarbelakangi Jamaah Masjid Darussalam Perumahan Wisma Tropodo Waru Sidoarjo menunaikan ibadah haji. 2) Untuk memperoleh gambaran kualitas pandangan Jamaah Masjid Darussalam Perumahan Wisma Tropodo Waru Sidoarjo tentang makna sosial dari pelaksanaan ibadah haji. Penelitian ini termasuk dalam penelitian kualitatif dengan jenis penelitian studi kasus. Teknik pengumpulan data menggunakan wawancara secara langsung. Sedangkan untuk menganalisis data yang diperoleh, peneliti memakai metode “deskriptif analisis”. Dari analisis data ditemukan: 1) Motiv yang muncul dari kebutuhan biologis sebagai makhluk yang hidup, dalam menunaikan ibadah haji, Jamaah Masjid Darussalam Wisma Tropodo Waru Sidoarjo, rata-rata dominan. Sedangkan motiv yang ada hubungan dan pengaruhnya dari lingkungan sosial, tidak dominan. Adapun motiv yang berasal dari interaksi dengan Tuhan (Allah Swt.) sangat kuat dan dominan sekali. 2) Dalam memahami makna sosial ibadah haji, JamaahMasjid Darussalam Wisma Tropodo Waru Sidoarjo, sudah mengarah kepada pemahaman yang komprehensif. Ibadah haji difahami sebagai ibadah ritual dan ibadah sosial. Ibadah haji lebih banyak makna sosialnya daripada makna ritual (transendental). Hal ini didasarkan pada substansi Islam sebagai agama Rahmatan Lil'alamin.
Baca artikel lainnya