Recently Published
Peranan Harga Crude Palm Oil Pada Konversi Hutan Produksi Di Indonesia Image
Journal article

Peranan Harga Crude Palm Oil Pada Konversi Hutan Produksi Di Indonesia

Pengaruh Pupuk Npk Dan Bokashi Daun Gamal Terhadap Pertumbuhan Bibit Kakao (Theobroma Cacao L) Image
Journal article

Pengaruh Pupuk Npk Dan Bokashi Daun Gamal Terhadap Pertumbuhan Bibit Kakao (Theobroma Cacao L)

Pertumbuhan Dan Hasil Tanaman Kedelai (Glycine Max L) Dengan Pemanfaatan Limbah Ternak Kelinci Padat Dan Cair Image
Journal article

Pertumbuhan Dan Hasil Tanaman Kedelai (Glycine Max L) Dengan Pemanfaatan Limbah Ternak Kelinci Padat Dan Cair

Keanekaragaman Jenis Jamur Ektomikoriza di Taman Wisata Alam Bariat Kabupaten Sorong Selatan Image
Journal article

Keanekaragaman Jenis Jamur Ektomikoriza di Taman Wisata Alam Bariat Kabupaten Sorong Selatan

Peranan Harga Crude Palm Oil Pada Konversi Hutan Produksi Di Indonesia Image
Peranan Harga Crude Palm Oil Pada Konversi Hutan Produksi Di Indonesia Image
Journal article

Peranan Harga Crude Palm Oil Pada Konversi Hutan Produksi Di Indonesia

Pengaruh Pupuk Npk Dan Bokashi Daun Gamal Terhadap Pertumbuhan Bibit Kakao (Theobroma Cacao L) Image
Pengaruh Pupuk Npk Dan Bokashi Daun Gamal Terhadap Pertumbuhan Bibit Kakao (Theobroma Cacao L) Image
Journal article

Pengaruh Pupuk Npk Dan Bokashi Daun Gamal Terhadap Pertumbuhan Bibit Kakao (Theobroma Cacao L)

Pertumbuhan Dan Hasil Tanaman Kedelai (Glycine Max L) Dengan Pemanfaatan Limbah Ternak Kelinci Padat Dan Cair Image
Pertumbuhan Dan Hasil Tanaman Kedelai (Glycine Max L) Dengan Pemanfaatan Limbah Ternak Kelinci Padat Dan Cair Image
Journal article

Pertumbuhan Dan Hasil Tanaman Kedelai (Glycine Max L) Dengan Pemanfaatan Limbah Ternak Kelinci Padat Dan Cair

Keanekaragaman Jenis Jamur Ektomikoriza di Taman Wisata Alam Bariat Kabupaten Sorong Selatan Image
Keanekaragaman Jenis Jamur Ektomikoriza di Taman Wisata Alam Bariat Kabupaten Sorong Selatan Image
Journal article

Keanekaragaman Jenis Jamur Ektomikoriza di Taman Wisata Alam Bariat Kabupaten Sorong Selatan

Most Viewed
Pengaruh Jarak Tanam dan Pupuk NPK Phonska terhadap Pertumbuhan dan Produksi Tanaman Jagung Manis (Zea Mays Saccharata Sturt) Varietas Sweet Boy Image
Journal article

Pengaruh Jarak Tanam dan Pupuk NPK Phonska terhadap Pertumbuhan dan Produksi Tanaman Jagung Manis (Zea Mays Saccharata Sturt) Varietas Sweet Boy

Tujuan penelitian adalah : (1) untuk mengetahui pengaruh jarak tanam dan pupuk NPK Phonska serta interaksinya terhadap pertumbuhan dan produksi jagung manis (Zea mays saccharata Sturt); dan (2). untuk memperoleh ukuran jarak tanam dan dosis pupuk NPK Phonska yang sesuai untuk tanaman jagung manis.Penelitian dilaksanakan dari bulan Pebruari sampai bulan Mei 2014 di UPT Agrobisnis Empas, Kecamatan Melak, Kabupaten Kutai Barat.Penelitian menggunakan Rancangan Petak Terpisah (Split Plots Design) yang disusun dalam Rancangan Acak Kelompok (RAK) yang diulang sebanyak 3 kali. Faktor pertama adalah ukuran jarak tanam (J) sebagai petak utama terdiri atas 3 ukuran yaitu : 75 cm x 30 cm (j1), 75 cm x 40 cm (j2), dan 75 cm x 50 cm (j3). Faktor kedua adalah dosis pupuk NPK Phonska (P) sebagai anak petak terdiri atas 4 taraf yaitu : tanpa pupuk NPK Phonska (p0), 100 kg ha-1 (p1), 200 kg ha-1 (p2), dan 300 kg ha-1 (p3). Hasil penelitian menunjukkan bahwa : (1) pengaruh jarak tanam berbeda nyata sampai berbeda sangat nyata terhadap tinggi tanaman pada umur 15, 30, dan 45 hari setelah tanam, umur tanaman saat keluar bunga jantan, umur tanaman saat keluar bunga betina, panjang tongkol tanpa kelobot, lingkar tongkol tanpa kelobot, berat tongkol tanpa kelobot, dan produksi tongkol tanpa kelobot. Produksi tongkol tanpa kelobot paling tinggi dihasilkan pada perlakuan jarak tanam 75 cm x 50 cm (j3) yaitu 5,53 Mg ha-1. (2) Pengaruh pupuk NPK Phonska berbeda sangat nyata terhadap tinggi tanaman pada umur 15, 30, dan 45 hari setelah tanam, umur tanaman saat keluar bunga jantan, panjang tongkol tanpa kelobot, lingkar tongkol tampa kelobot, berta tongkol tanpa kelobot, dan produksi tongkol tanpa kelobot. Produksi tongkol tanpa kelobot paling tinggi dihasilkan pada perlakuan 300 kg ha-1 (p3) yaitu 6,95 Mg ha-1; dan (3) pengaruh interaksi antara jarak tanam dengan pupuk NPK Phonska berbeda nyata terhadap lingkar tongkol tanpa kelobot dan berat tongkol tanpa kelobot, tetapi berbeda tidak nyata terhadap tinggi tanaman pada umur 15, 30, dan 45 hari setelah tanam, umur tanaman saat keluar bunga jantan, umur tanaman saat keluar bunga betina, panjang tongkol tanpa kelobot, dan produksi tongkol tanpa kelobot.
Pengaruh Pupuk Npk Dgw Compaction Dan Pupuk Kandang Sapi Terhadap Pertumbuhan Dan Hasil Tanaman Cabai Merah Besar (Capsicum Annuum L.) Varietas Arimbi Image
Journal article

Pengaruh Pupuk Npk Dgw Compaction Dan Pupuk Kandang Sapi Terhadap Pertumbuhan Dan Hasil Tanaman Cabai Merah Besar (Capsicum Annuum L.) Varietas Arimbi

Pengaruh Pupuk NPK DGW Compaction Dan Pupuk Kandang Sapi Terhadap Pertumbuhan dan Hasil Tanaman Cabai Merah Besar Varietas Arimbi (Capsicum annum L.) Tujuan Penelitian untuk mengetahui pengaruh pupuk NPK DGW Compaction dan pupuk kandang sapi serta interaksinya terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman cabai merah besar varietas Arimbi.Penelitian dilaksanakan mulai bulan Agustus 2014 sampai dengan bulan Nopember 2014, di Unit Pelaksana Teknis Agrobisnis Empas, Kecamatan Melak, Kabupaten Kutai Barat, Propinsi Kalimantan Timur.Rancangan penelitian menggunakan percobaan faktorial 4x4 dalam Rancangan Acak Lengkap (RAL) dan ulangan sebanyak 4 kali. Faktor perlakuan pertama adalah Pupuk NPK DGW Compaction (D), terdiri atas 4 taraf, yaitu : (d0) tanpa pupuk NPK DGW Compaction, (dl) dosis pupuk NPK DGW Compaction 200 kg ha-1 atau 2,00 g polibag-1, (d2) dosis pupuk NPK DGW Compaction 300 kg ha-1 atau 3,00 g polibag1 dan (d3) dosis pupuk NPK DGW Compaction 400 kg ha-1 atau 4,00 g polibag -1. Faktor perlakuan kedua adalah Pupuk Kandang Sapi (K), terdiri atas 4 taraf, yaitu : tanpa pupuk kandang sapi (k0), dosis pupuk kandang sapi 5 Mg ha-1 atau 50 g polibag-1 (k1), 10 Mg Ha-1 atau 100 g polibag-1 (k2) dan 15 Mg ha-1 atau 150 g polibag-1 (d3).Hasil penelitian menunjukkan bahwa, pemberian pupuk NPK DGW Compaction (D) berpengaruh sangat nyata terhadap tinggi tanaman pada umur 20, 40 dan 60 hari setelah tanam, jumlah cabang pada umur 20, 40 dan 60 hari setelah tanaman, umur tanaman saat berbunga, jumlah buah per tanaman dan berat buah per tanaman.Pemberian pupuk kandang sapi (K) berpengaruh sangat nyata terhadap tinggi tanaman pada umur 20, 40 dan 60 hari setelah tanam, jumlah cabang pada umur 20, 40 dan 60 hari setelah tanaman, jumlah buah per tanaman dan berat buah per tanaman, tetapi berpengaruh tidak nyata terhadap umur tanaman saat berbunga.Interaksi antara pupuk NPK DGW Compaction dengan pupuk kandang sapi berpengaruh nyata sampai sangat nyata terhadap tinggi tanaman pada umur 20, 40 dan 60 hari setelah tanam, jumlah cabang pada umur 20, 40 dan 60 hari setelah tanaman, jumlah buah per tanaman dan berat buah per tanaman, tetapi berpengaruh tidak nyata terhadap umur tanaman saat berbunga.Pemberian kombinasi 400 kg ha-1 NPK DGW Compaction dan 15 Mg ha-1 pupuk kandang sapi (d3k3) menghasilkan berat buah per tanaman yang paling tinggi yaitu 714,50 g tanaman-1.
Suggested For You
Pengaruh Jenis Dan Dosis Pupuk Organik Terhadap Pertumbuhan Dan Hasil Tanaman Terung (Solanum Melongena L.) Varietas Mustang F\u002D1 Image
Journal article

Pengaruh Jenis Dan Dosis Pupuk Organik Terhadap Pertumbuhan Dan Hasil Tanaman Terung (Solanum Melongena L.) Varietas Mustang F-1

Objectives of the research were: (1) to study the effect of kind and dosage Organic fertilizer, as well as their interaction on the growth and yield of eggplant; (2) to find kind and profer dosage of organic fertilizer for better growth and yield of eggplant. The research was carried out from February to May 2013, since preparation of growing media until crop harvested. It was held at Purwodadi Urban Village, Linggang Bigung Sub-District, West Kutai District. The Completely Randomised Design was employed for this research with factorial 2 x 5 and 4 replications. The first factor was kind of organic fertilizer (P) that consisted of 2 levels: cow manure fertilizer (p1), and bokashi of cow manure fertilizer (p2). And the second factor was dosage of organic fertilizer (D) that consisted of 2 levels: no organic fertilizer (d0), 2,50 Mg ha-1 equal to 18,75 g polybag-1 (d1); 5,00 Mg ha-1 equal to 37,50 g polybag-1 (d2); 7,50 Mg ha-1 equal to 56,25 g polybag-1 (d3); and 10,00 Mg ha-1 equal to 75,00 g polybag-1 (d4). Results of the research revealed that: (1) the kind of organic fertilizer affected significantly to very significantly on the plant height at 45 days after planting, length of fruit, and diameter of fruit, while no significant on the the plant height at 15 and 30 days after planting, number of leaf at 15, 30, and 45 days after planting, days of crop flowered, days of crop harvested, number of fruit per crop, and fruit weight per crop. The weighest fruit was attained by bokashi of cow manure fertilizer (p2), namely 0,74 kg per crop, whereas the lightest one was by cow manure fertilizer (p1) with only 0,72 kg per crop; (2) the organic fertilizer dosage affected significant until very significantly on the plant height at 30 and 45 days after planting, number of leaf at 45 days after planting, days of crop flowered, days of crop harvested, number of fruit per crop, length of fruit, and fruit weight per crop; but no significant on the the plant height at 15 days after planting, number of leaf at 15 and 30 days after planting, and diameter of fruit. The weighest fruit was attained by 75,00 g polybag-1 treatment (d4), namely 0,85 kg per crop and the lightest one was by no organic fertilizer application treatment (d0) with only 0,66 kg per crop; and (3) the interaction between those two factors no significant on the all parameters, exceptly on the plant height at 30 days after planting.
Read more articles