Tata letak rantai polimer di dalam serat mempengaruhi karakter serat buatan. Peregangan adalah caramemberi orientasi tata letak rantai polimer di dalam serat buatan. Telah dilakukan penelitian dengan judul”Pengaruh Peregangan Terhadap Sifat Fisika Serat Bambu yang Dipintal Dengan Metoda Pemintalan Basah (WetSpinning)”, untuk mengetahui seberapa besar pengaruh peregangan (Draft Ratio) terhadap sifat fisik serat bambu.Penelitian dilakukan pada suhu ruangan (30oC), dengan menggunakan variasi konsentrasi larutan viskosa 2%; 4%;6%; 8%; dan variasi ratio peregangan 1:1, 1:2, 1:3, 1:4 , 1:5. Pada proses ini digunakan spineret lubang tunggalberdiameter 500 mikron dan larutan koagulasi yang terdiri dari campuran asam sulfat, seng sulfat dan natriumsulfat. Peregangan didapat dari perbedaan rpm rol penyuap dengan rpm rol penarik.Dari data hasil pengujian diketahui bahwa semakin besar peregangan yang diberikan, maka kekuatan tarikserat akan semakin besar pula. Kekuatan tarik serat yang terbesar adalah pada draft ratio 1:5. Kehalusan serat yangdiperoleh tampaknya linier dengan draft ratio yang diberikan, semakin tinggi draft ratio yang diberikan semakinhalus serat yang dihasilkan. Pada draft ratio 1:5 diperoleh kehalusan serat yang paling baik. Konsentrasi larutanviskosa mempengaruhi kekuatan dan kehalusan serat. Kekuatan tarik terbesar adalah pada konsentrasi 8%.Kekuatan tarik dan kehalusan serat yang didapat dari variasi draft ratio dan konsentrasi larutan viskosa tersebuttampak belum mencapai titik optimal oleh karena itu penelitian ini perlu dilanjutkan untuk mengetahui kondisiproses yang optimal.