Baru saja dipublikasikan
Paling banyak dilihat
Pengurangan Kadar Asam Lemak Bebas (Free Fatty Acid) Dan Warna Dari Minyak Goreng Bekas Dengan Proses Adsorpsi Menggunakan Campuran Serabut Kelapa Dan Sekam Padi Image
Journal article

Pengurangan Kadar Asam Lemak Bebas (Free Fatty Acid) Dan Warna Dari Minyak Goreng Bekas Dengan Proses Adsorpsi Menggunakan Campuran Serabut Kelapa Dan Sekam Padi

Penggunaan minyak goreng yang berulang- ulang dapat merubah struktur fisik dan kimia tersebut sesuai dengan komposisi dan jenis minyak. Beberapa Perubahan yang terjadi pada minyak setelah penggorengan yaitu Perubahan warna dan terurainya komponen penyusun minyak menjadi senyawa lain yaitu Free Fatty Acid. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemakaian campuran adsorben dalam mengurangi kadar FFA dan warna pada minyak jelantah. Adsorben yang digunakan berupa sekam padi dan serabut kelapa yang sudah diaktivasi. Adsorben dibuat dengan membakar masing-masing bahan yaitu sekam dan serabut kelapa dan diaktivasi menggunakan H3PO4 1 M. Adsorben yang diperoleh digunkan untuk mengadsorpsi minyak jelantah sebanyak 5, 10 dan 20% dari berat minyak dengan variasi komposisi campuran sekam dan serabut kelapa dengan perbandingan 30:70 ; 70:30 ; 50:50 ; 100:0 dan 0:100. Adsorben yang telah disiapkan dimasukkan ke dalam gelas beker yang berisi minyak jelatah kemudian dilakukan proses adsorpsi minyak menggunakan pemanas dan magnetic stirrer. Proses adsorpsi berlangsung secara batch selama 60 menit pada suhu 80oC dengan kecepatan pengadukan 100 rpm. Setelah disaring, minyak jelantah dianalisa kadar FFA, warna, densitas dan kadar air. Hasil penelitian yang maksimum untuk kondisi yang dijalankan didapatkan dengan menggunakan berat adsorben sebanyak 20% dari berat minyak dengan perbandingan komposisi sekam dan serabut kelapa 30:70 dengan kadar FFA 0,294% dan warna 295 PtCo dengan penurunan sebesar 57,07% serta penurunan nilai warna sebesar 37,04%.Kata kunci: adsorbsi, sekam padi, serabut kelapa, FFA, dan warna minyakCooking oils that used frequently will be destructed the physical and chemical of its composition and structure. The treatment of waste cooking oil is challenging due to the pressure of undesirable component such as FFA and colour degradation. This research aims are investigated the ability of mixed adsorbent from rice husk and coir coconut fiber to reduce FFA and colour of waste cooking oil. The adsorbent was activated with H3PO4 1 M. This adsorben use about 5, 10, and 20% of weight waste cooking oil with composition mixing adsorbent of rice husk and coir coconut fiber 30:70 ; 70:30 ; 50:50 ; 100:0 and 0:100 have prepared. Adsorben put into beaker glass of waste cooking oil then batch adsorption proccess was going on about 1 hour use heater and magnetic stirrer with mixing speed 100 rpm and temperature 80oC, then filtered and analyzed in order of FFA, colour, density, and water content. As the result, the best dose adsorben for maximum reduce FFA was 20% of weight waste cooking oil with composition mixing adsorbent of rice husk and coir coconut fiber 30:70 which gave FFA was 0,294% and value of colour was 295 PtCo.The effectivity reduce for FFA was 57,07% and value of colour was 37,04%.
Kritik Sosial Dalam Kumpulan Puisi Doa Untuk Anak Cucu Karya W. S. Rendra (Social Criticism in Doa Untuk Anak Cucu Anthology by W.s. Rendra) Image
Journal article

Kritik Sosial Dalam Kumpulan Puisi Doa Untuk Anak Cucu Karya W. S. Rendra (Social Criticism in Doa Untuk Anak Cucu Anthology by W.s. Rendra)

Kritik Sosial dalam Kumpulan Puisi Doa untuk Anak Cucu karya W.S. Rendra. Tujuan dari penelitianini adalah: (1) Mendeskripsikan wujud kritik sosial (tentang kemiskinan, kejahatan, disorganisasikeluarga, generasi muda, peperangan, pelanggaran terhadap norma masyarakat, lingkungan hidupdan masalah birokrasi) dalam kumpulan puisi “Doa untuk Anak Cucu” karya W. S. Rendra. (2)26Mendeskripsikan wujud kritik sosial Rendra dalam perspektif sosiologi sastra dan hermeneutika, yangterdapat dalam kumpulan puisi “Doa untuk Anak Cucu” karya W. S. Rendra.Penelitian ini menggunakanpendekatan sosiologi sastra dan pendekatan hermeneutika yang mengutamakan teks sebagai bahanpenelaahan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dengan pendekatankualitatif dengan teknik analisis isi. Peneliti bertindak sebagai subjek yang memiliki pandangan dannilai tertentu dalam menginterpretasi puisi-puisi Doa Untuk Anak Cucu karya W. S. Rendra. Sumberdata dalam penelitian ini adalah buku Kumpulan Puisi Doa untuk Anak Cucu karya W. S. Rendra yangditerbitkan pada tahun 2013. Data yang diambil adalah puisi-puisi yang terdapat dalam buku tersebut.Jumlah puisi secara kesuluruhan ada 22 buah. Hasil penelitian menunjukkan bahwa fakta-fakta sosialyang ditemukan dan tergambar dalam puisi Rendra adalah fenomena nyata yang pernah terjadi atauada di kehidupan sekitar pengarang. Fakta-fakta tersebut antara lain berkenaan dengan hubunganmanusia dengan manusia, hubungan manusia dengan alam, dan hubungan manusia dengan Tuhan.Misalnya penguasa yang semena-mena dengan kekuasaannya dan tidak memihak terhadap rakyatnya,bencana alam, dan manusia yang memiliki sifat dendam dan jahat. Kritik sosial yang terkandung dalamkumpulan Puisi Rendra ada 12, yaitu: (1) masalah keagamaan, (2) kejahatan (termasuk pembunuhan,pencurian, penjajahan, dan keamanan), (3) keadilan, (4) peperangan (termasuk perang saudaradan kekacauan), (5) birokrasi/ pemerintahan (misalnya undang-undang yang tidak dilaksanakan),(6) ekonomi (misalnya kemiskinan), (7) lingkungan hidup (misalnya bencana alam dan polusi), (8)pelanggaran norma-norma masyarakat (termasuk perselingkuhan, dusta, dan penjarahan), (9)rasialisme, (10) kematian, (11) disorganisasi keluarga (tidak mengetahui orang tua kandung) dan (12)pendidikan. Adapun jenis kritik sosial yang paling dominan adalah jenis kritik sosial terhadap masalah:keadilan (12 puisi), kejahatan (10 puisi), ekonomi (10 puisi), birokrasi/pemerintahan (9 puisi), danpelanggaran norma-norma masyarakat (6 puisi).Kata-
Disarankan Untuk Anda
Peran Guru Pendidikan Kewarganegaraan Dalam Mengembangkan Nilai Moral Yang Terkandung Di Dalam Materi Demokrasi Di Kelas VIII Sekolah Menengah Pertama Negeri 1 Sungai Raya Kepulauan Kabupaten Bengkayang Image
Journal article

Peran Guru Pendidikan Kewarganegaraan Dalam Mengembangkan Nilai Moral Yang Terkandung Di Dalam Materi Demokrasi Di Kelas VIII Sekolah Menengah Pertama Negeri 1 Sungai Raya Kepulauan Kabupaten Bengkayang

Basically the acquisition of moral values is seen as the regeneration of the traits of a person. It can be said that the moral values as continuity of psychological processes such as perception, attitude, and belief in oneself. On the other hand, some are saying that the acquisition of moral values as the social interaction between the individual and his environment. Current perspective is more emphasis on the role of the outside world as a factor that facilitates value system. The role of parents, teachers, community and moral value system that is maintained in an environment in which he lives is an important factors for the possession of the moral values of the individual self. In the view of philosophy, moral values are often associated with the problem of goodness. Something is said to have a moral value if something is useful, true (truth value), beautiful (aesthetic value), good (moral values), religious (religious values), and so forth. Moral values and the ideal is something that is good. Hence the value is regarded as something abstract and can not be touched by the five senses. In connection with this, the Fraenkel (in Hamid Darmadi, 2007: 27) states that this nilaimoral presence in the "people's minds" (human chimera) as well as different other. The opinion similar to the view of this Fraenkel is Rokeah, stating that moral values is something valuable that is considered valuable, fair, good and beautiful as well as to guide or handle themselves.
Baca artikel lainnya