Recently Published
Most Viewed
UP Review Kebijakan Tentang Pelayanan Kesehatan Puskesmas di Daerah Terpencil Perbatasan Image
Journal article

UP Review Kebijakan Tentang Pelayanan Kesehatan Puskesmas di Daerah Terpencil Perbatasan

Latar belakang: Dalam rangka meningkatkan jangkauan dan pemerataan pelayanan kesehatan, telah disusunrencana aksi dan rencana pengembangan. Salah satu strategi Kementerian Kesehatan RI., 2010 adalah meningkatkanakses masyarakat Daerah Terpencil, Perbatasan dan Kepulauan (DTPK) terhadap pelayanan kesehatan yang berkualitas.Metode: kajian kebijakan tentang pelayanan kesehatan puskesmas di daerah terpencil perbatasan, juga dilakukan telaahdokumen/kebijakan, literatur review, serta telaah data primer dan sekunder. Tujuan dari kajian kebijakan tentang pelayanankesehatan puskesmas di daerah terpencil perbatasan adalah untuk memperoleh strategi dan opsi kebijakan terkait pelayanankesehatan di daerah terpencil perbatasan. Hasil: Isu Kebijakan: Daerah Terpencil, Perbatasan dan Kepulauan (DTPK)memiliki topografi yang ekstrem; Peran infrastruktur merupakan salah satu komponen fi sik penting bagi wilayah perbatasan.Sebab, terdapat korelasi yang signifi kan antara kondisi infrastruktur dengan kegiatan sosial ekonomi masyarakat, dan jugakesejahteraan masyarakat di perbatasan; serta ketersediaan pelayanan kesehatan dan sarana pendukungnya di DaerahTertinggal, Perbatasan dan Kepulauan (DTPK) masih rendah. Opsi Kebijakan: Pemenuhan ketersediaan sarana danprasarana pelayanan kesehatan dasar di Daerah Terpencil Perbatasan (DTP) sesuai topografi ; Pemenuhan ketersediaantransportasi untuk rujukan di DTP sesuai topografi ; Pengembangan infrastruktur yang sistematis, konsisten dan terarah,akan mengarah pada peningkatan kesejahteraan masyarakat perbatasan. Kesimpulan: Ketersediaan sarana dan prasaranaserta pola pelayanan kesehatan puskesmas dan jaringannya di daerah perbatasan belum optimal, petugas puskesmas di daerah perbatasan khususnya dokter dan paramedis belum menerima reward yang sesuai. Rekomendasi: Pemenuhansarana dan prasarana pelayanan kesehatan puskesmas dan jaringannya di Daerah Terpencil Perbatasan dan polapelayanan prima minimal sejajar dengan pelayanan kesehatan negara tetangga; Pertukaran petugas puskesmas terdekatantar negara secara berkala untuk menindaklanjuti International Health Regulation (IHR); Ketersediaan transportasi untukrujukan di Daerah Terpencil Perbatasan.
Faktor\u002Dfaktor yang Berhubungan dengan Pola Kematian pada Penyakit Degeneratif di Indonesia Image
Journal article

Faktor-faktor yang Berhubungan dengan Pola Kematian pada Penyakit Degeneratif di Indonesia

Background: Epidemiology transition caused the movement of pattern disease and it increase degenerative disease in Indonesia. Degenerative disease was non infectious disease, naturally chronic and decreasing of body function because the aging process. The result was health sector bear double load, infection disease besides degenerative diseases. Methods: The research have purpose to asses the factors that related with the pattern of mortality caused by degenerative diseases, that are ENMD (Endocrin, nutritional, and metabolic disease) and DCS (Disease of Circulatory System). The age of respondent was more than 15 years, analyzed by regression, based on data of Riskesdas 2007 (Indonesia Research Health Baseline 2007). Results: The result shows that population with poor and middle economy level has more risk than rich economy level to suffering ENDM and DCS. Moreover the population age 45–54 has more risk to suffering ENDM and DCS that age ≥ 55.
Suggested For You
Pola Kejadian Dan Determinanbayi Dengan Berat Badan Lahir Rendah (Bblr) Di Indonesia Tahun 2013 (Pattern of Occurrence and Determinants of Baby with Low Birth Weight in Indonesia 2013) Image
Journal article

Pola Kejadian Dan Determinanbayi Dengan Berat Badan Lahir Rendah (Bblr) Di Indonesia Tahun 2013 (Pattern of Occurrence and Determinants of Baby with Low Birth Weight in Indonesia 2013)

Background: Low Birth Weight (LBW) is associated with neonatal mortality and morbidity, impaired growth and cognitive development, and chronic diseases later in life. LBW can also seriously affect the quality of future generations because it can slow the growth and development of children, and therefore contributes to a decrease of intelligence. Methods: This study is a secondary data analysis, the data source is the result of National Basic Health Research (Riskesdas) in 2013 with coverage of all provinces in Indonesia. The unit of analysis is the baby. The data were processed using descriptive analysis and logistic regression. Results: The percentage of low birth weight is 6.37% nationwide. Conclusion: Incidence of low birth weight is influenced by many factors the number of children, the occurrence of complications during pregnancy, low economic status and the baby girl. The most impact variable is the risk of complication during pregnancy reaches 2.74 times. Recommendation: It is needed improved efforts in handling Infants with low birth weight so that it will not result in death or impaired physical and mental growth and development of infants that affect on the quality of state human resources and increase the state burden.
Journal article

Kesalahan dalam Pelayanan Obat (Medication Error) dan USAha Pencegahannya

Kesalahan dalam Pelayanan Obat (Medication Error) dan USAha Pencegahannya Image
Journal article

Kajian Pelaksanaan Kebijakan Penanggulangan HIV/AIDS di Kabupaten Tanah Bumbu

Kajian Pelaksanaan Kebijakan Penanggulangan HIV/AIDS di Kabupaten Tanah Bumbu Image
Journal article

Gayo's Traditional Medication for Puerperal Mother

Gayo\u0027s Traditional Medication for Puerperal Mother Image
Read more articles