Baru saja dipublikasikan
Paling banyak dilihat
Dampak Perubahan Penggunaan Lahan terhadap Respon Hidrologis di DAS Asahan Image
Journal article

Dampak Perubahan Penggunaan Lahan terhadap Respon Hidrologis di DAS Asahan

Perubahan penggunaan lahan merupakan proses yang dinamis dari aktivitas manusia dan Perubahan ini akan berpengaruh terhadap respon hidrologi dalam suatu Daerah Aliran Sungai (DAS). Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi respon hidrologi DAS Asahan akibat dari Perubahan penggunaan lahan yang terjadi di DAS Asahan antara tahun 1990 – 2010 dengan analisa debit dan aplikasi model SWAT. Analisis Perubahan penggunaan lahan dilakukan melalui analisis citra Landsat dengan metode post classification image analysis.Model SWAT dibangun dengan data penggunaan lahan tahun 2010, data jenis tanah dari Pusat Penelitian Tanah dan data iklim harian antara tahun 1985 – 2010.Hasil penelitian menunjukkan bahwa Perubahan lahan lebih banyak terjadi di lahan yang diidentifikasikan sebagai non hutan sedangkan lahan hutan relatif tetap.Perubahan lahan tahun 1990-2002 didominasi oleh Perubahan menjadi tanah terbuka dan pertambahan lahan perkebunan adalah yang paling luas antara tahun 1990-2010. Perubahan penggunaan lahan berpengaruh terhadap Perubahan debit sungai, aliran permukaan, aliran dasar dan hasil air. Penggunaan lahan terbaik adalah penggunaan lahan tahun 2010 yang ditunjukkan dengan aliran permukaan yang paling kecil, dan hasil air yang tinggi.
Studi Sumber Penyebab Terjadinya Kebakaran dan Respon Masyarakat dalam Rangka Pengendalian Kebakaran Hutan Gambut di Areal Mawas Kalimantan Tengah Image
Journal article

Studi Sumber Penyebab Terjadinya Kebakaran dan Respon Masyarakat dalam Rangka Pengendalian Kebakaran Hutan Gambut di Areal Mawas Kalimantan Tengah

Aktivitas pencegahan kebakaran hutan rawa gambut perlu didasari oleh adanya pengetahuan tentang profil manusia pengguna api rutin di lahan yang identik dengan sumber-sumber api pemicu kebakaran. Pengetahuan tersebut berguna untuk mengarahkan pembinaan pencegahan kebakaran yang dilakukan oleh pemerintah sehingga tepat sasaran. Respon masyarakat terhadap jenis-jenis inovasi pencegahan kebakaran yang diterapkan perlu digali agar tercipta peluang kolaborasi antara pihak pemerintah atau pengelola dengan masyarakat target sehingga proses peningkatan kesadaran, kesiagaan dan difusi inovasi dapat berjalan secara cepat. Melalui penelitian survey opini publik di lima desa contoh sekitar hutan konservasi Mawas diKalimantan Tengah diketahui bahwa sumber api rutin berasal dari petani ladang dan penangkap ikan, sedangkan pengguna api lain bersifat tidak rutinya itu petani rotan, pencarirotan, pencari kulit gemor, dan pencari madu, pengayu, penambang emas, dan pengrajin perahu klotok. Kegiatan pencegahan yang mendapat respon masyarakat adalah semua pola penyuluhan dan penerapan teknologi yang umum dilakukan dalam pencegahan kebakaran kecuali persiapan lahan tanpa bakar dan pola tanam agroforestry. Disimpulkan bahwa aktivitas pencegahan kebakaran jika dilakukan melalui kolaborasi antara pemerintah dengan masyarakat sekitar hutan terutama dengan petani ladang dan penangkap ikan berpotensi menurunkan frekuensi terjadinya kebakaran.
Disarankan Untuk Anda
Pengaruh Komposisi dan Bahan Media terhadap Pertumbuhan Semai Pinus ( Pinus Merkusii) Image
Journal article

Pengaruh Komposisi dan Bahan Media terhadap Pertumbuhan Semai Pinus ( Pinus Merkusii)

Sifat fisika-kimia media tumbuh, khususnya porositas dan ketersediaan nutrisi diperlukan untuk memproduksi semai pinus ( Jungh et de Vries) yang berkualitas. Daun segar dan seresah daun pinus dapat digunakan sebagai media tumbuh yang dapat memenuhi persyaratan yang dimaksud. Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui pengaruh komposisi dan bahan media terhadap pertumbuhan semai pinus. Penelitian ini merupakan percobaan faktorial dengan rancangan acak lengkap berblok, dengan dua faktor dan tiga blok sebagai ulangan. Faktor pertama adalah bahan daun pinus (A) yaitu: daun segar kasar, seresah daun kasar dan seresah daun halus. Faktor kedua adalah aras pupuk organik dan tanah (B), yaitu masing-masing dengan aras: 45%, 35%, 25% dan 15%. Analisis varians bersarang digunakan untuk menganalisis data yang diperoleh. Parameter yang diukur adalah kandungan N, nisbah C/N media tumbuh serta pertumbuhan tinggi dan diameter semai pinus. Pertumbuhan semai pinus terbaik didapatkan melalui komposisi media dengan perlakuan 35% pupuk organik, 35% tanahdan 30% daun segar kasar (B A ). Bahan daun segar kasar mempunyai kandungan N tertinggi dan nisbah C/N terendah, serta menghasilkan pertumbuhan semai terbaik. Komposisi media direkomendasikan sebagaimediatumbuhuntukmemproduksisemaipinus.
Baca artikel lainnya