Tujuan penulisan karya ilmiah ini adalah: Pertama, untuk memberikanpemahaman teologis tentang mimpi berdasarkan kitab Kejadian 37:1-11. Kedua, untukmenjelaskan relevansi mimpi bagi kehidupan orang percaya masa kini.Dalam penulisan karya ilmiah ini metode penelitian yang digunakan antaralain adalah: Pertama, metode penulisan Hermeneutik. Kedua, eksegesis. Ketiga,metode kepustakaan. Keempat, metode analisis data dalam karya ilmiah inimenggunakan metode interpretasi. Hal ini didasarkan pada analisis kitab denganmenggunakan pendekatan hermeneutik eksegesis pada kitab Kejadian 37:1-11.Berdasarkan hasil uraian penulis dalam karya ilmiah tentang tinjuan teologistentang mimpi berdasarkan kitab Kejadian 37:1-11 maka penulis menarik kesimpulansebagai berikut: Pertama, mimpi adalah alat penyataan Allah, di mana dalampenglihatan itu Allah menyampaikan informasi, memberikan petunjuk dan memimpinumat-Nya kepada jalan yang Allah kehendaki. Kedua, Allah berkomunikasi kepadamanusia bukan hanya kepada orang-orang dalam Perjanjian Lama tetapi zamansekarang pun Allah masih menggunakan mimpi sebagai sarana untuk berkomunikasikepada manusia untuk memperingati dan menyampaikan maksud Allah kepadamanusia. Ketiga, Allah berbicara kepada manusia dalam mimpi, sehingga manusialebih mengenal bahwa Allah berdaulat memberikan informasi tentang masa depanseseorang. Keempat, melalui penglihatan, Allah memberikan peringatan-peringatankepada manusia. Memperingati orang-orang tertentu yang hidupnya tidak berkenankepada Allah, sehingga orang tersebut bertobat. Kelima, Allah bisa menyampaikanmaksudnya kepada manusia bisa bersifat pribadi dan bersifat universal. Keenam,Mimpi dapat digunakan oleh Allah untuk menyatakan visi bagi orang-orang tertentudengan memberikan suatu penglihatan akan masa depannya.