> Pendahuluan: Kejadian phlebitis di RSUD dr. Wahidin Sudiro Husodo Mojokerto lebih tinggidibandingkan infeksi lain. Rendahnya kepatuhan cuci tangan perawat menjadi salah satu penyebabtingginya insidensi phlebitis. Langkah efektif memutuskan rantai transmisi infeksi yangmengakibatkan phlebitis adalah cuci tangan yang benar. Tujuan penelitian adalah mengetahuihubungan kepatuhan cuci tangan enam langkah lima momen perawat dengan kejadian phlebitis diRSUD dr. Wahidin Sudiro Husodo Mojokerto. Metode: Desain penelitian analitik korelasi denganpendekatan kohort. Populasinya seluruh perawat IGD dengan sampel total populasi sebanyak 20orang dan sampel pasien 20 orang dengan consecutive sampling. Variabel independen kepatuhan cucitangan enam langkah lima momen perawat, variabel dependen kejadian phlebitis. Pengumpulan datamenggunakan lembar observasi. Pengolahan dan analisa data menggunakan uji statistik spearman.Hasil: Hasil penelitian menunjukkan p = 0,007 < α=0,05, sehingga H0 ditolak artinya ada hubunganantara kepatuhan cuci tangan enam langkah lima momen perawat dengan kejadian phlebitis, dengannilai r=0,579 yang menunjukkan korelasi positif dengan keeratan korelasi sedang. Diskusi:Ketidakpatuhan perawat dalam melakukan cuci tangan mengakibatkan terjadinya transmisi bakteridari tangan perawat ke tangan pasien. Bakteri masuk ke dalam vena melalui luka tusukan infus,kemudian bakteri mengakibatkan terjadinya infeksi di sekitar luka tusukan infus, sehingga terjadilahphlebitis. Perawat diharuskan membiasakan diri untuk melakukan prosedur cuci tangan enam langkahlima momen sesuai SPO dengan demikian kejadian phlebitis bisa dicegah. Semakin tinggi kepatuhanperawat dalam melakukan cuci tangan enam langkah lima momen, semakin rendah kejadian phlebitis.