Baru saja dipublikasikan
Adsorpsi Zat Warna Naphtol Menggunakan Adsorben Kulit Buah Kakao (Theobroma Cacao L.) Image
Adsorpsi Zat Warna Naphtol Menggunakan Adsorben Kulit Buah Kakao (Theobroma Cacao L.) Image

Adsorpsi Zat Warna Naphtol Menggunakan Adsorben Kulit Buah Kakao (Theobroma Cacao L.)

Studi Awal Rancang Bangun Pendeteksi Gerak Pada Lekukan Jari Tangan Image
Studi Awal Rancang Bangun Pendeteksi Gerak Pada Lekukan Jari Tangan Image

Studi Awal Rancang Bangun Pendeteksi Gerak Pada Lekukan Jari Tangan

Analisis Kinerja Turbin Savonius sebagai Sumber Energi Alternatif Image
Analisis Kinerja Turbin Savonius sebagai Sumber Energi Alternatif Image

Analisis Kinerja Turbin Savonius sebagai Sumber Energi Alternatif

Paling banyak dilihat
Sistem Pengontrolan Suhu dan Kelembaban pada Inkubator Bayi Image
Journal article

Sistem Pengontrolan Suhu dan Kelembaban pada Inkubator Bayi

  Inkubator bayi sangat berperan penting untuk menjaga suhu tubuh bayi baru lahir khususnya bagi bayi prematur. Inkubator bayi yang dirancang ini memiliki panjang 60 cm, lebar 40 cm, dan tinggi 30 cm. Sistem dari inkubator bayi ini akan secara otomatis menyalakan atau mematikan kipas dan atau pemanas sesuai dengan batas normal dari suhu dan kelembaban udara di dalam inkubator bayi. Batas normal untuk suhu inkubator bayi yang digunakan adalah 33°C sampai 35°C. Sedangkan batas nomal untuk kelembaban udara di dalam inkubator bayi adalah sebesar 40% sampai 60%.  Sistem akuisisi data terdiri dari sensor kelembaban dan suhu, mikrokontroler ATmega8535, kipas, pemanas, dan LCD untuk menampilkan hasil pengukuran suhu dan kelembaban udara. Pemanas digunakan untuk mengatur suhu di dalam inkubator. Sedangkan kipas digunakan untuk mengatur kelembaban udara di dalam inkubator bayi. Hasil pengujian menunjukkan pemanas akan menyala jika suhu di bawah batas 33°C. Sedangkan kipas akan menyala jika kelembaban udara di atas 60%.   Kata kunci: inkubator bayi, sensor suhu dan kelembaban, mikrokontroler ATmega8535  
Pemetaan Daerah Rawan Erosi dengan Menggunakan Aplikasi Penginderaan Jauh dan Sistem Informasi Geografi di Kabupaten Timor Tengah Selatan Propinsi Nusa Tenggara Timur Image
Journal article

Pemetaan Daerah Rawan Erosi dengan Menggunakan Aplikasi Penginderaan Jauh dan Sistem Informasi Geografi di Kabupaten Timor Tengah Selatan Propinsi Nusa Tenggara Timur

Telah dilakukan pemetaan daerah rawan erosi di Kabupaten Timor Tengah Selatan Provinsi Nusa Tenggara Timur dengan menggunakan aplikasi penginderaan jauh dan sistem infomasi geografi. Tujuan dari penelitian ini adalah  untuk memetakan daerah rawan erosi dan tingkat kerawanannya di Kabupaten Timor Tengah selatan, Propinsi Nusa Tenggara Timur. Metode penelitian berupa pembuatan peta curah hujan, pembuatan peta tutupan lahan, dan pembuatan peta kelas lereng. Berdasarkan dari hasil penelitian, tingkat rawan erosi dibagi menjadi tiga kelas yaitu: kelas tidak rawan erosi  dengan luas wilayah 127.218,69 Ha meliputi kecamatan Noebeba, kecamatan Amanuban Selatan, kecamatan Kualin, sebagian kecamatan Amanuban Timur dan kecamatan Fatukopa. Kelas  rawan erosi  dengan luas wilayah 251.082,09 Ha meliputi hampir seluruh kecamatan Timor Tengah Selatan dan kelas sangat rawan erosi sekitar 9.125,1 Ha meliputi wilayah kecamatan Fatumnasi, kecamatan Tobu, kecamatan Mollo Utara, sebagian kecamatan Kot'olin. Kata kunci: Peta Rawan Erosi, Penginderaan Jauh, Sistem Informasi Geografi.  
Disarankan Untuk Anda
Kajian Komputasi Numerik Model Integratif pada Difraksi Celah Lingkaran Menggunakan Metode Pendekatan Simpson 1/3 Image
Journal article

Kajian Komputasi Numerik Model Integratif pada Difraksi Celah Lingkaran Menggunakan Metode Pendekatan Simpson 1/3

 Telah dilakukan penelitian tentang   komputasi numerik model integratif pada difraksi celah lingkaran dengan tujuan untuk menerapkan metode simpson 1/3 untuk mencari solusi kasus difraksi celah lingkaran, menghitung nilai integrasi bessel menggunakan metode simpson 1/3, menentukan jarak antara dua intensitas pada pita terang, memperoleh grafik pola intensitas cahaya terhadap jarak pada kasus difraksi celah berbentuk lingkaran. Hasil integrasi yang diperoleh dengan metode simpson 1/3  pada tiga titik puncak intensitas  yaitu 0.14352548, -0.3342371, 0.27050545 Dari hasil perhitungan pada puncak pertama untuk intensitas maksimum pada terang pusat yang berada pada jarak 0.3 cm dengan nilai intensitas 0.91553621, puncak kedua pada jarak 5.1 cm dengan nilai intensitas 0.01718022 dan pucak ketiga pada jarak 8.6 cm dengan nilai intensitas 0.00395745. Dari hasil perhitungan diperoleh grafik antara jarak dengan intensitas sehingga terdapat pola yang membentuk cincin gelap terang semakin besar panjang gelombang sumber maka semakin besar pula jarak antara suatu titik intensitas dari intensitas maksimum. Hasil perhitungan menunjukkan bahwa pendekatan integrasi simpson 1/3 hampir mendekati hasil yang telah diperoleh secara analitik. Dari hasil ini dapat dihitung nilai error dari program terhadap nilai eksak secara analitik dan diperoleh nilai pendekatan yang kecil yaitu -7.95 x 10-6, -6.07 x 10-6, 2.25 x 10-6. Sehingga hasil pendekatan dengan metode Simpson dapat diterima serta dapat dikatakan bahwa program yang dibuat telah berfungsi dengan baik.  Kata kunci: Bessel; metode Simpson 1/3; difraksi celah lingkaran.  
Analisis Material Serat Alam Tebu Sebagai Bahan Peredam Suara Image
Journal article

Analisis Material Serat Alam Tebu Sebagai Bahan Peredam Suara

Interpretasi Bawah Permukaan Pulau Lembata dengan Model 3d Menggunakan Metode Gravitasi Image
Journal article

Interpretasi Bawah Permukaan Pulau Lembata dengan Model 3d Menggunakan Metode Gravitasi

Analisis Material Serat Alam Tebu Sebagai Bahan Peredam Suara Image
Analisis Material Serat Alam Tebu Sebagai Bahan Peredam Suara Image
Journal article

Analisis Material Serat Alam Tebu Sebagai Bahan Peredam Suara

Interpretasi Bawah Permukaan Pulau Lembata dengan Model 3d Menggunakan Metode Gravitasi Image
Interpretasi Bawah Permukaan Pulau Lembata dengan Model 3d Menggunakan Metode Gravitasi Image
Journal article

Interpretasi Bawah Permukaan Pulau Lembata dengan Model 3d Menggunakan Metode Gravitasi

Baca artikel lainnya