Recently Published
Kekuatan Lentur Komposit Sandwich Kayu Bakal Lambung Perahu sebagai Core dan Polyester Serat Gelas sebagai Skin Image
Journal article

Kekuatan Lentur Komposit Sandwich Kayu Bakal Lambung Perahu sebagai Core dan Polyester Serat Gelas sebagai Skin

Pla\u002Dzno Nanocomposite Paper For Antimicrobial Packaging Application Image
Journal article

Pla-zno Nanocomposite Paper For Antimicrobial Packaging Application

Kekuatan Lentur Komposit Sandwich Kayu Bakal Lambung Perahu sebagai Core dan Polyester Serat Gelas sebagai Skin Image
Kekuatan Lentur Komposit Sandwich Kayu Bakal Lambung Perahu sebagai Core dan Polyester Serat Gelas sebagai Skin Image
Journal article

Kekuatan Lentur Komposit Sandwich Kayu Bakal Lambung Perahu sebagai Core dan Polyester Serat Gelas sebagai Skin

Pla\u002Dzno Nanocomposite Paper For Antimicrobial Packaging Application Image
Pla\u002Dzno Nanocomposite Paper For Antimicrobial Packaging Application Image
Journal article

Pla-zno Nanocomposite Paper For Antimicrobial Packaging Application

Most Viewed
Korosi Logam dan Pengendaliannya\u003B Artikel Review Image
Journal article

Korosi Logam dan Pengendaliannya; Artikel Review

Korosi adalah proses pengrusakan logam akibat reaksi elektrokimia antara logam dengan lingkungannya. Proses korosi terjadi secara alamiah yaitu logam kembali bersenyawa dengan oksigen sebagaimana bahan baku (ores) pada proses ekstraksi metalurgi pembuatan logam yang juga bersenyawa dengan oksigen. Sehingga korosi adalah kebalikan dari proses ekstraksi metallurgy dimana sejumlah energy yang dibutuhkan untuk proses pembuatan logam kembali dilepaskan pada proses korosi. Proses terjadinya korosi pada suatu logam membentuk suatu sel elektrokimia yang terdiri dari: anoda, katoda, larutan elektrolit dan hubungan listrik antara anoda dan katoda. Maka menghilangkan salah satu dari ke -4 unsur tersebut akan dapat menghentikan proses korosi. Ini menjadi prinsip dasar dalam pengendalian proses pengkorosian logam, yaitu mengusahakan untuk mengontrol pertukaran ion antara logam (anoda) dengan lingkungannya (katoda) dalam suatu media yang dapat menghantarkan arus listrik (elektrolit). Ada beberapa macam tatacara pengendalian korosi yaitu pemilihan bahan yang tepat, perancangan instalasi yang benar, pelapisan atau rekayasa permukaan, proteksi katodik dan pengondisian lingkungan. Maka kemampuan seorang perancang dalam memahami proses terjadinya korosi akan menentukan jenis pengendalian korosi yang sesuai; oleh karena prinsip terjadinya korosi dipicu oleh hal yang hampir sama, sehingga ke 5 jenis metode pengendalian korosi tersebut sering digunakan secara parallel satu dengan lainnya untuk efisiensi biaya.
Analisa Korosi pada Heat Exchanger E\u002D4512 Pt.arun Ngl Co Image
Journal article

Analisa Korosi pada Heat Exchanger E-4512 Pt.arun Ngl Co

Heat Exchanger E-4512 adalah salah satu alat penukar panas yang digunakan pada PT. Arun yang digunakan untuk mendinginkan atau menurunkan temperature MCR (multi component refrigerant) dengan media pendingin air laut. Pada heat Exchanger E-4512 ini terjadi kerusakan yaitu korosi terutama pada bagian-bagian seperti tube side, tube sheet, channel dan channel cover. Jenis korosi yang menyerang yaitu korosi sumur (pitting corrosion). Korosi erosi (erosion corrosion) dan korosi galvanis (galvani corrosion). Kerusakan ini akan berkaibat fatal mengingat fungsi dari Heat Exchanger merupakan pendukung utama proses produksi. Makalah ini menganalisa penyebab terjadinya korosi dan membahas hal-hal yang dapat dilakukan untuk mencegah terjadinya korosi berdasarkan kasus di lapangan dan kajian teoritis.
Suggested For You
Perbandingan Sampah Organik Rumah Tangga dengan Sampah Organik Pasar terhadap Kuantitas Biogas Image
Journal article

Perbandingan Sampah Organik Rumah Tangga dengan Sampah Organik Pasar terhadap Kuantitas Biogas

This study aims to find out how the way and process of biogas production to obtain the results of methane (CH4) to the maximum by using materials from organic household food waste and organic waste market. This type of research is experimental, where the authors do the planning, design, manufacture, and testing directly in the field to find out the results of the experiment. The process in this study includes the selection of materials divided into 2, namely market waste and household organic waste which then each fermented for 12 days, after sampling for the test flame and test the methane gas content produced. The results showed that the market organic waste is better used as a material for the manufacture of biogas compared with household food waste because the market organic waste does not require a long time to burn, in the process of testing the methane gas content of organic waste market has a higher methane gas content 52.8% compared with household organic waste which is only 0.29%.
Read more articles