Journal article // Ebers Papyrus






Telaah Lebih Jauh Terhadap Prion : Protein Patologis Sebagai Agen Penyakit
2009
Siufui Hendrawan

Metrik

  • Eye Icon 654 kali dilihat
  • Download Icon 252 kali diunduh
Metrics Icon 654 kali dilihat  //  252 kali diunduh
Telaah Lebih Jauh Terhadap Prion : Protein Patologis Sebagai Agen Penyakit Image
Abstrak

Lstilah prion, proteinaceous infectious particle, diperkenalkan oleh Stanley Prusiner, peme­ nang hadiah Nobel, pada tahun 1982 untuk menyebut agen infeksi penyebab penyakit pri­ on. Penyakit prion, yang juga dikenal dengan transmissible spongiform encephalopathies (TSEs), adalah sekelompok penyakit neurogeneratif yang bersifat fatal pada mamalia, yang timbul balk secara genetik, infeksius, maupun sporadik. Disebut spongiform enceph­ alopathies karena otak mamalia yang terkena penyakit ini tampak seperti spons, akibat akumulasi vesikel yang besar. Penyakit-penyakit prion yang telah dikenal, balk pada he­ wan (scrapie, mad cow disease) maupun manusia (Creutzfeld-Jacob Disease, Gerstmann­ Straussler-Scheinker Syndrome, Kuru, dan Fatal Insomnia), dapat berkembang selama bertahun-tahun dan semuanya berakibat fatal. Walaupun 15 tahun lalu, timbul skeptisisme, ketika Prusiner pertama kali menyatakan bahwa agen penyebab penyakit TSEs adalah molekul protein yang disebut prion. Sekarang ini semakin dapat dibuktikan bahwa pro­ tein prion (PrPSc), bentuk patologik dari selular prion protein (PrPC), banyak terakumu­ lasl pada otak penderita TSEs. Protein PrPC dalam perkembangannya dapat mengalami salah lipat (misfolding) sehingga berubah konformasinya membentuk PrPSc. Deposit pro­ tein PrPSc ini di dalam otak lama-kelamaan akan mengakibatkan timbulnya kelainan pada sistem saraf

Teks lengkap
Show more arrow
 

Metrik

  • Eye Icon 654 kali dilihat
  • Download Icon 252 kali diunduh
Metrics Icon 654 kali dilihat  //  252 kali diunduh