Recently Published
Pengaruh Antenatal Care, Tingkat Kecemasan, Kehamilan Beresiko dan Jenis Persalinan terhadap Kesiapan Fisiologis Persalinan Image
Journal article

Pengaruh Antenatal Care, Tingkat Kecemasan, Kehamilan Beresiko dan Jenis Persalinan terhadap Kesiapan Fisiologis Persalinan

Peran Media terhadap Perilaku Protokol Kesehatan di Indonesia Image
Journal article

Peran Media terhadap Perilaku Protokol Kesehatan di Indonesia

Most Viewed
Faktor Determinan yang Mempengaruhi Terjadinya Gizi Kurang pada Balita di Kabupaten Polewali Mandar Image
Journal article

Faktor Determinan yang Mempengaruhi Terjadinya Gizi Kurang pada Balita di Kabupaten Polewali Mandar

Status gizi kurang dan gizi buruk memberi konstribusi terhadap angka kematian Balita, dimana angka kematian Balita (AKABA) yang tertinggi di Indonesia adalah Sulawesi Barat yaitu 96 per 1.000 kelahiran hidup (Kemenkes 2014). Dinas kesehatan Kabupaten Polewali Mandar melaporkan selama tahun 2015 Balita yang mengalami gizi kurang sebanyak 1.186 Balita kasus pada laki-laki sebanyak 590 Balita dan kasus pada perempuan sebanyak 596 Balita dan Puskesmas yang paling tinggi angka gizi kurangnya yaitu Puskesmas Pambusuang sebesar 143 Balita. Gizi menjadi bagian yang sangat penting dalam pertumbuhan dan perkembangan anak, Apabila seorang anak terkena difisiensi gizi maka kemungkinan besar anak akan mudah terkena infeksi Oleh karena itu diperlukan suatu identifikasi melalui penelitian dengan tujuan untuk mengetahui apakah pendidikan, pemberian makan, dan pendapatan mempengaruhi terjadinya gizi kurang pada Balita agar kita dapat keluar dari masalah gizi. Penelitian ini menggunakan metode survey analitik cross sectional. Teknik pengambilan sampel dengan Purposive Sampling yang memenuhi kriteria penelitian sebanyak 80 orang. Hasil penelitian menunjukkan pendidikan rendah berpengaruh terhadap terjadinya gizi kurang dimana nilai X2 hitung > X2 tabel (4,406 > 3,841), Pemberian makan Ibu yang kurang berpengaruh terhadap terjadinya gizi kurang pada Balita hal ini dibuktikan dengan hasil uji statistik nilai X2 hitung > X2 tabel (21,607 > 3,841), Sedangkan berdasarkan hasil penelitian Pendapatan keluarga tidak berpengaruh terhadap terjadinya gizi kurang pada Balita hal ini terlihat dari hasil uji statistik nilai X2 hitung < X2 tabel (1,667 < 3,841).
Analisis Penyebab Kecelakaan Kerja Berdasarkan Hasil Investigasi Kecelakaan Kerja di PT. PAL Indonesia Image
Journal article

Analisis Penyebab Kecelakaan Kerja Berdasarkan Hasil Investigasi Kecelakaan Kerja di PT. PAL Indonesia

Kecelakaan kerja adalah suatu kejadian yang jelas tidak dikehendaki dan sering kali tidak terduga semula yang dapat menimbulkan kerugian baik waktu, harta benda, atau property maupun korban jiwa yang terjadi di dalam suat proses kerja industry atau yang berkaitan dengannya (Tarwaka, 2008). Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kualitatif jenis explanatory reseach. Subyek penelitian adalah seluruh pekerja yang pernah mengalami keselakaan kerja berdasarkan laporan hasil investigasi kecelakaan. Analisis data dilakukan untuk melihat faktor yang menyebabkan terjadinya kecelakaan dilihat dari faktor lingkungan sosial (social environment), kesalahan manusia (fault of person), Perilaku atau kondisi tidak aman (unsafe act or condition), kecelakaan (accident), dan cidera (injury) Hasil penelitian menyatakan Penyebab dasar kecelakaan yang terjadi selama tahun 2013 di PT. PAL yang terlaporkan, 11 kejadian kecelakaan tersebut disebabkan karena tindakan dan kondisi tidak aman (unsafe act or condition). Berdasarkan hasil perhitungan Safe-T score sebagai dasar untuk pelaksanaan evaluasi upaya K3 yang telah dilakukan, nilai yang diperoleh adalah 1,89 yang berarti bahwa Perubahan angka kejadian kecelakaan tahun 2012 dan 2013 tersebut secara statistik tidak bermakna. Kesimpulan dari hasil penelitian yaitu Komitmen dan keterlibatan pihak manajemen untuk membentuk budaya K3 yang positif dan mempunyai sistem manajemen K3 (SMK3) yang efektif dapat menunjang pelaksanaan K3 di Perusahaan dan dapat mencegah terjadinya unsafe act oleh pekerja serta lingkungan atau kondisi yang tidak aman.
Suggested For You
Formulasi Whole Banana (Musa Paradisiaca L. L.) Biskuit Tinggi Serat Berpotensi Mencegah Penyakit Degeneratif pada Lansia Image
Journal article

Formulasi Whole Banana (Musa Paradisiaca L. L.) Biskuit Tinggi Serat Berpotensi Mencegah Penyakit Degeneratif pada Lansia

This research aims to analyze the effect of the substitution of the whole banana (Musa paradisiaca l.) High-fiber biscuits to prevent degenerative diseases in the elderly. This experimental research design uses a Completely randomized design (CRD) with one control formula and four substitution levels including F0 (100% wheat flour), F1 (50% wheat flour and 50% kepok banana peel flour), F2 (45% wheat flour and 55 % kepok banana peel flour), F3 (40% flour and 60% banana peel flour) and F4 (35% flour and 65% of banana peel flour). .The results of the proximate analysis of selected whole banana (musa paradisiaca l.) biscuits contain 16.64% fiber, 63.18% carbohydrate, 21.58% fat, 5.64% protein, 469.50 kcal / 100g energy, 6.49% water, and 3.11% ash. This research concludes that the control formula biscuits is significant different from the selected whole banana (musa paradisiaca l.) biscuits formula (p <0.05) in in each analysis (water, ash, fat, protein, carbohydrate, and fiber).
Read more articles