Recently Published
Most Viewed
Anomali dan Teori Hirarki Pengaruh terhadap Isi Media Image
Journal article

Anomali dan Teori Hirarki Pengaruh terhadap Isi Media

Teori hirarki pengaruh terhadap isi media dikenalkan oleh Pamela J. Shoemaker dan Stephen D. Reese, yang menjelaskan pengaruh internal dan eksternal media terhadap isi pemberitaan.2 Keduanya membagi pengaruh tersebut ke dalam lima level, yaitu pengaruh individu pekerja media (individual level), rutinitas media (media routines level), organisasi media (organizational level), luar media (extramedia level), dan ideologi (ideology level). Teori ini menjadi penting dalam studi media karena isi media diasumsikan memiliki implikasi penting dalam Perubahan sosial. Teori ini juga menarik karena menawarkan perspektif alternatif dalam memahami isi media, yang sebelumnya lebih sering dilihat sebagai sesuatu yang netral dalam melaporkan realitas, atau setidaknya dianggap menyajikan representasi yang fair tentang realitas (tanpa distorsi atau setidaknya dengan distorsi minimal). Dalam perspektif ini, media diasumsikan pasif, sekadar medium (media as channels), yang hanya menyampaikan realitas apa adanya, bertumpu pada konsep-konsep positivistik seperti objektivitas, dan tidak membawa dampak pada Perubahan sosial. Sebaliknya, Shoemaker dan Reece berangkat dari asumsi media berperan aktif membentuk realitas, media as participants, bahwa media tidak netral bahkan bisa memanipulasi realitas melalui penekanan atau penghilangan elemen-elemen tertentu dari realitas, dan memosisikan media massa sebagai agen Perubahan sosial. Dengan asumsi ini, Shoemaker-Reece membawa teorinya sebagai alternatif atau bahkan kritik terhadap teori-teori media (jurnalistik) mainstream yang cenderung posivistik. Mengikuti kerangka berpikir Thomas Kuhn, teori ini bisa disebut sebagai jawaban atas terjadinya ”anomali” ketika teori (jurnalistik, komunikasi massa) lama yang positivistik tidak mampu lagi menjelaskan gejala/fenomena.
Wajah Tayangan Prime TIME Televisi Indonesia : Dimana Kepentingan Publik di Tempatkan? Image
Journal article

Wajah Tayangan Prime TIME Televisi Indonesia : Dimana Kepentingan Publik di Tempatkan?

Prime time merupakan waktu dimana penonton paling banyak menonton televisi. Di Indonesia, jam tayang prime time adalah pada pukul 18.00 – 23.00. Perkembangan televisi di Indonesia yang begitu pesat membawa industri ini kepada level dimana dunia pertelevisian mulai mempertimbangkan bidang – bidang lain yang potensial seperti rating dan belanja iklan. Prime time terlebih lagi, waktu – waktu prime time yang dipatok dengan harga iklan lebih tinggi menuntut industri televisi benar – benar berfokus pada rating demi mendapatkan keuntungan yang berlipat ganda dari pemasukan iklan. Fungsi – fungsi televisi yang adalah sebagai media komunikasi, sarana pendidikan, sarana hiburan dan informasi, serta sebagai sarana tayangan komersial rupanya tidak berjalan seimbang. Tayangan pada jam prime time didominasi 21% oleh sinetron, 14% berita, 11% talk show, 9% tayangan animasi, drama sejarah India, dan comedy show, dan sisanya adalah tayangan reality show, talent show, variety show, tayangan religi, dan kuis. Pemilihan tayangan pada jam prime time menunjukkan bahwa tayangan – tayangan tersebut tidak merefleksikan kepentingan publik.
Suggested For You
Message of Nationalism in the Music Video \u0027Wonderland Indonesia\u0027 Image
Journal article

Message of Nationalism in the Music Video 'Wonderland Indonesia'

Film is a communication medium that includes audio-visual types that are used to convey messages to a group of people watching. In addition to films, music videos which are also a medium of communication also convey messages in an audio visual work. One of the trending music videos during the celebration of the 76th Anniversary of the Republic of Indonesia (HUT RI) in 2021 is "Wonderland Indonesia". Through “Wonderland Indonesia” the landscape of Indonesia and the diversity of Indonesian culture is shown with epic cinematography. This study aims to determine how the message of nationalism in the music video "Wonderland Indonesia". The method used in this research is Charles Sanders Peirce's semiotics of the music video "Wonderland Indonesia" on Alffy Rev's YouTube Channel. The conclusion of this study is that the message of nationalism in the music video "Wonderland Indonesia" is so that the Indonesian people have a sense of devotion for Indonesia, have courage in defending Indonesia, self-determination so as not to be shaken, purity of heart, and have an unyielding spirit and a spirit that never goes out.Film merupakan media komunikasi yang termasuk jenis audio visual yang dimanfaatkan untuk menyampaikan pesan kepada sekelompok orang yang menyaksikan. Selain film, music video yang juga merupakan media komunikasi turut menyampaikan pesan dalam sebuah karya audio visual. Salah satu music video yang sedang trending selama perayaan Hari Ulang Tahun Republik Indonesia (HUT RI) ke-76 pada tahun 2021 ini adalah “Wonderland Indonesia”. Melalui “Wonderland Indonesia” pemandangan Indonesia dan keragaman budaya Indonesia ditampilkan dengan sinematografi yang epik. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana pesan nasionalisme dalam music video “Wonderland Indonesia”. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah semiotika Charles Sanders Peirce terhadap music video “Wonderland Indonesia” pada YouTube Channel Alffy Rev. Kesimpulan dari penelitian ini adalah bahwa pesan nasionalisme dalam music video “Wonderland Indonesia” agar masyarakat Indonesia memiliki rasa bakti bagi Indonesia, memiliki keberanian dalam membela Indonesia, ketegaran diri agar tidak tergoyahkan, kesucian hati, serta memiliki semangat pantang menyerah dan semangat yang tidak pernah padam.
Wacana Politisi Perempuan dalam Meme Image
Journal article

Wacana Politisi Perempuan dalam Meme

Bingkai Krisis Qz8501 pada Press Release Airasia Indonesia yang Dimuat dalam Situs Website Sww.qz8501.airasia.com Image
Journal article

Bingkai Krisis Qz8501 pada Press Release Airasia Indonesia yang Dimuat dalam Situs Website Sww.qz8501.airasia.com

Pendidikan di Perbatasan dalam Film “Batas” Image
Journal article

Pendidikan di Perbatasan dalam Film “Batas”

Wacana Politisi Perempuan dalam Meme Image
Wacana Politisi Perempuan dalam Meme Image
Journal article

Wacana Politisi Perempuan dalam Meme

Bingkai Krisis Qz8501 pada Press Release Airasia Indonesia yang Dimuat dalam Situs Website Sww.qz8501.airasia.com Image
Bingkai Krisis Qz8501 pada Press Release Airasia Indonesia yang Dimuat dalam Situs Website Sww.qz8501.airasia.com Image
Journal article

Bingkai Krisis Qz8501 pada Press Release Airasia Indonesia yang Dimuat dalam Situs Website Sww.qz8501.airasia.com

Pendidikan di Perbatasan dalam Film “Batas” Image
Pendidikan di Perbatasan dalam Film “Batas” Image
Journal article

Pendidikan di Perbatasan dalam Film “Batas”

Journal article

Pengaruh Terpaan Media dan Daya Tarik Destinasi Wisata terhadap Minat Berwisata

Pengaruh Terpaan Media dan Daya Tarik Destinasi Wisata terhadap Minat Berwisata Image
Journal article

Motif Mahasiswa Universitas Katolik Widya Mandala Surabaya dalam Menggunakan Media Sosial

Motif Mahasiswa Universitas Katolik Widya Mandala Surabaya dalam Menggunakan Media Sosial Image
Journal article

Representasi Pornografi dalam Film Jan Dara

Representasi Pornografi dalam Film Jan Dara Image
Journal article

Pengaruh Komunikasi Positif dan Job Performance pada Organisasi Kemahasiswaan

Pengaruh Komunikasi Positif dan Job Performance pada Organisasi Kemahasiswaan Image
Read more articles