Baru saja dipublikasikan
Fiber Food Content and Analog Rice Favor Level with Talas Flour and Coconut Flour Image
Journal article

Fiber Food Content and Analog Rice Favor Level with Talas Flour and Coconut Flour

Cover Image
Cover Image

Cover

Abstrak Image
Abstrak Image

Abstrak

Authors Guidelines Image
Authors Guidelines Image

Authors Guidelines

Indeks Penulis Image
Journal article

Indeks Penulis

Indeks Kata Kunci Image
Journal article

Indeks Kata Kunci

Pengaruh Jenis Asam dan PH terhadap Aktivitas Enzim Dehidrogenase dan Indeks Browning Daging Buah Salak Image
Journal article

Pengaruh Jenis Asam dan PH terhadap Aktivitas Enzim Dehidrogenase dan Indeks Browning Daging Buah Salak

Indeks Kata Kunci Vol.12 No. 2 Desember 2020 Image
Journal article

Indeks Kata Kunci Vol.12 No. 2 Desember 2020

Indeks Penulis Image
Indeks Penulis Image
Journal article

Indeks Penulis

Indeks Kata Kunci Image
Indeks Kata Kunci Image
Journal article

Indeks Kata Kunci

Pengaruh Jenis Asam dan PH terhadap Aktivitas Enzim Dehidrogenase dan Indeks Browning Daging Buah Salak Image
Pengaruh Jenis Asam dan PH terhadap Aktivitas Enzim Dehidrogenase dan Indeks Browning Daging Buah Salak Image
Journal article

Pengaruh Jenis Asam dan PH terhadap Aktivitas Enzim Dehidrogenase dan Indeks Browning Daging Buah Salak

Indeks Kata Kunci Vol.12 No. 2 Desember 2020 Image
Indeks Kata Kunci Vol.12 No. 2 Desember 2020 Image
Journal article

Indeks Kata Kunci Vol.12 No. 2 Desember 2020

Paling banyak dilihat
Pengaruh Jumlah Tepung Kanji pada Pembuatan Briket Arang Tempurung Pala Image
Journal article

Pengaruh Jumlah Tepung Kanji pada Pembuatan Briket Arang Tempurung Pala

Penelitian pembuatan briket arang tempurung pala telah dilaksanakan dengan tujuan untuk mengetahui pengaruh jumlah tepung kanji terhadap mutu briket yg dihasilkan, sehingga dapat digunakan sebagai bahan bakar. Briket dibuat menggunakan arang tempurung pala dengan perekat tepung kanji sebanyak 2; 2,5; 3; 3,5 dan 4%, dan tekanan 150 kg/cm2. Dari penelitian ini diperoleh bahwa arang tempurung pala dapat diolah menjadi briket. Briket yang dihasilkan mempunyai kisaran kadar air sebesar 6,11-6,50%, bagian yang hilang pada pemanasan suhu 950 °C sebesar 14,20-14,80%, kadar abu sebesar 5,45-5,94%, dan nilai kalori sebesar 5.047,27-5.219,00 kal/g.
Pengaruh Suhu dan Waktu Penggorengan terhadap Mutu Keripik Nanas Menggunakan Penggoreng Vakum Image
Journal article

Pengaruh Suhu dan Waktu Penggorengan terhadap Mutu Keripik Nanas Menggunakan Penggoreng Vakum

Produksi buah nanas (Ananas comosus) yang relatif tinggi dan umur simpan yang relatif pendek menjadi alasan dilakukan diversifikasi produk nanas, sehingga dapat menambah nilai jual dan memperpanjang umur simpan buah. Salah satu alternatif yang potensial untuk dikembangkan adalah dengan mengolahnya menjadi keripik. Pengolahan keripik nanas dilakukan dengan menggunakan alat penggorengan vakum (vacuum frying). Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh waktu dan suhu penggorengan terhadap produk keripik nanas menggunakan mesin penggoreng vakum. Kegiatan ini dilakukan melalui beberapa tahapan yaitu sortasi (pengupasan kulit dan pembersihan), pembelahan, pencucian/penirisan air dan penggorengan. Penggoreng vakum yang digunakan memiliki dimensi panjang 120 cm, lebar 100 cm dan tinggi 140 cm, yang dilengkapi dengan tabung penggoreng, panel listrik, pemanas, bak air, pompa vakum, serta peniris produk. Pada proses pembuatan keripik nanas ini dilakukan kombinasi antara waktu (40 dan 50 menit) dan suhu (80 dan 90oC) dengan tekanan konstan 60 cmHg. Kapasitas penggoreng vakum untuk buah nanas adalah 2 kg dengan rendemen rata-rata keripik yang dihasilkan sekitar 25%. Hasil analisa menunjukkan bahwa mutu keripik yang sesuai dengan SNI adalah dengan perlakuan suhu 90oC dan waktu 50 menit. Sedangkan untuk perlakuan 40 menit dengan suhu 80oC dan 90oC, kadar minyak/lemak sesuai SNI sedangkan kadar air dan kadar abu tidak sesuai SNI. Uji organoleptik tekstur perlakuan 40 menit pada suhu 80oC tidak disukai panelis. Keripik nanas yang dihasilkan memiliki rasa yang khas (nanas), warna dan penampakan yang normal dengan tekstur yang renyah.
Abstrak Image
Abstrak Image
Journal article

Abstrak

Pengawetan Kayu Aren Sebagaibahan Sediaan Meubel Image
Pengawetan Kayu Aren Sebagaibahan Sediaan Meubel Image
Journal article

Pengawetan Kayu Aren Sebagaibahan Sediaan Meubel

Disarankan Untuk Anda
Karakteristik Kadar Sukrosa, Glukosa dan Fruktosa pada Beberapa Produk Gula Aren Image
Journal article

Karakteristik Kadar Sukrosa, Glukosa dan Fruktosa pada Beberapa Produk Gula Aren

Gula aren diperoleh dari proses penyadapan nira aren yang kemudian dikurangi kadar airnya hingga menjadi padat. Produk gula aren ini adalah berupa gula cair, gula cetak dan gula semut. tujuan penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi kandungan gula pada masing - masing produk olahan gula aren. bahan baku yang digunakan dalam penelitian ini yaitu gula madu yang merupakan bahan setengah jadi yang diperoleh dari petani nira aren. penelitian dilakukan secara deskriptif, proses pembuatan gula aren dilakukan dengana metode pemasakan pada waktu tertentu sesuai dengan jenis produk yang akan dihasilkan, dalam hal ini gula cair, gula cetak dan gula semut. hasil penelitian menunjukan produk dari gula aren memiliki kandungan sukrosa, glukosa dan fruktosa yang berbeda-beda, dimana kandungan sukrosa yang tertinggi yaitu pada produk gula aren yang diolah menjadi gula semut dengan kandungan sukrosa sebesar 95,79%. Kandungan glukosa tertinggi pada produk gula cair dengan kandungan glukosa sebesar 1,6% dan kandungan fruktosa tertinggi pada produk gula aren yang diolah menjadi gula semut dengan nilai kandungan fruktosa sebesar 1,525%.
Journal article

Abstrak

Abstrak Image
Journal article

Indeks Penulis

Indeks Penulis Image
Journal article

Abstrak

Abstrak Image
Baca artikel lainnya