Kebijakan otonomi daerah akan mendorong setiap kabupaten untuk memproduksi berbagai komoditas pertanian dalam kerangka swasembada dan dituntut mengurangi ketergantungan kebutuhan pangan terhadap daerah lain. Kabupaten Banjarnegara mempunyai potensi besar sebagai produsen komoditas pertanian terutama sayuran dataran tinggi. Namun potensi yang besar sebagai sentra produksi sayuran dataran tinggi tersebut masih menghadapi berbagai macam permasalahan terkait dengan belum terwujudnya ragam, kualitas, kesinambungan pasokan, dan jumlah produksi yang diminta konsumen. Penulisan makalah ini bertujuan untuk mengkaji potensi, tantangan, permasalahan, pola kemitraan dan konsep pengembangan agribisnis Sayuran Dataran Tinggi di Kabupaten Banjarnegara. Kata Kunci : pengembangan agribisnis, sayuran dataran tinggi, Kabupaten Banjarnegara