Recently Published
Most Viewed
Perbandingan Uji Deteksi Formalin pada Makanan Menggunakan Pereaksi Antilin dan Rapid Tes Kit Formalin (Labstest) Image
Journal article

Perbandingan Uji Deteksi Formalin pada Makanan Menggunakan Pereaksi Antilin dan Rapid Tes Kit Formalin (Labstest)

Formalin sering disalahgunakan sebagai bahan pengawet makanan. Hal ini jelas merugikan masyarakat karena meskipun penggunaannya sedikit tapi dalam jangka panjang dapat berakibat buruk bagi kesehatan. Berbagai produk tes kit uji residu formalin ditawarkan di pasaran untuk memudahkan pihak yang berwenang, akademisi maupun masyarakat untuk mendeteksi kandungan formalin pada makanan dan minuman secara kualitatif. Untuk itu dibutuhkan suatu produk tes kit uji residu formalin yang dapat menguji keberadaan formalin pada makanan dengan cepat & akurat. Penelitian ini bertujuan untuk membandingkan batas deteksi residu formalin pada makanan menggunakan pereaksi Antilin dan Rapid Test Kit Formalin merk Labstest. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah menguji batas deteksi formalin pada larutan standar dengan variasi konsentrasi 0,01; 0,1; 1; 100 dan 1000 mg/L dan pada sampel makanan yang sebelumnya direndam dalam larutan standar formalin dengan konsentrasi tertentu menggunakan pereaksi Antilin dan Rapid Test Kit Formalin. Hasil pengujian dikatakan positif jika terjadi Perubahan warna ungu baik pada larutan uji yang dideteksi dengan pereaksi Antilin maupun Rapid Test Kit Formalin. Berdasarkan intensitas warna yang ditunjukkan oleh larutan uji dapat disimpulkan bahwa pereaksi Antilin dapat mendeteksi larutan standar formalin dengan konsentrasi yang lebih rendah dari pada pereaksi Rapid Test Kit Formalin. Sedangkan pada pengujian formalin pada makanan, baik pereaksi Antilin maupun Rapid Test Kit Formalin memiliki batas deteksi yang sama
Identifikasi Senyawa Tanin pada Daun Kemuning (Murraya Panicullata L. Jack) dengan Berbagai Jenis Pelarut Pengekstraksi Image
Journal article

Identifikasi Senyawa Tanin pada Daun Kemuning (Murraya Panicullata L. Jack) dengan Berbagai Jenis Pelarut Pengekstraksi

Orange Jessamine (Murraya paniculata L. Jack) is one of the natural treasures which has many benefits for human life. Tannin is one of secondary metabolite of orange jessamine that can be used as antidiarrhoeal and body slimming. It was obtained by maceration using 3 different solvents, such as : methanol, ethanol, and ethyl acetate. Tannins was separated from crude extract using thin layer chromatography (TLC) in different type of eluent. The analysis showed that the best solvent to extract tannin is methanol that produce of 23.6989 g (31.59%). The phytochemical screening test of the two reagents shows positif result contain tannin compound. The best eluent in this study aimed is n-hexane: ethyl acetate (6 : 4) with tannin Rf value of 0.62.
Analisis Kadar Kafein dari Serbuk Teh Hitam, Teh Hijau dan Teh Putih (Camellia Sinensis L.) Image
Journal article

Analisis Kadar Kafein dari Serbuk Teh Hitam, Teh Hijau dan Teh Putih (Camellia Sinensis L.)

Kandungan Senyawa Kimia Daun Waru (Hibiscus Tiliaceus) di Kawasan Lingkar Timur Sidoarjo Image
Journal article

Kandungan Senyawa Kimia Daun Waru (Hibiscus Tiliaceus) di Kawasan Lingkar Timur Sidoarjo

Pengaruh Lama Waktu Pengadukan terhadap Pengikatan Impuritis untuk Meningkatkan Kadar NaCl pada Garam Rakyat Image
Journal article

Pengaruh Lama Waktu Pengadukan terhadap Pengikatan Impuritis untuk Meningkatkan Kadar NaCl pada Garam Rakyat

Analisis Kadar Kafein dari Serbuk Teh Hitam, Teh Hijau dan Teh Putih (Camellia Sinensis L.) Image
Analisis Kadar Kafein dari Serbuk Teh Hitam, Teh Hijau dan Teh Putih (Camellia Sinensis L.) Image
Journal article

Analisis Kadar Kafein dari Serbuk Teh Hitam, Teh Hijau dan Teh Putih (Camellia Sinensis L.)

Kandungan Senyawa Kimia Daun Waru (Hibiscus Tiliaceus) di Kawasan Lingkar Timur Sidoarjo Image
Kandungan Senyawa Kimia Daun Waru (Hibiscus Tiliaceus) di Kawasan Lingkar Timur Sidoarjo Image
Journal article

Kandungan Senyawa Kimia Daun Waru (Hibiscus Tiliaceus) di Kawasan Lingkar Timur Sidoarjo

Pengaruh Lama Waktu Pengadukan terhadap Pengikatan Impuritis untuk Meningkatkan Kadar NaCl pada Garam Rakyat Image
Pengaruh Lama Waktu Pengadukan terhadap Pengikatan Impuritis untuk Meningkatkan Kadar NaCl pada Garam Rakyat Image
Journal article

Pengaruh Lama Waktu Pengadukan terhadap Pengikatan Impuritis untuk Meningkatkan Kadar NaCl pada Garam Rakyat

Pengaruh Hormon Indole Butyric Acid (IBA) dan 6\u002DBenzyl Amino Purin (BAP) terhadap Induksi Kalus Piper Betle L. Var Nigra Image
Pengaruh Hormon Indole Butyric Acid (IBA) dan 6\u002DBenzyl Amino Purin (BAP) terhadap Induksi Kalus Piper Betle L. Var Nigra Image
Journal article

Pengaruh Hormon Indole Butyric Acid (IBA) dan 6-Benzyl Amino Purin (BAP) terhadap Induksi Kalus Piper Betle L. Var Nigra

Suggested For You
Optimization Of Skin Moisturizer Formula Based On Fixed Oil (VCO, Olive Oil, And Jojoba Oil): Optimasi Formula Pelembab Kulit Berbasis Minyak Nabati (VCO, Minyak Zaitun dan Minyak Jojoba) Image
Journal article

Optimization Of Skin Moisturizer Formula Based On Fixed Oil (VCO, Olive Oil, And Jojoba Oil): Optimasi Formula Pelembab Kulit Berbasis Minyak Nabati (VCO, Minyak Zaitun dan Minyak Jojoba)

Currently, formulations of skin moisturizers are derived from natural compounds. Fixed oils are known to have compounds that potential to be developed as skin moisturizers based on emollient mechanism. Therefore, this study aims to determine the effect of oil type on the physical characteristics of skin moisturizer creams. In this study, a skin moisturizer cream was formulated using three types of fixed oils: VCO (F1), Olive Oil (F2), and Jojoba Oil (F3). All formulas were tested for physical characteristics of pH, cream type, viscosity, spreadability, and homogeneity. The test results show that all formulas appropriate to the skin pH range,  have o/w type creams and homogeneous texture. In the results of the viscosity test, there was a significant difference (p<0.05) with the highest value of viscosity for F2 (16750 ± 250 cP) > F3 (14200 ± 346cP) > F1 (5833 ± 58 cP), while for spreadability test there were also significant differences (p<0.05) with the highest diameter for  F1 (5.8 ± 0.1 cm) = F3 (5.7 ± 0.2 cm) > F2 (4.3 ± 0.2 cm). Based on the results, it can be concluded that the type of oil can affect the physical characteristics of the moisturizer formula. F1 and F3 have better physical characteristics than F2. 
Read more articles