Baru saja dipublikasikan
Pengaruh Pemberian Dosis Pupuk Npk Dan Pupuk Pelengkap Terhadap Pertumbuhan Dan Produksi Tanaman Sedap Malam (Polianthes Tuberosa L.) Image
Journal article

Pengaruh Pemberian Dosis Pupuk Npk Dan Pupuk Pelengkap Terhadap Pertumbuhan Dan Produksi Tanaman Sedap Malam (Polianthes Tuberosa L.)

Efikasi Herbisida Nabati 1,8\u002Dcineole Terhadap Gulma Pada Perkebunan Kelapa Sawit (Elaeis Guineensis Jacq.) Menghasilkan Image
Journal article

Efikasi Herbisida Nabati 1,8-cineole Terhadap Gulma Pada Perkebunan Kelapa Sawit (Elaeis Guineensis Jacq.) Menghasilkan

Pengaruh Ekstrak Gulma Siam, Kemuning dan Saliara terhadap Penghambatan Pertumbuhan Bakteri Layu Pisang secara In Vitro Image
Journal article

Pengaruh Ekstrak Gulma Siam, Kemuning dan Saliara terhadap Penghambatan Pertumbuhan Bakteri Layu Pisang secara In Vitro

Paling banyak dilihat
Pengaruh Pupuk Urea terhadap Hasil Tanaman Jagung yang Ditumpangsarikan dengan Kacang Tanah Image
Journal article

Pengaruh Pupuk Urea terhadap Hasil Tanaman Jagung yang Ditumpangsarikan dengan Kacang Tanah

Penelitian bertujuanuntukmengetahui (1) hasil tanaman yang lebih tinggi antara tanaman yang ditumpangsarikan dengan tanaman monokultur; dan (2) menentukan dosis pupuk Urea yang optimum untuk tumpangsari jagung dengan kacang tanah. Penelitian dilaksanakan pada bulan Agustus hingga Desember 2014 di Lapang Terpadu dan Laboratorium Agronomi Fakultas Pertanian Universitas Lampung.Rancangan yang digunakan adalah rancangan kelompok teracak sempurna (RKTS) dengan sembilan perlakuan yaitu monokultur jagung, monokulturkacang tanah, tumpangsari jagung dengan kacang tanah pada dosis urea untuk tanaman jagung 0 (P3), 50 (P4), 100 (P5), 150 (P6), 200 (P7), 250 (P8) dan 300 (P9) kg/ha. Perbedaan antar perlakuan diuji dengan uji ortogonal pada taraf α 0,05. Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) hasil tanaman monokultur lebih tinggi daripada hasil tanaman tumpangsari. Rata-rata hasil tanaman jagung yang ditanam secara tumpangsari yaitu 1,69 t/ha dan tanaman kacang tanah yang ditumpangsarikan rata-ratanya yaitu 0,42 t/ha, tanaman jagung yang ditanam secara monokultur hasilnya 2,61 t/ha dan hasil kacang tanah yang ditanam monokultur yaitu 1,07 t/ha. Hasil tumpangsari tertinggi yaitu pada pemupukan urea 300 kg/ha dengan hasil jagung 2,57 t/ha dan kacang tanah 0,46 t/ha, (2) belum diperoleh dosis pupuk urea yang optimum untuk jagung yang ditumpangsarikan dengan kacang tanah.
Pengaruh Dosis Dan Waktu Aplikasi Pupuk Urea Dalam Meningkatkan Pertumbuhan Dan Hasil Jagung (Zea Mays, L.) Pioneer 27 Image
Journal article

Pengaruh Dosis Dan Waktu Aplikasi Pupuk Urea Dalam Meningkatkan Pertumbuhan Dan Hasil Jagung (Zea Mays, L.) Pioneer 27

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui (1) waktu aplikasi urea yang diberikan secara bertahap dalam meningkatkan pertumbuhan dan hasil jagung hibrida Pioneer 27, (2) dosis pupuk urea yang optimum dalam meningkatkan pertumbuhan dan hasil jagung Pioneer 27, dan (3) interaksi antara dosis dan waktu aplikasi pupuk urea dalam meningkatkan pertumbuhan dan hasil jagung Pioneer 27. Penelitian dilaksanakan dari bulan November 2011 sampai Februari 2012 di Kebun Percobaan Politeknik Negeri Lampung. Rancangan percobaan yang digunakan adalah rancangan kelompok teracak sempurna (RKTS) dengan dua faktor. Faktor pertama adalah pemberian dosis pupuk urea dengan 4 taraf (100 kg urea/ha (d1), 200 kg urea /ha (d2), 300 kg urea /ha (d3), dan 400 kg urea /ha (d4), sedangkan faktor kedua adalah waktu aplikasi pemberian pupuk urea dengan 3 taraf (2 kali pada 1 MST dan awal berbunga (t1), 3 kali pada 1 MST, 3 MST, dan awal berbunga (t2), dan 4 kali pada 1 MST, 2 MST, 3 MST, dan awal berbunga (t3)). Keragaman diuji dengan uji Bartlett, sifat kemenambahan data diuji dengan uji Tukey, kemudian dilakukan analisis ragam, dan dilanjutkan dengan uji ortogonal dan ortogonal polinomial pada taraf nyata 5%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) waktu aplikasi urea yang diberikan secara bertahap hanya dapat meningkatkan tinggi tanaman. Pemberian 3 dan 4 kali lebih baik dibandingkan pemberian 2 kali, (2) pemberian dosis 285 kg urea/ha mampu meningkatkan bobot kering berangkasan, (3) pemberian dosis 100 kg urea/ha dengan aplikasi 2 kali (1 MST dan awal berbunga) sudah meningkatkan hasil jagung sebesar 10,65 t/ha.
Disarankan Untuk Anda
Uji Efektivitas Pupuk Organonitrofos Dan Kombinasinya Dengan Pupuk Anorganik Terhadap Pertumbuhan, Serapan Hara Dan Produksi Tanaman Mentimun (Cucumis Sativus L.) Pada Musim Tanam Kedua Di Tanah Ultisol Gedung Meneng Image
Journal article

Uji Efektivitas Pupuk Organonitrofos Dan Kombinasinya Dengan Pupuk Anorganik Terhadap Pertumbuhan, Serapan Hara Dan Produksi Tanaman Mentimun (Cucumis Sativus L.) Pada Musim Tanam Kedua Di Tanah Ultisol Gedung Meneng

Pupuk Organonitrofos yang merupakan salah satu jenis pupuk organik yang mampu menyediakan unsur hara berimbang, khususnya N dan P berasal dari proses pengomposan kotoran sapi dan batuan fosfat yang ditambahkan mikroba pelarut fosfat dan mikroba penambat nitrogen. Penelitian ini bertujuan untuk: (1) Menyelidiki pengaruh pemberian pupuk organonitrofos dan kombinasinya dengan pupuk anorganik terhadap pertumbuhan, serapan hara dan produksi pada tanaman mentimun, (2) Menetapkan kombinasi pupuk organonitrofos dengan pupuk anorganik yang paling efektif secara agronomis maupun ekonomis pada tanaman mentimun. Penelitian ini terdiri dari 6 perlakuan dengan 3 ulangan disusun dalam Rancangan Acak kelompok (RAK). Perlakuan yang digunakan yaitu A: Kontrol (tanpa pupuk), B: 100 kg urea ha -1 , 200 kg SP-36 ha -1 , 100 kg KCl ha -1 , C: 75 kg urea ha -1 , 150 kg SP-36 ha -1 , 75 kg KCl ha -1 , 1.000 kg Organonitrofos ha -1 , D: 50 kg urea ha -1 , 100 kg SP-36 ha -1 , 50 kg KCl ha -1 , 2.500 kg Organonitrofos ha -1 , E: 25 kg urea ha -1 , 50 kg SP-36 ha -1 , 25 kg KCl ha -1 , 3.000 kg Organonitrofos ha -1 , F: 5.000 kg Organonitrofos ha -1 . Variabel pengamatan meliputi panjang tanaman, jumlah cabang, jumlah bunga betina, jumlah bunga jantan, jumlah bunga betina jadi buah, jumlah buah per pohon, bobot berangkasan segar, bobot berangkasan kering, bobot buah, bobot rata-rata buah, analisis tanah, dan analisis tanaman. Data dianalisis dengan analisis ragam dan perbedaan nilai tengah perlakuan dengan uji Beda Nyata Terkecil (BNT) pada taraf nyata 5%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian pupuk Organonitrofos dan kombinasinya dengan pupuk anorganik pada dosis 75 kg urea ha -1 , 150 kg SP-36 ha -1 , 75 kg KCl ha - 1 , 1.000 kg Organonitrofos ha -1 dapat meningkatkan serapan hara N, P, K, namun tidak berpengaruh terhadap pertumbuhan dan produksi mentimun pada musim tanam kedua. Pupuk tunggal Organonitrofos dosis 5.000 kg ha -1 lebih direkomendasikanuntuk petani mentimun, karena merupakan dosis paling efektif secara agronomis (Relative Agronomic Effektiviness) maupun secara ekonomis dan dapat menciptakan pertanian yang berkelanjutan.
Baca artikel lainnya