Recently Published
Most Viewed
Pengaruh Latihan Pnf terhadap Peningkatan Daya Tahan Otot Tungkai Pasien Post Stroke di RSUD Salewangang Maros Image
Journal article

Pengaruh Latihan Pnf terhadap Peningkatan Daya Tahan Otot Tungkai Pasien Post Stroke di RSUD Salewangang Maros

Stroke merupakan penyebab kematian ketiga tersering setelah penyakit jantung coroner dan kanker. prevalensi penduduk Amerika yang terserang stroke adalah 2,6% atau sekitar 5.839.000 orang. Prevalensi stroke meningkat seiring dengan bertambahnya usia. Cara untuk meminimalkan kecacatan setelah serangan stroke adalah dengan intervensi fisioterapi yang berupa pemberian latihan-latihan diantaranya pemberian Proprioceptive Neuromuscular Fasilitation (PNF). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian latihan PNF terhadap kemampuan daya tahan otot tungkai pasien post stroke. Penelitian ini adalah pra eksperimen dengan disain pretest-posttest one group design. Populasi adalah pasien post strok yang datang berobat di bagian fisioterapi RSUD Salewangan Maros yang berusia 45 – 65 tahun. Sampel penelitian adalah pasien post sroke yang memenuhi syarat mampu berdiri dan berjalan tanpa alat bantu, bukan merupakan kontraindikasi untuk diberikan latihan PNF dan bersedia menjadi responden. Hasil penelitian menunjukkan adanya pengaruh yang signifikan kemampuan daya tahan otot tungkai pasien post stroke sebelum dan setelah diberikan latihan PNF sebanyak 2 kali seminggu selama 4 minggu dengan nilai p=0,000<0,05 dengan nilai rata-rata sebelum intervensi sebesar 78,10 + 14,47 detik dan setelah pemberian PNF diperoleh rata-rata half squat sebesar 141,60 + 21,28 detik dengan selisih rata-rata sebesar 63,50 + 22,09 detik. Kesimpulan pemberian PNF sebanyak 2 kali seminggu selama 4 minggu dapat mempengaruhi daya tahan otot tungkai pasien post stroke.
Identifikasi Residu Pestisida Chlorpyrifos dalam Sayuran Sawi Hijau (Brassica Rapa Var.parachinensis L.) di Pasar Terong Kota Makassar Image
Journal article

Identifikasi Residu Pestisida Chlorpyrifos dalam Sayuran Sawi Hijau (Brassica Rapa Var.parachinensis L.) di Pasar Terong Kota Makassar

Residu pestisida dapat masuk ke dalam tubuh melalui makanan yang dikonsumsi setiap hari seperti sayuran. Salah satu tanaman yang sering disemprotkan pestisida adalah tanaman sayuran khususnya tanaman sawi hijau (Brassica rapa var. parachinensis L.). Hal ini terjadi karena bentuk dan struktur tanaman sawi yang memungkinkan ulat untuk bersarang di sela-sela daunnya. Residu pestisida bersifat akumulatif di dalam tubuh manusia, sehingga akan memberikan dampak negatif terhadap kesehatan manusia yang mengonsumsi sayuran yang mengandung residu pestisida secara terus menerus. Tujuan penelitian ini adalah Untuk mengidentifikasi residu pestisida Chlorpyrifos dalam sayuran sawi hijau (Brassica rapa var. parachinensis L.) di Pasar Terong Kota Makassar. Jenis penelitian ini adalah penelitian observasional yakni menggunakan daftar pemeriksaan atau pengukuran terhadap residu pestisida Chlorpyrifos dalam sayuran sawi hijau (Brassica rapa var. parachinensis L.). Hasil pemeriksaan laboratorium dengan menggunakan metode kromatografi gas menunjukkan bahwa kadar residu pestisida pada sawi hijau I sebelum proses pencucian yaitu sebesar 0,045 mg/kg dan sesudah proses pencucian yaitu sebesar 0,013 mg/kg sehingga kadar residu pestisida mengalami penurunan sebesar 71 % dan kadar residu pestisida pada sawi hijau II sebelum proses pencucian yaitu sebesar 0,276 mg/kg dan sesudah proses pencucian yaitu 0 mg/kg sehingga kadar residu pestisida mengalami penurunan sebesar 100 %. Berdasarkan standar persyaratan SNI 7313 Tahun 2008 tentang batas maksimum residu pestisida pada hasil pertanian untuk sayuran sawi hijau yaitu 1 mg/kg, maka kadar residu pestisida yang terdapat pada sampel sawi hijau sebelum dan sesudah proses pencucian masih di bawah BMR (Batas Maksimum Residu) sehingga memenuhi syarat kesehatan. Penurunan kadar residu pestisida chlorpyrifos pada sayuran terjadi karena proses pencucian dengan air mengalir menyebabkan residu insektisida chlorpyrifos yang terdapat pada permukaan sayuran akan larut dalam air. Residu yang tertinggal pada permukaan tanaman pada saat disemprot dapat hilang karena pencucian atau pembilasan.
Suggested For You
Pengaruh Micro Wave Diathermy dan Rhytmical Stabilisasi terhadap Perubahan Fungsional Sendi Lutut Penderita Osteoartritis di Bagian Fisioterapi Rmc Makassar Image
Journal article

Pengaruh Micro Wave Diathermy dan Rhytmical Stabilisasi terhadap Perubahan Fungsional Sendi Lutut Penderita Osteoartritis di Bagian Fisioterapi Rmc Makassar

Osteoarthritis is a chronic disease of cartilage, associated with secondary changes in cartilage, leading to joint inflammation and degeneration. Problems of pain and movement limitations can lead to decreased muscle strength as well as functional impairment in the knee joint, especially walking and up and down stairs. The purpose of this study was to determine whether there is an influence between MWD and Rhytmical Stabilization to functional changes in knee joints in osteoarthritis patients in physiotherapy RMC Makassar. This research is a pre experimental study with pretest-post test design one group design. Research subjects as many as 10 people who have knee osteoarthritis who went to the physiotherapy of Ratulangi Medical Center Makassar. Sampling by accidental sampling during the study was conducted. The results showed a significant difference before - after administration of MWD and Rhitmical stabilization to functional ability of patient walking knee osteoarthritis with average difference of 2.00 cm ± 0,00 with Wilcoxon Signed Ranks Test test p = 0,002 and for functional capability up and down ladder obtained by difference of mean equal to 1,10 ± 0.316 with p = 0.002. The conclusion of this study is the increase in walking ability and up and down stairs of patients with knee osteoarthritis after given MWD and Rhitmical stabilization.
Read more articles