Studi kasus konseling Kristen untuk mengetahui pengaruh Low Self-Esteem terhadap keintiman suami istri pada beberapa kasus. Kesimpulan dari studi kasus ini adalah: Pertama, masalah suami-istri ini tidaklah sederhana. Apalagi krisis ini telah berlangsung selama lebih 8 tahun. Namun bagaimanapun keluarga Kristen selalu memiliki hope di dalam Kristus. Salah satu tugas penting bagi BS dan pasangannya adalah membangun self-esteem, dari low self-esteem ke self-esteem yang lebih sehat (healthy self-esteem). Kedua, BS dan istrinya perlu belajar untuk lebih terbuka satu dengan lainnya. Selama pengalaman konseling dengan keluarga ini, saya memperhatikan hanya istrinya yang terbuka. BS sangat tertutup, dan segan mengungkapkan isi hatinya. Dalam hal ini BS memang masih memerlukan bantuan, terutama dari pasangannya, untuk lebih dapat terbuka. Ketiga, alangkah baiknya jika mereka terus mengikuti bimbingan dalam marriage enrichment. Gereja seharusnya menciptakan atau mengkondisikan gereja sebagai the healing community; salah satu wujudnya adalah dengan menciptakan kelompok kecil yang teraupetik bagi keluarga-keluarga yang ada dalam jemaat tersebut.