Recently Published
Most Viewed
Tipologi Kebun Campuran Petani Tradisional Hatam di Pegunungan Arfak Image
Journal article

Tipologi Kebun Campuran Petani Tradisional Hatam di Pegunungan Arfak

Penelitian yang bersubyek pada petani tradisional Arfak dari Subsuku Hatam telah dilaksanakan di Kampung Syoubri, Kwau dan Mokwam Distrik Warmare Kabupaten Manokwari yang bertujuan mengkaji dan mendeskripsikan tipologi kebun campuran petani Hatam eksisting dan permasalahannya.  Penelitian ini merupakan penelitian survei deskriptif yang didesain menggunakan pendekatan kualitatif naturalistik yang dimaksudkan untuk mendeskripsikan secara sistematis, faktual dan akurat terkait fakta-fakta, karakteristik serta hubungan antar fenomena yang diteliti. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah primary methods yang menggunakan beberapa teknik sekaligus seperti teknik partisipasi, observasi langsung, wawancara mendalam dan studi literasi/pustaka (Morrisan, 2016). Jumlah sampel ditetapkan sebanyak 5 orang per kampung dan menggunakan teknik sampling bola salju mengingat subyek penelitian bersifat homogen (Yunus, 2010).Variabel yang diamati adalah karakteristik kebun campuran meliputi lama bera, luas lahan, jenis tanaman, cara bercocok tanam, produksi, dan pemasaran. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kebun campuran petani tradisional Hatam saat ini termasuk dalam tipologi agroforesti sederhana semi subsisten, yang dicirikan dengan masa bera 2 -5 tahun, terbatasnya jenis tanaman yang ditanam, terdiri dari tanaman hortikultura dan tanaman pangan semusim, tidak menggunakan input kimia, tanpa olah tanah dan pola tanam tidak teratur, produksi terbatas dengan kualitas yang rendah dimana hasil kebun separuh untuk kebutuhan sendiri dan lainnya untuk dijual. Permasalahan utama yang dihadapi antara lain pendapatan rendah dari hasil kebun, meningkatnya kebutuhan ekonomi, rendahnya pengetahuan dan ketrampilan petani karena belum adanya pembinaan yang intens dari Dinas terkait, terbatasnya lahan pertanian potensial yang dapat dikelola, faktor resiko kegagalan panen cukup tinggi akibat bencana alam dan ketiadaan lembaga tataniaga yang membantu pemasaran produk petani.
Pendampingan Intensif dalam Pemberdayaan Masyarakat Peternak di Desa Cilembu: Analisis Kasus Program Indonesia Gemilang LAZ Al\u002DAzhar Image
Journal article

Pendampingan Intensif dalam Pemberdayaan Masyarakat Peternak di Desa Cilembu: Analisis Kasus Program Indonesia Gemilang LAZ Al-Azhar

LAZ Al-Azhar merupakan salah satu lembaga filantropi di Indonesia yang bertugas untuk mendayagunakan dana zakat, infaq, shodaqoh dan wakaf. Salah satu program pendayagunaan dana zakat adalah Program Indonesia Gemilang, sebuah program pemberdayaan masyarakat dalam peningkatan ekonomi, keagamaan, kesehatan dan pendidikan. Penelitian ini bertujuan menganalisis peran pendampingan intensif dalam program pemberdayaan masyarakat peternak sebagai salah satu kasus pelaksanaan Program Indonesia Gemilang Bantuan Ternak Domba LAZ Al-Azhar di Desa Cilembu Kecamatan Pamulihan Kabupaten Sumedang. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode studi kasus yang menggunakan pendekatan kualitatif. Data diperoleh melalui wawancara mendalam kepada informan yang dipilih secara purposive terhadap enam belas orang yang terdiri dari pihak Al-Azhar, penerima manfaat ternak dan aparat Desa setempat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa peran pendampingan intensif dilakukan oleh tiga elemen yakni manajemen Al-Azhar, Koordinator Wilayah (Korwil) dan Dasamas (Da'I Sahabat Masyaraakat). Peran yang diberikan adalah pendampingan intensif 24 jam, kunjungan langsung penerima manfaat serta monitoring dan evaluasi. Perkembangan yang terjadi setelah pendampingan adalah pembentukan kelompok ternak, penambahan aset ternak, kandang komunal dan lahan pakan odot. Manfaat yang dirasakan dari program tersebut yakni manfaat ekonomi dan manfaat sosial.
Prevalensi Penyakit Mastitis pada Ternak Kambing di Kabupaten Majene, Sulawesi Barat Image
Journal article

Prevalensi Penyakit Mastitis pada Ternak Kambing di Kabupaten Majene, Sulawesi Barat

Pengaruh Interval Pemberian Konsorsium Bakteri Endofit dan Jenis Pupuk Kandang terhadap Pertumbuhan dan Produksi Jagung Manis Image
Journal article

Pengaruh Interval Pemberian Konsorsium Bakteri Endofit dan Jenis Pupuk Kandang terhadap Pertumbuhan dan Produksi Jagung Manis

Pengaruh Dosis Pupuk Kandang terhadap Karakter Agronomi Beberapa Varietas True Shallot Seed di Tanah Vertisol Image
Journal article

Pengaruh Dosis Pupuk Kandang terhadap Karakter Agronomi Beberapa Varietas True Shallot Seed di Tanah Vertisol

Prevalensi Penyakit Mastitis pada Ternak Kambing di Kabupaten Majene, Sulawesi Barat Image
Prevalensi Penyakit Mastitis pada Ternak Kambing di Kabupaten Majene, Sulawesi Barat Image
Journal article

Prevalensi Penyakit Mastitis pada Ternak Kambing di Kabupaten Majene, Sulawesi Barat

Pengaruh Interval Pemberian Konsorsium Bakteri Endofit dan Jenis Pupuk Kandang terhadap Pertumbuhan dan Produksi Jagung Manis Image
Pengaruh Interval Pemberian Konsorsium Bakteri Endofit dan Jenis Pupuk Kandang terhadap Pertumbuhan dan Produksi Jagung Manis Image
Journal article

Pengaruh Interval Pemberian Konsorsium Bakteri Endofit dan Jenis Pupuk Kandang terhadap Pertumbuhan dan Produksi Jagung Manis

Pengaruh Dosis Pupuk Kandang terhadap Karakter Agronomi Beberapa Varietas True Shallot Seed di Tanah Vertisol Image
Pengaruh Dosis Pupuk Kandang terhadap Karakter Agronomi Beberapa Varietas True Shallot Seed di Tanah Vertisol Image
Journal article

Pengaruh Dosis Pupuk Kandang terhadap Karakter Agronomi Beberapa Varietas True Shallot Seed di Tanah Vertisol

Desain Media Sosial sebagai Media Penyuluhan di Masa Pandemik COVID\u002D19 Image
Desain Media Sosial sebagai Media Penyuluhan di Masa Pandemik COVID\u002D19 Image
Journal article

Desain Media Sosial sebagai Media Penyuluhan di Masa Pandemik COVID-19

Pengaruh Sumber Energi yang Berbeda dalam Formulasi Pakan terhadap Pertumbuhan Pedet Jantan Sapi Bali Lepas Sapih Image
Pengaruh Sumber Energi yang Berbeda dalam Formulasi Pakan terhadap Pertumbuhan Pedet Jantan Sapi Bali Lepas Sapih Image
Journal article

Pengaruh Sumber Energi yang Berbeda dalam Formulasi Pakan terhadap Pertumbuhan Pedet Jantan Sapi Bali Lepas Sapih

Suggested For You
Faktor\u002DFaktor yang Mempengaruhi Penerapan Panca Usahatani Padi Ladang Amfibi pada Petani Binaan Balai Pengkajian Teknologi Pertanian di Kabupaten Manokwari Image
Journal article

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Penerapan Panca Usahatani Padi Ladang Amfibi pada Petani Binaan Balai Pengkajian Teknologi Pertanian di Kabupaten Manokwari

Padi ladang merupakan komoditas potensial untuk dikembangkan karena luas lahan kering yang tinggi di Kabupaten Manokwari. BPTP Papua Barat melaksanakan pengembangan padi ladang amfibi sejak 2018 karena varietas padi ini memiliki kemampuan bertahan pada kondisi genangan air maupun dalam kondisi lahan yang kering. Padi amfibi merupakan padi baru di Kabupaten Manokwari dengan berbagai kelebihan yang menguntungkan apabila dibandingkan dengan padi yang sudah ditanam turun-temurun oleh petani. Penerapan panca usahatani padi ladang amfibi terdiri dari lima komponen yaitu: a). penggunaan benih unggul, b). pengolahan lahan, c). irigasi atau ketercukupan air, d). pemupukan berimbang dan e). pengendalian hama penyakit. Hasil evaluasi menunjukkan bahwa petani sudah mengikuti rekomendasi dalam menggunakan benih unggul dan mempertimbangkan kecukupan air sebesar 100% atau diterapkan sepenuhnya. Komponen pengolahan lahan diterapkan 50%, pemupukan berimbang diterapkan 62% dan pengendalian hama penyakit diterapkan 62%. Kegiatan yang dilaksanakan oleh BPTP ini didukung oleh petani lokal dan petani transmigran yang menanam padi ladang. Produksi dan produktivitas yang dihasilkan petani diharapkan dapat meningkat dengan menerapkan panca usahatani padi ladang amfibi yang direkomendasikan. Penelitian ini dilaksanakan bertujuan untuk menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi penerapan panca usahatani padi ladang amfibi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan panca usahatani termasuk dalam kategori sedang karena dipengaruhi oleh faktor pendidikan, modal usahatani, frekuensi penyuluhan, ketersediaan lembaga keuangan dan sosial budaya.
Read more articles