Recently Published
Journal article

Hubungan Kesejahteraan Psikologis dengan Stres pada Mahasiswa Tingkat Akhir Selama Masa Pandemi Covid

Journal article

Kualitas Bakteri Udara Ruang Operasi Rumah Sakit di Wilayah Kota Jayapura

Journal article

Hubungan Kesejahteraan Psikologis dengan Stres pada Mahasiswa Tingkat Akhir Selama Masa Pandemi Covid

Journal article

Kualitas Bakteri Udara Ruang Operasi Rumah Sakit di Wilayah Kota Jayapura

Most Viewed
Journal article

Pengaruh Elevasi Kepala 30 Derajat terhadap Saturasi Oksigen dan Kualitas Tidur Pasien Strok

Stroke adalah cedera serebral atau serangan otak yang terjadi karena kurangnya aliran darah dan oksigen ke otak yang terkait dengan obstruksi aliran darah ke otak atau pecahnya pembuluh darah serebral sehingga gangguan aliran oksigen ke otak menyebabkan hipokxia dan penderita mengalami gangguan kualitas tidur. Tujuan kajian ini adalah memastikan efek kepala atas posisi 30o terhadap saturasi oksigen dan kualitas tidur pada pasien stroke di rumah sakit Dr. Soedarsono, Pasuruan. Desain studi ini quasi eksperimental dengan kelompok kontrol Nonequivalent. Populasi adalah pasien dengan stroke pada 14 Januari-9 Februari 2019 jumlah 34 pasien, sampel digunakan sampling berturut-turut. Hasil pada tes Mann-Whitney memperoleh nilai P = 0,000 (P < 0,05) dan P = 0,001 (P < 0,05) yang berarti bahwa ada efek memberi kepala posisi 30o dalam kelompok pengobatan dan kelompok kontrol yang tidak diberikan intervensi untuk meningkatkan nilai saturasi oksigen dan kualitas tidur pada pasien stroke. Berdasarkan hasil penelitian ini diharapkan dapat menambahkan terapi posisi Head up 30 º dalam pelayanan keperawatan untuk meningkatkan saturasi oksigen dan kualitas tidur stroke pasien.
Journal article

Determinan Stunting Anak 6 - 24 Bulan di Kabupaten Timor Tengah Selatan Provinsi Nusa Tenggara Timur

Latarbelakang :  Masalah gizi pada Balita masih merupakan masalah kesehatan masyarakat (public health problem)  jika prevalensi pendek(stunting) >20%. Prevalensi stunting secara umum didunia juga termasuk pada masalah kesehatan masyarakat karena masih sebesar 26% (WHO, 2012). Secara nasional prevalensi stunting pada Balita di Indonesia  adalah 37,2%. Hal ini berarti bahwa masalah gizi di Indonesia masih merupakan masalah kesehatan masyarakat yang serius Sementara proporsi Balita stunting  48,2%  di Provinsi NTT termasuk masalah kesehatan masyarakat yang kritis (Riskesda 2013). Tujuan : Berdasarkan latar belakang tersebut, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui determinan stunting anak 6 – 24 bulan di Kabupaten Timor Tengah Selatan Propinsi Nusa Tenggara Timur. Metode : Penelitian ini merupakan penelitian observasional dengan rancangan potong lintang. Penelitian dilaksanakan di Sembilan wilayah kecamatan Kabupaten Timor Tengah Selatan. Data  konsumsi makanan baduta diperoleh melalui recall konsumsi, sedangkan data  lainnya diperoleh melalui kuisioner oleh tenaga enumerator. Analisis zat gizi pada makanan menggunakan food processor 2 (FP2). Uji statistik yang digunakan adalah chi-Square Hasil : Jumlah responden yang diteliti sebanyak 3480 anak, yang stunting dan severe stunting sebanyak 1416 anak (40,7%), sebagian besar adalah laki-laki sebanyak 1870 anak (53,7%), untuk umur 12 - 24 bulan sebanyak 1916 anak (55,1%), dimana hasil uji chi square signifikan p < 0,05. Pendidikan ibu dan bapak masing-masing 1827 orang (52,5%) dan 1754 orang (50,4%) berpendidikan dasar tidak tamat dan tamat SMP dengan pekerjaan yang mayoritas petani  ibu(83,3%) dan bapak (65,0%), sosial ekonomi sebagian besar tergolong rendah (83,5%). TB ibu bermakna secara signifikan (p = 0,000) begitupun dengan paritas dan jarak kelahiran diperoleh hasil uji chi-square bermakna secara signifikan p < 0,005, sementara memberikan ASI Eksklusif hanya 596 orang (17,1%) Kebutuhan zat gizi tidak mencapai Recommended dieatery allowanced (RDA) <80% AKG, asupan energy (90,3%), protein (82,6%), Lemak (97,9%) dan KH (82,0%). Riwayat penyakit diare (17,4%), demam (32,6%), sesak (2,3%), batuk (31,0%) dan beringus (29,2%) dan hasil uji chi-square hanya demam yang bermakna dengan p = 0,016.  Hasil logictic regresi diperoleh faktor jenis kelamin dan tinggi ibu yang paling berhubungan dengan status gizi stunting. Kesimpulan: faktor determinan stunting adalah usia anak, jenis kelamin, pendidikan ibu, pekerjaan ibu, tinggi ibu, paritas, jarak kelahiran, asupan protein dan  riwayat penyakit demam. Kata Kunci : Stunting,  anak usia 6 -24 bulan
Journal article

Identifikasi Jamur Pathogen pada Air Bak Toilet SPBU di Kecamatan Rumbai Kota Pekanbaru

Journal article

Efektivitas Terapi Spritual Shalat dan Dzikir terhadap Kontrol Diri Klien Penyalahgunaan Napza

Journal article

Identifikasi Jamur Pathogen pada Air Bak Toilet SPBU di Kecamatan Rumbai Kota Pekanbaru

Journal article

Efektivitas Terapi Spritual Shalat dan Dzikir terhadap Kontrol Diri Klien Penyalahgunaan Napza

Journal article

Analisis Kadar Fe pada Lemiding Tua dan Muda di Wilayah Kubu Raya, Kalimantan Barat

Journal article

Faktor Risiko Wasting dalam Penerapan Full Day School pada Anak di Paud Pesantren Ummusabri Kendari

Suggested For You
Journal article

Penggunaan Sarung Tangan Mempengaruhi Kejadian Dermatitis Kontak Iritan pada Petani Rumput Laut

Irritant contact Dermatitis is an inflammation of the skin that occurs as a non-specific skin response to a chemical substance through the release of inflammatory mediators from the epidermis cells. The purpose of this research is to know the relationship of use of personal protective equipment namely gloves against the incidence of irritant contact dermatitis on seaweed farmers in the village Bawalipu, Wotu subdistrict. The study used a descriptive analytical design with cross sectional plans for respondents of 47 people. From the results of the study using Chi-square test obtained the value P = 0.05 so that it can be concluded that the use of gloves have a relationship with the incidence of irritant contact dermatitis in the seaweed farmer especially in Bawalipu village, Wotu District, so it is expected to the village government to socialize the benefits of use of gloves that one of them through cooperation with health care center.
Read more articles