Baru saja dipublikasikan
Paling banyak dilihat
Kebudayaan Melayu Riau (Pantun, Syair, Gurindam) Image
Journal article

Kebudayaan Melayu Riau (Pantun, Syair, Gurindam)

Dalam budaya Melayu, ungkapan memegang peranan penting karena bentuk sastra ini lazim mengandung nilai-nilai nasihat dan tunjuk ajar yang kental dan bernas. Ungkapan-ungkapan dalam seni budaya Melayu biasanya dijalin dengan bahasa dalam seni budaya Melayu biasanya dijalin dengan bahasa yang indah dan sarat dengan makna serta simbol. Ungkapan-ungkapan tersebut dapat dituangkan dalam salah satunya berbentuk pantun, syair dan gurindam. Gurindam yaitu bentuk puisi lama yang terdiri dari dua baris, dengan bunyi akhir yang sama. Jadi semacam syair dua bait. Gurindam yang paling terkenal tentu saja Gurindam Dua Belas, karangan Raja Ali Haji, sastrawan Melayu terkemuka yang melegenda sepanjang zaman. Raja Ali Haji mengatakan bahwa gurindam yaitu perkataan yang bersajak juga pada akhirnya pasangannya tetapi sempurna perkataannya dengan satu pasangannya sahaja; jadilah seperti sajak yang pertama itu syarat dan sajak yang kedua itu jadi seperti jawab. Gurindam 12 ini lebih banyak bertemakan nasehat dalam bidang agama dan tata pergaualan masyarakat. Berikut ini beberapa penggalan dari Gurindam 12, yaitu dikutip dari Gurindam ke 8. Begitu juga hal dengan syair dan pantun biasanya digunakan sewaktu ada acara pernikahan dan acara2 tertentu bagi masyarakat Riau, Gurindam, Syair dan pantun adalah symbol kebanggaan bagi kebudayaan Riau.
Partisipasi Masyarakat sebagai Upaya Pembangunan Demokrasi Image
Journal article

Partisipasi Masyarakat sebagai Upaya Pembangunan Demokrasi

Demokrasi Dalam Pembangunan Politik Di Indonesia”. Hal ini dilatar belakangi karena hingga saat ini, demokrasi adalah nilai-nilai politik yang disepakati bisa menjamin tersalurnya pertisipasi politik rakyat. Dalam pandangan banyak orang muncul asumsi bahwa satu-satunya bentuk pembangunan politik yang bermakna adalah pembinaan demokrasi. Sumber data diperoleh melalui studi pustaka dan dokumentasi. Semua ini membawa kita pada persoalan pandangan bahwa pembangunan politik itu seharusnya sama dengan diciptanya lembaga-lembaga dan praktek-praktek demokrasi. Partisipasi rakyat dalam politik tentulah sangat dibutuhkan oleh negara yang menyatakan dirinya sebagai negara demokratis. Pendidikan politik rakyat, menurut merupakan unsur yang sangat penting bahkan menjadi titik sentral pembangunan politik. Karena hal itu berguna untuk menumbuhkan kesadaran, kemauan dan kemampuan berpolitik rakyat. Namun demikian, pada dataran praksis, upaya-upaya untuk menciptakan kehidupan politik yang demokratis tidak sedikit mengundang perdebatan, menyangkut strategi pengembangannya. Selain itu, dalam iklim masyarakat yang pluralis seperti masyarakat Indonesia, nilai-nilai demokrasi dapat dianggap sejalan dengan Kenyataan alamiahnya. Mendorong adanya upaya modernisasi ini mestinya diterapkan dalam berbagai kelembagaan politik, pendidikan politik dan pimpinan politik sebagai prasarana dalam pembangunan politik. Karena itu, selagi memberikan alternatif pemecahan terhadap potensi disintegrasi yang selalu terkandung dalam semua masyarakat pluralis, demokrasi perlu di tempatkan pada garda depan wacana pembangunan politik. Demokrasi yang diterapkan berbeda-beda pada negara didunia mempengaruhi keberhasilan yang berbeda pula dalam pembangunan politik di negara tersebut. Bagi bangsa kita sendiri saat ini, masalah pembangunan politik sebenarnya merupakan agenda politik yang terus menjadi perhatian demi terciptanya tatanan kehidupan politis yang lebih demokratis pada masa datang
Disarankan Untuk Anda
Afiks Bahasa Melayu Riau Dialek Kampar (Kajian Fungsi dan Makna) Image
Journal article

Afiks Bahasa Melayu Riau Dialek Kampar (Kajian Fungsi dan Makna)

In languages agglutination, so that a basic word can be used in a substitutions, the word must first obtain gramatikalisasi process. Bahasa Melayu Riau Kampar is a kind of language agglutination gramatikalisasinya process performed by affixation. This study aimed to describe the form of prefixes and suffixes, see the function prefixes and suffixes, and know the meaning arising from the process and sufiksasi prefiksasi. To achieve these objectives, the authors used data through the method of introspection. Once the data is collected, then analyzed using the methods and techniques distributional vanished. After the data is analyzed, the research concluded that the prefixes in the form BMRK consists of a prefix ma (N) - di-, Perhaps, pa(N) - arms, Ka, and darling. Then the form of the suffix is the suffix -ang -eng, -ong, -in, -un, -i, -ki, -pi, -ti, and an. The function is forming verb affixes, the active verb is transitive, intransitive verb active, passive verbs, and nouns forming.
Baca artikel lainnya