Recently Published
Journal article

Aktivitas Imunomodulator Ekstrak Etanol Buah Etlingera Rubroloba A.D. Poulsen terhadap Fagositosis Sel Makrofag pada Tikus Jantan Galur Wistar

Journal article

Evaluasi Penggunaan Antibiotik di Instalasi Rawat Inap Bedah RSUD M. Natsir Kota Solok Tahun 2020

Journal article

Formulasi Gel Hand Sanitizer dari Ekstrak Metanol Kulit Semangka (Citrullus Lanatus)

Journal article

Aktivitas Imunomodulator Ekstrak Etanol Buah Etlingera Rubroloba A.D. Poulsen terhadap Fagositosis Sel Makrofag pada Tikus Jantan Galur Wistar

Journal article

Evaluasi Penggunaan Antibiotik di Instalasi Rawat Inap Bedah RSUD M. Natsir Kota Solok Tahun 2020

Journal article

Formulasi Gel Hand Sanitizer dari Ekstrak Metanol Kulit Semangka (Citrullus Lanatus)

Most Viewed
Journal article

Formulasi Sediaan Lilin Aromaterapi sebagai Anti Nyamuk dari Minyak Atsiri Daun Nilam (Pogostemon Cablin Benth) Kombinasi Minyak Atsiri Buah Jeruk Nipis (Citrus Aurantifolia Swingle)

Aromaterapi secara inhalasi yaitu penghirupan uap aroma yang dihasilkan dari beberapa tetes minyak atsiri. Daun nilam dan buah jeruk nipis mengandung minyak atsiri yang berfungsi sebagai aromaterapi dan repelen. Penelitian ini bertujuan untuk membuat sediaan lilin aromaterapi sebagai anti nyamuk dari minyak atsiri daun nilam kombinasi minyak atsiri buah jeruk nipis. Penelitian dilakukan secara eksperimen dengan membuat sediaan lilin aromaterapi dengan uji evaluasi fisik lilin meliputi uji organoleptik yaitu warna dan aroma, uji kualitas lilin yaitu titik leleh dan waktu bakar, uji efektifitas lilin terhadap nyamuk, dan uji kesukaan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sediaan yang dibuat memiliki warna sama dan aroma berbeda, karena konsentrasi minyak atsiri yang bervariasi, titik leleh antara 44 ̊C – 57 ̊C sesuai syarat evaluasi fisik lilin menurut SNI 42 ̊C – 60 ̊C, waktu bakar formula A yang paling lama karena konsentrasi minyak atsiri lebih sedikit, efektifitas lilin cukup optimal dalam mengusir nyamuk, dan formula yang paling disukai adalah formula C.
Journal article

Uji Efektifitas Ekstrak Etanol pada Daun Ketepeng Cina (Cassia Alata L.) terhadap Mikroba Penyebab Sariawan (Stomatitis Aphtosa)

Ketepeng cina Casia alata L. merupakan salah satu tanaman yang dapat digunakan sebagai obat tradisional dimana berfungsi mengobati panu, kadas, kurap, cacingan, sembelit, dan sariawan. Adapun kandungan dari daun ini yaitu alkaloid, tanin, asam krisofanat, senyawa glikosida, aloeemodina, zat pahit, zat samak, dan flavonoid. Dalam hal ini kita meneliti kandungan flavonoid dari daun Ketepeng Cina sebagai obat sariawan. Stomatitis aphtosa atau sariawan adalah radang yang terjadi di daerah mukosa mulut, biasanya berupa bercak putih kekuningan dengan permukaan yang agak cekung, bercak itu dapat berupa bercak tunggal maupun kelompok. Sariawan dapat disebabkan oleh luka tergigit, mengkonsumsi air dingin atau air panas, alergi, stress, kekurangan vitamin C, vitamin B dan zat besi. Pada luka yang telah terbentuk di mukosa mulut ini, akan terdapat jamur Candida albicans. Untuk mengetahui kandungan flavonoid dilakukan percobaan pada daun Ketepeng Cina dengan cara perkolasi dimana daun Ketepeng Cina dirajang terlebih dahulu kemudian diperkolasi dengan menggunakan pelarut etanol setelah itu diidentifikasi flavanoidnya. Flavanoid menurut beberapa literatur berfungsi sebagai obat sariawan. Oleh karena itu obat sariawan yang didapatkan dari penyarian daun ketepeng cina sebagai bahan alam kedepan sangat penting peranannya Karena kebanyakan obat-obat sariawan yang beredar dimasyarakat sekarang ini kebanyakan dari bahan-bahan kimia yang cenderung jauh lebih banyak efek sampingnya jika dibandingkan dengan bahan alam. Selain itu bahan alam ini mudah didapatkan dan relatif membutuhkan sedikit pengeluaran dari segi financial. Ekstrak etanol yang telah diperole selanjutnya diuji efektifitasnya terhadap bakteri penyebab sariawan. Dari pengujian yang telah dilakukan terlihat bahwa flavonoida yang terdapat dalam ekstrak etanol daun ketepeng cina (Cassia alata L.) mampu untuk menghambat pertumbuhan bakteri penyebab sariawan, yang ditandai dengan penurunan jumlah koloni. Semakain tinggi konsentrasi ekstrak, maka jumlah koloni bakteri penyebab sariawan semakin berkurang.
Suggested For You
Journal article

Formulasi dan Uji Aktivitas Sediaan Sabun Cair Pembersih Kewanitaan Ekstrak Daun Waru (Hibiscus Tiliaceus) terhadap Jamur Candida Albicans

Keputihan  merupakan suatu gejala gangguan organ reproduksi yang dialami oleh wanita yang disebabkan oleh jamur yang ditandai dengan keluarnya cairan berlebih dari vagina sehingga menimbulkan bau yang tidak sedap. Daun waru (Hibiscus tiliaceus) merupakan salah satu tanaman yang berpotensi sebagai antijamur. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui stabilitas fisik sediaan sabun cair pembersih kewanitaan ekstrak daun waru serta untuk mengetahui konsentrasi paling baik dalam menghambat aktivitaas terhadap jamur Candida albicans. Penelitian dilakukan secara laboratorium eksperimental, sampel diekstraksi dengan metode maserasi menggunakan  pelarut etanol 96% dan diperoleh ekstrak kental sebanyak 99,94 gram. Ekstrak kental digunakan sebagai antijamur dalam pembuatan sabun cair pembersih kewanitaan pada konsentrasi ekstrak 5%, 10%, dan 15%. Selanjutnya dilakukan skrining fitokimia, formulasi sediaan serta evaluasi fisik sediaan meliputi uji organoleptik, pH, homogenitas, tinggi busa dan uji iritasi. Selanjutnya uji aktivitas antijamur dilakukan dengan menggunakan metode cakram disk. Analisis data dilakukan dengan menggunakan One-Way ANNOVA. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ekstrak daun waru positif mengandung senyawa flavanoid, saponin, triterpenoid dan sterol, tanin dan polifenol. Ekstrak dalam formulasi sediaan sabun cair pembersih kewanitaan ekstrak daun waru memenuhi syarat evaluasi fisik dimana sabun cair pembersih kewanitaan tersebut tetap berwarna hijau pekat, bau khas mawar serta bentuknya cair. Sabun cair pembersih kewanitaan ekstrak daun waru dengan konsentrasi 5% memiliki daya hambat 21,10 mm, konsentrasi 10% memiliki daya hambat 21,77 mm dan konsentrasi 15% memiliki daya hambat 20,55 mm terhadap jamur Candida albicans dengan diperoleh hasil analisis anova yang signifikan 0,01 (p<0,05).
Journal article

Formulasi Hydrogel Eye Mask Berbasis Ekstrak Limbah Kepala Udang Putih (Litopenaeus Vannamei) sebagai Suplemen dan Relaksasi Mata Lelah

Journal article

Review Jurnal: Potensi Spons Laut sebagai Anti Kanker Payudara

Journal article

Analisis Penetapan Kadar Flavonoid Sari Jeruk Kalamansi (Citrofortunella Microcarpa ) dengan Metode Spektrofotometri UV-VIS

Journal article

Formulasi Hydrogel Eye Mask Berbasis Ekstrak Limbah Kepala Udang Putih (Litopenaeus Vannamei) sebagai Suplemen dan Relaksasi Mata Lelah

Journal article

Review Jurnal: Potensi Spons Laut sebagai Anti Kanker Payudara

Journal article

Analisis Penetapan Kadar Flavonoid Sari Jeruk Kalamansi (Citrofortunella Microcarpa ) dengan Metode Spektrofotometri UV-VIS

Read more articles