Journal article
Induksi Mutasi Dengan Kolkisin Dan Seleksi in Vitro Tebu Toleran Kekeringan Menggunakan Polyethylene Glycol / Induced Mutation Using Colchicine and in Vitro Selection Using Polyethylene Glycol for Drought-tolerant Sugarcane
Perakitan varietas tebu toleran kekeringan dapat dilakukan melalui pemuliaan mutasi pada tingkat sel, dikombinasikan dengan seleksi in vitro. Penelitian dilakukan di Laboratorium Unit Pengelola Benih Unggul Pertanian (UPBUP), Bogor, mulai Januari sampai Desember 2017 dengan tujuan mengetahui konsentrasi dan lama perlakuan mutagen kimia kolkisin, yang dapat menghasilkan mutan tebu yang lolos seleksi kekeringan secara in vitro menggunakan agen penyeleksi polyethylen glycol (PEG). Penelitian terdiri dari 2 tahap. Tahap pertama adalah induksi mutasi pada kalus tebu menggunakan mutagen kimia kolkisin. Penelitian disusun secara faktorial dengan rancangan lingkungan Acak Lengkap. Faktor pertama varietas tebu (BL, PS 862, dan PSJT 941), faktor kedua konsentrasi kolkisin (0, 0,01, 0,03, dan 0,05%), dan faktor ketiga lama perlakuan kolkisin (1 dan 3 hari). Pengamatan dilakukan terhadap persentase kalus hidup. Tahap kedua adalah seleksi kekeringan secara in vitro menggunakan PEG 6000. Penelitian disusun secara faktorial dengan rancangan Acak Lengkap. Faktor pertama konsentrasi kolkisin (0; 0,01; 0,03; dan 0,05%), faktor kedua lama perlakuan kolkisin (1 dan 3 hari), dan faktor ketiga konsentrasi PEG (0; 10; dan 20%). Seleksi dilakukan selama 4 minggu. Persentase kalus hidup, kalus yang berregerenerasi, jumlah dan tinggi tunas, diamati sebagai kriteria kalus mutan lolos seleksi. Perlakuan kolkisin pada kisaran konsentrasi 0,01 – 0,05% selama 3 hari pada kalus PS 862 dan 0,01 – 0,03% selama 3 hari pada PSJT 941 dapat menginduksi kalus mutan yang lolos seleksi kekeringan in vitro pada tingkat konsentrasi PEG 10%. Seleksi mutan akan dilanjutkan secara in vivo. Perlakuan mutasi yang optimum untuk BL belum diperoleh.