Journal article
Karakterisasi dan Uji Stabilitas Digestif Nanoemulsi β-Karoten yang Dibuat dengan Metode Emulsifikasi Spontan
Β-Karoten mempunyai berbagai manfaat kesehatan, namun aplikasinya dalam formulasi pangan sangat terbatas karena tidak stabil dan mudah mengalami degradasi. Stabilitas β-karoten dapat ditingkatkan dengan menggabungkannya dalam sistem penghantaran berbasis emulsi minyak dalam air (o/w). Penelitian ini bertujuan untuk melakukan karakterisasi nanoemulsi β-karoten yang dibuat dengan metode emulsifikasi spontan menggunakan kombinasi tiga surfaktan food grade (Tween 80, Span 40, Span 80), minyak sawit maupun VCO (virgin coconut oil) sebagai fase minyak dengan rasio surfaktan-fase minyak 4.. Penelitian ini juga mengkaji stabilitas fisikokimiawi nanoemulsi β-karoten selama pencernaan di mulut, lambung dan usus dengan menggunakan model digesti in vitro. Hasil penelitian memperlihatkan bahwa nanoemulsi β-karoten yang dibuat dengan fase minyak VCO maupun minyak sawit memiliki pH netral (6,8±0,1), rerata diameter partikel 129–159 nm, distribusi ukuran partikel monomodal dengan nilai indeks polidispersitas (polydispersity index, PdI) rendah (0,214–0,266) dan zeta potensial yang tidak berbeda nyata ([-6,59]–[-8,9]). Nanoemulsi β-karoten dengan fase minyak VCO memiliki rerata diameter partikel yang lebih kecil dibanding minyak sawit sebagai fase minyak. Jenis fase minyak tidak berpengaruh terhadap stabilitas fisik nanoemulsi β-karoten selama simulasi pencernaan di mulut, lambung maupun usus. Nanoemulsi β-karoten dengan fase minyak VCO maupun minyak sawit stabil terhadap pencernaan di mulut maupun lambung. Setelah melewati fase usus, terjadi peningkatan diameter partikel rerata dan Perubahan distribusi ukuran partikel dari monomodal menjadi bimodal. Retensi β-karoten dalam nanoemulsi VCO setelah melewati simulasi pencernaan mulut, lambung dilanjutkan fase usus tidak berbeda nyata dengan retensi β-karoten dalam nanoemulsi minyak sawit.