Kawasan Istana Alwadzikhoebillah merupakan salah satu contoh lanskap sejarah Sambas kuno, hal ini dapat dilihat dari bentuk bangunan Istana yang sebagian besar berupa panggung dan posisinya yang dekat dengan sungai mengingat dahulu sungai sebagai prasarana utama dalam melakukan kegiatan sosial dan pemerintahan. Selain adanya kepentingan pemerintahan, keberadaan kawasan Istana Alwadzikhoebillah yang dekat sungai juga didasari atas filosofi masyarakat Melayu yang percaya bahwa letak bangunan yang baik adalah tempat yang dekat dengan sumber mata air. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi daya tarik wisata lanskap bersejarah kawasan istana Alwatzikhoebillah sebagai upaya pengembangan wisata sejarah di kabuapten Sambas. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dan deskriptif untuk menganalisis keterkaitan data yang ada dengan melihat potensi dan kendala yang mempengaruhi kegiatan wisata. Metode kuantitatif dilakukan dengan menggunakan teknik skoring sederhana berdasarkan kriteria MacKinnon et al. (1986) dengan beberapa modifikasi yang disesuaikan dengan kondisi dan kebutuhan penelitian untuk menilai potensi sebagai objek wisata yang terdiri dari beberapa komponen. Berdasarkan hasil penilaian yang telah dilakukan, bahwa kawasan Istana Alwatzikhoebillah secara aktual memiliki 2 (67 %) objek dan atraksi wisata dengan kategori sangat potensial (S1) dan 1 (33 %) objek dan atraksi wisata dengan kategori cukup potensial (S2).Objek dan daya tarik wisata yang ada pada kawasan Istana Alwadzikhoebillah ini memiliki nilai akses yang baik. Semua akses ini dalam kondisi baik yaitu berupa jalan aspal yang rata dan tidak berlubang serta dapat dilewati oleh kendaraan beroda dua dan empat. Hanya saja pada kawasan makan kemudahan akses bernilai kurang dikarenakan terbatasnya area parkir pengunjung.