Recently Published
Most Viewed
Journal article

Pendidikan Gizi untuk Anak Usia Dini

Pendidikan gizi penting untuk anak usia dini karena gizi meningkatkan pertumbuhan danperkembangan, kesehatan serta kesejahteraan anak-anak di masa yang akan datang.Tingkatusia dini adalah masa yang mudah untuk menerapkan gizi yang baik.Gizi ini bertujuanmeningkatkan pengetahuan, sikap, dan praktik keseharian gizi anak-anak usia dini. Anak usiadini mengerti tentang pentingnya gizi yang sehat dan seimbang, tetapi dari keseharian merekamasih tidak mengamalkan makanan sehat dan seimbang karena hal ini lupa dari pantauanmereka. Informasi ini sangat penting untuk orang tua, guru pendidikan anak usia dini, danpengelola PAUD bagi menentukan anak-anak mengamalkan gizi yang sehat dan seimbangserta sikap yang positif dari gaya hidup sehat.Kata Kunci: Pendidikan Gizi, Anak Usia Dini
Journal article

Metode Dan Teknik Mengajarkan Budaya Antri Pada Anak Usia Dini

Akhir-akhir ini masyarakat kita sudah mulai melupakan budaya antri. Ini terlihat pada saat antrimembayar di kasir atau membayar tiket, antri mengambil formulir, antri saat ke bank ataukantor, maupun antri dalam kegiatan sosial dan masyarakat, terlihat bahwa masih banyakmasyarakat Indonesia yang tidak mau antri dan memotong antrian orang lain. Hal ini bersumberdari luntrurnya budaya antri yang sudah mulai tidak diajarkan lagi di pendidikan formal dalampendidikan moral dan karakter. Budaya antri adalah berpusat pada pengajaran dan bukan padahukuman. Dengan budaya antri anak diberikan informasi yang benar dan dibutuhkan agarmereka dapat belajar dan mempraktekkan tingkah laku yang benar. Selain itu, dapat diajarkanpada anak bagaimana membina hubungan baik seperti saling menghargai, bekerjasama,melibatkan ketegasan, kewibawaan dan rasa hormat pada sesama dan pada orang yang lebihtua. Budaya antri yang efektif dan positif menyangkut bagaimana pendidik mengajar danmembimbing anak, termasuk anak Taman Kanak-kanak (TK) untuk mengenal berbagai aturanyang berlaku di lingkungannya. Dengan menerapkan teknik yang tepat dan sesuai denganperkembangan anak memungkinkan budaya antri yang dikenalkan kepada anak TK dapatdipahami. Guru seharusnya dapat mengajarkan budaya antri pada anak dimulai dengan halhalkecil seperti: Guru mengajarkan anak untuk dapat bergiliran main dalam permainan, Gurumengajarkan anak berurutan masuk kelas dan keluar kelas, Guru mengajarkan bergiliran ketikaingin bertanya, Guru mengajarkan untuk dapat bergantian ketika ingin maju kedepan kelas,Guru mengajarkan anak ketika berpamitan ingin pulang harus secara berurutan. Orang tuaseharusnya juga dapat mengajarkan budaya antri pada anak dimulai dengan hal-hal kecilseperti: Orang tua mengajarkan anak untuk dapat bergiliran ketika ingin mengambil makanan,Orang tua mengajarkan anak untuk dapat berurutan masuk dan keluar rumah, Orang tuamengajarkan bergantian ketika ingin menonton tv, Orang tua mengajarkan anak untuk dapatbergantian untuk membersihkan rumah atau membantu membersihkan rumah, danmemberikan contoh modeling dalam meningkatkan budaya antri pada anak usia dini.
Suggested For You
Journal article

Penerapan Metode Eksperimen untuk Meningkatkan Konsep Dasar Sains pada Anak Didik Kelompok A Tk Pkk Suruhwadang Kecamatan Kademangan Kabupaten Blitar

Tujuan penelitian ini adalah untuk memperoleh tentang kemampuan kognitif anak dalamhal konsep dasar sains dengan menggunakan metode eksperimen pada anak didik kelompokA TK PKK Suruhwadang sebelum dan sesudah dilakukan tindakan. Melakukan tindakanberupa penerapan metode eksperimen untuk meningkatkan kemampuan kognitif dalamkonsep dasar sains pada anak didik kelompok A TK PKK Suruhwadang. Mengetahui adatidaknya perbedaan kemampuan konsep dasar sains dengan menggunakan metodeeksperimen pada anak didik kelompok A TK PKK Suruhwadang antara sebelum dan setelahdilakukan tindakan. Rumusan masalah pada penitilian ini adalah apakah metode eksperimendapat meningkatkan kemampuan pemahaman konsep dasar sains pada anak didik kelompokA TK PKK Suruhwadang Kecamatan Kademangan Kabupaten Blitar. Untuk menjawabrumusan masalah digunakan jenis penelitian tindakan kelas (PTK) dengan model Kemmisdan Taggart melalui empat tahapan yaitu tahap perencanaan , pelaksanaan, observasi danrefleksiyang dilalui dengan dua siklus. Teknik pengumpulan data menggunakan teknikobservasi dan dokumentasi. Adapun instrumen yang digunakan adalah lembar observasikegiatan anak dan lembar observasi pembelajaran oleh guru.Hasil penelitian menunjukanbahwa kemampuan kognitif anak kelompok A pada konsep dasar sain pada pra penelitianmenunjukkan prosentase 56.25%. Setelah pelaksanaan siklus I tentang bidang kemampuankognitif pada konsep dasar sains menunjukkan 59% mengalami peningkatan .Setelahpelaksanaan siklus ke II naik menjadi 83%. Hal ini menunjukkan pelaksanaan siklus ke IItelah mencapai kriteria ketuntasan dan membuktikan bahwa dengan metode eksperimendapat meningkatkan kemampuan kognitif dalam konsep dasar sains.
Read more articles