Recently Published
Most Viewed
Journal article

Hubungan Tingkat Pengetahuan Pasien Terhadap Tingkat Kecacatan Pasien Kusta (Leprae) Di Rumah Sakit Kusta Dan Cacat Umum Bunda Pembantu Abadi Naob, Kecamatan Noemuti Timur, Kabupaten Timur Tengah Utara.

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN PASIEN TERHADAP TINGKAT KECACATAN PASIEN KUSTA (LEPRAE) DI RS KUSTA DAN CACAT UMUM BUNDA PEMBANTU ABADI NAOB KECAMATAN NOEMUTI TIMUR KABUPATEN TIMOR TENGAH UTARA   Santoninho Z. De Carvalho, Ns. Erna Febriyanti, MAN dan Ns. Maria G. Simon, MAN  Mahasiswi Prodi Ners STIKes Citra Husada Mandiri, Kupang 85111 Dosen Prodi Ners STIKes Citra Husada Mandiri, Kupang 85111 nokay.galle@gmail.com   ABSTRAK   Penyakit kusta merupakan salah satu penyakit menular yang menimbulkan masalah yang sangat kompleks, umumnya terdapat di negara-negara yang sedang berkembang sebagai akibat keterbatasan kemampuan negara tersebut untuk menggurangi tingkat kecacatan.                                Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui hubungan antara tingkat pengetahuan terhadap tingkat kecacatan pasien kusta di RS. Kusta dan Cacat Umum Bunda Pembantu Abadi Naob Kecamatan Noemuti Timur Kabupaten TTU. Desain penelitian yang digunakan adalah kuantitatif dengan pendekatan cross sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah semua pasien kusta yang ada di RS Kusta dan Cacat Umum Bunda Pembantu Abadi Naob. Sampel dalam penelitian ini sebanyak 60 responden, menggunakan teknik purposive sampling. Instrumen dalam penelitian ini menggunakan kuesioner, lembaran observasi dan cheklist. Hasil uji statistik spearman-rho diperoleh p value = 0,007 < 0,01 artinya H1 diterima.   Untuk mencegah tingkat kecacatan yang serius sebelum masuk pada tahap pengobatan, perlu adanya deteksi dini yang rutin pada musim kemarau maupun musim hujan dan juga meningkatkan pelayanan promotif dan preventif kepada masyarakat tentang penyakit kusta tersebut.   Kata Kunci : Tingkat Pengetahuan, Tingkat Kecacatan, Kusta.
Journal article

Gambaran Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kehamilan Remaja Usia 14-19 Tahun di Kelurahan Bakunase Wilayah Kerja Puskesmas Bakunase

Banepa Amanda. 2017. Gambaran Faktor- Faktor Yang Mempengaruhi Kehamilan Remaja Usia 14-19 Tahun Di Kelurahan Bakunase Wilayah Kerja Puskesmas Bakunase. Ns.Maria Lupita Nena Meo,S.Kep,M.kep* dan Agela M. Gatum, S.Kep,Ns,.** Kehamilan remaja adalah kehamilan yang berlaku pada wanita yang berusia 11-19 tahun. Adapun faktor yang mempengaruhi kehamilan remaja diantaranya faktor dari dalam individu: usia menikah, usia pertama melakukan hubungan seksual, status pendidikan, pengetahuan tentang kesehatan reproduksi, tingkah laku seksual beresiko, penyalahgunaan zat kimia, dan penggunaan kontrasepsi.Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran faktor-faktor yang mempengaruhi Kehamilan Usia Dini. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kuantitatif, teknik sampling yang digunakan pada penelitian ini adalah total samplingdengan jumlah sampel yaitu 62 orang Di Kelurahan Bakunase Wilayah Kerja Puskesmas Bakunase Kota Kupang. Berdasarkan hasil penelitian di dapatkan jumlah usia menikah terbanyak pada usia 18-20 yaitu 57 responden (92%), jumlah usia pertama melakukan hubungan seksual terbanyak pada usia 18-20 yaitu 39 responden (62,9%), jumlah responden terbanyak pada status pendidikan SMA yaitu 47 responden (75,9%), responden terbanyak memiliki pengetahuan baik sebanyak 47 orang (75,8%), responden terbanyak memiliki perilaku beresiko sebanyak 33 orang (53,2%), responden terbanyak tidak mengonsumsi zat kimia sebanyak 32 orang (51,7%), jumlah responden terbanyak pada responden yang tidak ikut serta dalam penggunaan kontrasepsi yaitu 40 responden (64,6%). Disarankan bagi puskesmas agar dapat memberikan konseling tentang perilaku remaja tentang perilak remaja dimulai dari nilai keluarga, meningkatkan komunikasi anak dengan orang tua, dan komunikasi guru dengan murid serta lingkungn masyarakat.
Suggested For You
Journal article

Pengaruh Metode Ceramah dan Demonstrasi terhadap Pengetahuan dan Keterampilan Wanita Usia Subur (Wus)melakukan Pemeriksaan Payudara Sendiri (Sadari)di Puskesmas Bakunasekota Kupang

PENGARUH METODE CERAMAH DAN DEMONSTRASI TERHADAP PENGETAHUAN DAN KETERAMPILAN WANITA USIA SUBUR (WUS)MELAKUKAN PEMERIKSAAN PAYUDARA SENDIRI (SADARI)DI PUSKESMAS BAKUNASEKOTA KUPANG   Rosydah Agusriami Idris Maria Lupita Nena Meo S.Kep.,Ns.,M.Kep   Yulia M.K Letor S.Kep.,Ns.,MAN                                                        Prodi Ners Stikes Citra Husada Mandiri   ABSTRAK Latar Belakang: Angka kejadian kanker payudara setiap tahunnya semakin meningkat, salah satu cara untuk mendeteksi lebih dini adalah dengan pemeriksaan payudara sendiri (SADARI) yang efektif untuk dilakukan pada wanita usia subur (WUS). Fenomena yang terjadi di masyarakat saat ini adalah kurangnya pengetahuan dan informasi tentang SADARI sehingga menyebabkan kanker payudara terdeteksi pada stadium lanjut. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh metode ceramah dan demonstrasi terhadap pengetahuan dan keterampilan WUS melakukan SADARI di Puskesmas Bakunase Kota Kupang. Metode: Peneltian ini merupakan penulisan quasy eksperiment dengan menggunakan tehnik purposive sampling dengan sampel sebanyak 72 responden. Instrument pengumpulan data menggunakan kuesioner pengetahuan dan checklist keterampilan SADARI, analisis data menggunakan uji statistik Man Whitney. Hasil: Berdasarkan hasil uji statistik menggunakan uji man whitney didapatkan nilai r=0,000 dengan koefisien korelasi 0,05. yang artinya ada pengaruh metode ceramah dan demonstrasi terhadap pengetahuan dan keterampilan WUS melakukan SADARIdi Puskesmas Bakunase Kota Kupang. Saran: Puskesmas Bakunase Kota Kupang agar dapat meningkatkan pengetahuan dan keterampilan WUS melakukan SADARI melalui metode ceramah dan demonstrasi yang efektif. Kata Kunci: Pemeriksaan Payudara Sendiri (SADARI), Wanita Usia Subur (WUS), Kanker Payudara   ABSTRACT Background: The incidence of breast cancer each year was increased, one way to detect early was by breast self-examination (SADARI) which effective to be done on eligible women (WUS). The phenomenon that occurs in society today was the lack of knowledge and information about SADARI which caused breast cancer was detected at an advanced stage. The purpose of this study was to find the effect of lecture method and demonstration on knowledge and skills of WUS to do SADARI at Bakunase Public Health Center of Kupang City. Method: This study was quasy experiment writing used purposive sampling technique with 72 respondents. Instrumentation of data collection used knowledge questionnaire and check skill of SADARI, data analysis used Man Whitney statistical test. Result: Based on the results of statistical tests used whitney man test obtained r = 0,000 with a correlation coefficient of 0.05. which means that there was an influence of lecture method and demonstration on knowledge and skills of WUS doing SADARI at Bakunase Public Health Center of Kupang City. Suggestion: Bakunase Public Health Center of Kota Kupang in order to increase knowledge and skills of WUS to do SADARI through effectively lecture method and demonstration . Keywords: Breast Self-Examination (SADARI), Eligible Women (WUS), Breast Cancer    
Read more articles