Baru saja dipublikasikan
Paling banyak dilihat
Journal article

Isolasi Glukosamin dari Eksoskeleton Kecoa Madagaskar (Gromphadorhina Portentosa)

Pendahuluan: Kecoa Madagaskar (Gromphadorhina portentosa) merupakan salah satu jenis kecoa yang banyak dimanfaatkan sebagai pakan burung,ikan arwana, tarantula dll. Kecoa ini berukuran lebih besar, tidak memiliki sayap, tidak berbau, jinak, dan bergerak lambat. Eksoskeleton kecoa Madagaskar mengandung senyawa kitin yang berpotensi untuk dijadikan sumber glukosamin yang bermanfaat dalam produksi cairan synovial serta mencegah destruksi tulang. Tujuan penelitian ini adalah menghasilkan glukosamin dari eksoskeleton kecoa Madagaskar. Metode Penelitian: Glukosamin diperoleh melalui proses deproteinasi, demineralisasi, deasetilasi yang kemudian dilanjutkan dengan proses hidrolisis kimiawi dengan HCl 32%. Kesimpulan Hasil: Rendemen glukosamin yang dihasilkan adalah sebesar 22,16% dengan nilai LoD 0,917%. Spektrum FTIR menunjukkan adanya pita serapan pada daerah NH, OH, C-N, C-H, C-O, gugus Amina Sekunder, dan Glikosida
Journal article

Penetapan Kadar Piperin dalam Ekstrak Buah Lada Hitam (Piper Nigrum Linn.) Menggunakan Liquid Chromatography Tandem Mass Spectrometry (Lc–ms/ms)

The utilization of medicinal plants have started growing rapidly in the world, including in Indonesia, along with the thinking back to nature, one of the plants that are often used as a medicine is black pepper fruit (Piper nigrum Linn.). Piperine is a major compound and potent substances contained in black pepper fruit as antidiarrheal activity. The aim of this study was to determine levels of piperine in 96% ethanol extract of black pepper fruit. The extraction method used Soxhlet in 96% ethanol as solvent. Analysis of piperine using qualitative analysis by thin layer chromatography (TLC) produces yellow stain after being sprayed by dragendorf and dark blue on observation Uv-Vis 365 nm with Rf extract value 0.49 and Rf piperine value 0.5. Quantitative analysis using LC – MS produces piperine levels at 26%. Before quantitative analysis, validation method needs to be done with the parameters, among others: linearity have regression equation y = has 1,981,691.1333x + 561,445.0000 and correlation coefficient (R2) of 0.9973, LOD and LOQ at 0.14 and 0.44 ppm, accuracy value (% recovery) between 95.90 – 100.77%, precision value (% KV) between 0.02 – 1.84%, and selectivity (RT) between 2.47 – 2.49. The results of the validation parameters are eligible so that piperine levels were obtained by LC – MS declared accurate, specific, and precise.
Disarankan Untuk Anda
Journal article

Identifikasi Protease Utama (Mpro) Sebagai Makromolekul Target Dalam Pengembangan Kandidat Inhibitor Novel Coronavirus 2019 (Sars-cov-2) Secara in Silico

Protease utama (Mpro) merupakan bagian utama pembentuk karakteristik coronavirus (SARS-CoV dan SARS-CoV-2). Kemajuan teknologi telah membuka peluang untuk menemukan kandidat senyawa inhibitor baru yang mampu mencegah dan mengendalikan infeksi COVID-19 melalui penghambatan Mpro SARS-CoV-2. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi, mengevaluasi, dan mengeksplorasi struktur makromolekul Mpro dari kedua coronavirus tersebut secara in silico. Makromolekul Mpro terlebih dahulu dilakukan preparasi dengan menggunakan perangkat lunak BIOVIA Discovery Studio 2020. Konformasi tiga dimensi dan sekuensing dari struktur makromolekul yang telah dipreparasi kemudian diamati dan dibandingkan dengan menggunakan perangkat lunak Chimera 1.14 dan Notepad ++. Bagian sisi aktif dari makromolekul Mpro kemudian diidentifikasi dengan menggunakan perangkat lunak BIOVIA Discovery Studio 2020. Prediksi molekul inhibitor makromolekul Mpro dilakukan dengan menggunakan perangkat lunak MGLTools 1.5.6 yang dilengkapi dengan AutoDock 4.2. Berdasarkan hasil identifikasi terhadap makromolekul Mpro diperoleh hasil bahwa terdapat kemiripan struktur dan situs aktif pengikatan dari kedua makromolekul tersebut. Diprediksi bentuk molekul inhibitor dari kedua makromolekul Mpro juga identik. Dengan demikian, beberapa referensi tersebut dapat digunakan sebagai acuan dalam pengembangan kandidat inhibitor kompetitif Mpro SARS-CoV-2 untuk pengobatan penyakit infeksi COVID-19.
Baca artikel lainnya