Recently Published
Most Viewed
Pengaruh Tunjangan Profesi Guru terhadap Kinerja Guru Seni Budaya SMP di Kabupaten Trenggalek Image
Journal article

Pengaruh Tunjangan Profesi Guru terhadap Kinerja Guru Seni Budaya SMP di Kabupaten Trenggalek

Tunjangan Profesi Guru merupakan salah satu program pemerintah dalam rangka perbaikan kualitas pendidikan nasional. Melalui pemberian Tunjangan Profesi Guru, diharapkan para Guru memiliki kesempatan yang lebih besar dalam meningkatkan kualitas, kompetensi, dan kinerjanya termasuk diantaranya adalah Guru seni budaya SMP di Kabupaten Trenggalek. Berdasarkan Latar belakang penelitian, Rumusan masalah dari penelitian ini adalah (1) Adakah pengaruh Tunjangan Profesi Guru terhadap kinerja Guru seni budaya SMP di kabupaten Trenggalek? (2) Adakah perbedaan nilai kinerja Guru seni budaya SMP di Kabupaten Trenggalek Sebelum menerima Tunjangan dengan Sesudah menerima Tunjangan Profesi Guru? Dalam penelitian ini dipilih metode penelitian kuantitatif dengan desain penelitian pre-experimental dan bentuk penelitian one-shot case study. Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) Ada pengaruh yang kuat antara pemberian Tunjangan Profesi Guru dengan kinerja Guru seni budaya SMP di Kabupaten Trenggalek sebesar 49% (2) Terdapat Perbedaan nilai kinerja Guru seni budaya SMP di Kabupaten Trenggalek antara sebelum dan sesudah menerima Tunjangan Profesi Guru dengan nilai t hitung sebesar -7,88. Adapun rata-rata nilai peningkatan kinerja Guru seni budaya SMP di Kabupaten Trenggalek sebesar 110 poin sebelum menerima Tunjangan Profesi Guru, menjadi 117 poin sesudah menerima Tunjangan Profesi Guru. Jika dipersentasekan, nilai kinerja Guru naik 6,36% setelah menerima Tunjangan Profesi Guru. Kata Kunci: Pengaruh, Tunjangan Profesi Guru, Kinerja Guru. Teacher profession subsidy is one of the government programs which used to improve the quality of national education. By giving teacher profession subsidy the government expect that teachers have a greater opportunity to improve their quality, competence, and performance, including junior high school arts education teacher in Trenggalek District.Based on the research background, so the questions are; (1) Are there any effect by giving teacher profession subsidy for arts and cultures junior high school teacher performance in Trenggalek District? (2) Are there any difference on the performance value of arts and cultures junior high school teacher in Trenggalek District before and after receiving the teacher profession subsidy?Quantitative research is choosen as the research methodology, with pre-experimental research design and one-shot case study as the research form. The result of this research showed that (1) There is a big effect by giving teacher profession subsidy with the performance of junior high school arts education teacher in Trenggalek district is amount of 49%. (2) There is a difference on the performance value of junior high school arts education teacher before and after receiving teacher profession subsidy with t value in amount of -7.88. Before receiving subsidy, the average value of junior high school arts education teacher performance is 110 point and then increases 117 point after receiving teacher profession subsidy. Those, teacher performance increases 6.36% after receiving teacher profession subsidy. Keywords: Effect, Teacher Profession Subsidy, Teacher Performance.
Gambar Ilustrasi Buku Kumpulan Cerpen Rectovero (Kajian Struktur dan Makna) Image
Journal article

Gambar Ilustrasi Buku Kumpulan Cerpen Rectovero (Kajian Struktur dan Makna)

Dari sekian banyak buku cerita seperti novel atau kumpulan cerpen, buku yang berjudul Rectoverso karya Dewi bdquo;dee‟ Lestari ini adalah salah satu karya dalam bentuk seni tulisan, kata, visual serta suara. Buku ini menghadirkan sebelas kumpulan cerita pendek dengan dilengkapi gambar ilustrasi di setiap ceritanya serta lagu yang mendukung masing-masing cerita tersebut. Bila dikaji dari teori semiotika, gambar ilustrasi dalam buku berjudul Rectoverso ini pasti memiliki tanda sebagai arti dari cerita atau teks tersebut. Membedah pemaknaan dari setiap gambar ilustrasi ini dikaji dari segi struktur dan semiotika menggunakan teori petanda dan penanda dari Ferdinand de Saussure. Bagi Saussure, tanda terbagi menjadi dua yaitu penanda dan petanda. Penanda adalah sebuah citra tanda, seperti yang dipersepsikan, tulisan di atas kertas atau suara di udara. Sedangkan penanda adalah konsep mental yang diucapkan petanda. Fokus penelitian ini terdapat pada tanda dalam setiap gambar ilustrasi sebagai objeknya dan mengartikan makna dibalik tanda-tanda tersebut, sehingga menghasilkan data yang deskriptif. Hasil dari pembahasan adalah, buku kumpulan cerpen Rectoverso ini memiliki tiga puluh tiga gambar ilustrasi dengan dua teknik yang berbeda yaitu teknik arsir dan teknik fotografi. Keseluruhan gambar ilustrasi dalam buku kumpulan cerpen Rectoverso ini memiliki sebuah kesamaan yaitu menampilkan gambar ilustrasi yang sederhana yang terlihat dari goresan teknik arsirnya dan juga pengambilan foto pada teknik fotografinya seperti tekning panning, bulb, zooming dan freezing. Kata Kunci : Ilustrasi, Rectoverso, Semiotika From all kind a novels or short stories, Rectoverso written by Dewi bdquo;dee‟ Lestari is one kind of story, not only words but also illustrated and completed music. This book has eleven short stories it is illustrated in song also each of the story. Analizing from the semiotics theory, the illustration drawing must have sign that has meaning related into the text. To Saussure, sign is dived into signified and signifier. Signified is image of the sign, like it was percepted. Signifier is the mental concept that is said in signified. The research focused on the sign each of the drawing and described the meaning behind the sign. The result of this research is deskriptive data. The Rectoverso book has thirty three illustration using two kinds of technique which were hatching and photography. All illustration have the same in drawing the sketches were simple. The photography was used panning, bulb, zooming, and freezing technique. Keyword : Illustration, Rectoverso, Semiotics
Suggested For You
Perancangan Iklan Layanan Masyarakat Tentang Demam Berdarah di Surabaya Image
Journal article

Perancangan Iklan Layanan Masyarakat Tentang Demam Berdarah di Surabaya

Penyakit demam dengue atau yang lebih sering disebut demam berdarah (disingkat DBD) merupakan penyakit yang sudah umum menyerang masyarakat namun berdampak serius bahkan tidak sedikit yang berakhir dengan kematian. Demam dengue atau demam berdarah adalah penyakit virus yang tersebar luas di seluruh dunia terutama di daerah tropis. Di Indonesia penyakit ini pertama kali ditemukan di Surabaya tahun 1986.Surabaya sendiri merupakan kota dengan catatan penderita DBD yang tidak sedikit. Menurut catatan Dinas Kesehatan Kota Surabaya dalam pendataan terakhir tahun 2012, terdapat 1.091 kasus DBD dan 6 orang meninggal dunia akibat penyakit tersebut. Beberapa program pun dibuat oleh pihak Dinas Kesehatan Kota Surabaya dan dipublikasikan kepada masyarakat seperti di media cetak ataupun media elektronik. Program-program tersebut dipublikasikan kepada masyarakat Surabaya dalam bentuk ILM (Iklan Layanan Masyarakat) berupa poster, brosur, iklan media massa, billboard dan media cetak lainnya. Sayangnya ILM tidak dibuat dan dirancang khusus oleh seorang desainer grafis dengan desain seadanya tanpa melalui kajian data serta perancangan iklan layanan masyarakat yang benar. Hal tersebut membuat ILM kurang efektif dalam segi pendekatannya kepada masyarakat Surabaya. Tujuan dari Perancangan Iklan Layanan Masyarakat tentang Demamnbsp; Berdarah di Surabaya ini adalah agar masyarakat Surabaya sadar terhadap budaya hidup sehat dan terhindar dari penyakit demam berdarah mengingatnbsp; penyakit demam berdarah ini adalah penyakit yang berdampak serius dan menyerang masyarakat dari kalangan apapun. Metode yang digunakan dalam perancangan ILM ini adalah dengan mengingatkan kepada masyarakat Surabaya terhadap budaya PSN (Pemberantasan Sarang Nyamuk) yaitu dengan langkah ldquo;3M Plusrdquo; yang disajikan secara khusus sesuai dengan karakter masyarakat Surabaya. Hasil dari perancangan ILM tentang demam berdarah ini adalah berupa poster, brosur, iklan media massa, billboard dan stiker. Desain visual dari berbagai macam media tersebut didesain dengan visualisasi yang semenarik mungkin sesuai dengan analisis data yang telah dilakukan oleh peneliti dan berdasarkan prinsip desain dengan refrensi dari buku-buku serta validasi dari para ahli. Kata kunci : Iklan Layanan Masyarakat, Demam Berdarah Dengue Dengue fever, more often called as DBD, is commonly strike out society and has a serious impact even some ends with death. Dengue fever is a viral disease that is widespread around the world, especially in tropics. In Indonesia, this disease was first discovered in Surabaya of 1986. Surabaya is a town with a huge number of dengue fever patients. Based on medical record of Healthy Department of Surabaya in the least of 2012, those are 1.091 case of dengue fever which is caused 6 people died. There are a lot of program made and published by Healthy Department of Surabaya to the society in printed or electronic media. The programs are published in public service announcements such as poster, brochure, mass media advertising, billboard and other printed media. Unfortunately, public service announcements are not made and designed by a graphic designer. It design was sober, without going through neither the data study or the right design of public service announcements. Those made public service announcement does not effective to reach people attention in Surabaya. The purpose of public service announcements on dengue fever in Surabaya is try to make the people of Surabaya aware to the way of healthy living and prevent from dengue fever considering that it was a serious disease that affects and attack people on various background. The methods that was used in public service announcements design are reminds Surabaya people on mosquito eradication habits on 3MPlus step. It was presented exclusively in accordance with the character of people in Surabaya. The results of the public service announcements design of dengue fever are form into poster, brochure, mass media advertising, billboard, and sticker. The visual design of those variety media was designed with visualization as attractive as possible based on analysis data which has been carried out by researchers and based on the design principles of book reference and validation of experts. Keywords: Public Service, Dengue Fever
Read more articles