Recently Published
Most Viewed
Pola Komunikasi Prosesi Marhata Sinamot pada Pernikahan Adat Batak Toba dalam Membentuk Identitas Budaya Suku Batak Toba di Bandung Image
Journal article

Pola Komunikasi Prosesi Marhata Sinamot pada Pernikahan Adat Batak Toba dalam Membentuk Identitas Budaya Suku Batak Toba di Bandung

Marhata Sinamot merupakan kegiatan adat yang membicarakan mahar dan perlengkapan pesta agar terlaksana pernikahan secara adat Batak Toba. Di daerah asal kegiatan dilakukan berbeda hari, namun di Bandung disatukan dengan hari Martumpol (tunangan) untuk menghemat waktu karena kesibukan di kota. Penelitian ini bertujuan menjelaskan pola komunikasi Marhata Sinamot di Bandung, Jawa Barat.Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif dengan paradigma konstruktivisme. Data diperoleh melalui observasi dan hasil wawancara dengan ketua bidang adat, Raja Parhata dan pengantin yang diuji kebenarannya dengan triangulasi waktu dan dianalisis dengan mereduksi, menyajikan dan menyimpulkan data.Hasil penelitian yang diperoleh yaitu pola komunikasi dimensi sosial menunjukkan komunikasi yang akrab dalam penentuan Raja Parhata dan dimensi konsep menunjukkan suasana ketat hukum adat dan memiliki simbol dan makna sebagai komunikasi verbal dan nonverbal sehingga membentuk identitas Batak Toba di Bandung.Pola komunikasi dimensi sosial dan konsep tersebut mampu membentuk identitas budaya Batak Toba di Bandung dan membedakannya dengan daerah asal.
Indonesia X\u002DFiles, Mengungkap Fakta dari Kematian Bung Karno Sampai Kematian Munir Image
Journal article

Indonesia X-Files, Mengungkap Fakta dari Kematian Bung Karno Sampai Kematian Munir

Buku yang termasuk buku terlaris di tahun 2013 ini, telah dicetak ulang dalam dua bulan berturut-turut. Buku ini ditulis pakar forensik Indonesia yang terkenal, yaitu dr. Mun‟im Idries, Sp.F. Ketertarikan orang untuk membeli dan membaca buku ini mungkin saja disebabkan oleh langkanya buku-buku yang bertopik serupa, atau memang disebabkan oleh ketenaran penulisnya sendiri. Di samping itu, penulis berhasil memilih judul buku yang membuat orang penasaran untuk mencari tahu apa yang sebenarnya terjadi dalam setiap kasus tindakan kriminal yang menjadi perhatian publik.
Suggested For You
Memaknai Pesan Spiritual Ajaran Agama dalam Membangun Karakter Kesalehan Sosial Image
Journal article

Memaknai Pesan Spiritual Ajaran Agama dalam Membangun Karakter Kesalehan Sosial

Adanya fenomena bahwa kesalehan individu kurang berdampak pada kesalehan sosial merupakan latar belakang kajian ini. Pilar agama Islam (Rukun Islam) tidak bisa dipahami hanya sebagai bentuk kewajiban ritual individual seorang muslim dengan Sang Khalik, melainkan juga mengandung maksud bahwa kelima hal itu menjadi suatu sarana membina hubungan sosial antara seorang muslim dengan orang lain, bahkan dengan makhluk lainya. Dengan kata lain, kewajiban menjalankan rukun Islam, memenuhi kewajiban spiritual seseorang (muslim) juga kewajiban sosial. Pada akhirnya hal tersebut akan membentuk karakter kesalehan sosial. Kelima rukun Islam tersebut secara sosiologis memberikan pemahaman bahwa di dalam menjalankan kewajiban ritual agama, seorang muslim hendaknya memenuhi aspek lainnya, yaitu membina hubungan harmonis dengan sesama manusia. Dengan demikian maka terciptalah keharmonisan hubungan secara vertikal dengan Sang Pencipta (hablum minallah), juga hubungan harmonis dengan manusia (hablum minannas). Jika kedua aspek sudah terpenuhi maka akan menjadi nyatalah perwujudan seorang insan kamil atau manusia sempurna. Kata kunci: manusia, insan, bani adam, kesalehan sosial The phenomena that individual piety has less impact on the social piety is the background of this study. The Five Pillars of Islam cannot be understood as a mere form of individual ritual obligation of a muslim to the Creator, but, more importantly, supports the notion that the Five Pillars are a means of fostering social relationship between a Muslim and other people, and even with other creatures. In other words, the obligation to implement the Pillars of Islam, fulfilling one's (muslim's) spiritual obligations, is also a social obligation. In the end, it will shape the character of the society's piety. The Five Pillars of Islam sociologically provide an understanding that in performing the obligation of religious rituals, a muslim must fulfill other aspects, namely fostering harmonious relationships with fellow human beings. Thus, it creates a harmonious relationship with the Creator vertically (hablum minallah) and also a harmonious relationship with other human beings (hablum minannas). If both aspects are met, there will be an obvious embodiment of a perfect man.
Read more articles