> KPendahuluan: Salah satu alternatif perawatan luka diabetik adalah menggunakan terapi madu.Madu memiliki kandungan air dan kelembapan yang cukup sehingga tidak mendukung bakteriuntuk bertumbuh dan berkembangbiak. Survey yang dilakukan di daerah kelurahan PegirianSurabaya, masih ada pasien DM yang mengalami luka diabetik dan melakukan perawatanmenggunakan air dan betadin, larutan NaCl 0,9% dan serbuk Nebacetin. Tujuan penelitian iniuntuk mengetahui pengaruh pemberian terapi madu terhadap luka diabetik. Metode: Desainpenelitian menggunakan pra eksperimental dengan pendekatan one-group pre-post test. Populasipenelitian adalah pasien yang menderita luka diabetik sejumlah 10 orang, sampel diambil denganmenggunakan teknik Non Probability Sampling dengan pendekatan Total Sampling. Pengumpulandata menggunakan lembar observasi. Hasil: Hasil penelitian menunjukkan derajat luka diabetiksebelum dilakukan terapi madu sebagian besar dalam kategori berat yaitu 9 responden (90%).Derajat luka diabetik setelah pemberian terapi madu diperoleh sebanyak 4 responden (40%) dalamkategori sedang. Uji statistik menggunakan Wilcoxon didapatkan tingkat signifikasi 0,023 (ρ<0,05)yang berarti ada pengaruh pemberian terapi madu terhadap luka diabetik pada pasien DM tipe 2.Diskusi: Dengan demikian, terapi madu sangat membantu dalam proses penyembuhan lukadiabetik pasien, sehingga di harapkan terapi ini dapat di jadikan pengobatan alternatif untukpenyembuhan luka diabetik