Journal article
Harga Diri dengan Depresi Pasien Hiv/aids
HIV/AIDS merupakan penyakit menular dengan cara menyerang sel darah putih sehingga dapat merusak system kekebalan tubuh manusia. Teman maupun kerabat yang dapat menimbulkan dampak psikologis yang berat seperti depresi. Depresi merupakan suatu masa terganggunya fungsi manusia yang berkaitan dengan alam perasaan yang sedih dan gejala penyertanya, termasuk Perubahan pada pola tidur dan nafsu makan, psikomotor, konsentrasi, kelelahan, rasa putus asa dan tak berdaya, serta gagasan bunuh diri. Apabila pasien telah sampai ke tahap depresi, maka harga diri pasien pun menjadi rendah. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan harga diri dengan depresi pasien HIV/AIDS. Desain penelitian ini adalah deskriptif korelasi dengan pendekatan cross sectional. Populasi dalam penelitian ini berjumlah 45 orang dengan jumlah sampel 31 orang. Teknik pengambilan sampel dengan purposive sampling. Instrumen penelitian yang digunakan adalah kuesioner. Hasil penelitian ini dianalisis dengan analisis bivariat dan univariat. Hasil penelitian menunjukkan ada hubungan harga diri dengan depresi pada pasien HIV/AIDS. Peneliti menyimpulkan bahwa ketika pasien depresi berat maka harga diri pasien akan menjadi rendah yang ditandai dengan pvalue =0,000 (p=0,05). Disarankan bagi rumah sakit agar membuat jadwal konseling secara rutin dengan melibatkan perawat dalam pelaksanaannya.