Recently Published
Most Viewed
Kesulitan Belajar IPA Peserta Didik Sekolah Dasar Image
Journal article

Kesulitan Belajar IPA Peserta Didik Sekolah Dasar

Pencapaian kompetensi pada suatu satuan pendidikan dilaksanakan melalui kegiatan pembelajaran. Salah satu mata pelajaran yang harus dikuasai kompetensinya pada tingkat SD adalah mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam. Pembelajaran IPA di SD hendaknya membuka kesempatan untuk memupuk rasa ingin tahu peserta didik secara ilmiah. Hal ini akan membantu mereka mengembangkan kemampuan bertanya dan mencari jawaban atas fenomena alam. Tetapi pada Kenyataanya tidak semua peserta didik menguasai kompetensi seperti yang diharapkan. Penguasaan konsep IPA yang kurang ini disebabkan oleh kesulitan peserta didik dalam merespon pembelajaran yang diberikan oleh guru mereka. Temuan penelitian ini memberikan informasi penyebab kesulitan belajar IPA peserta didik SD pada 1) factor internal yakni aspek minat, motivasi, rasa percaya diri, kebiasaan belajar, dan cita-cita; dan 2) faktor eksternal yakni banyak istilah asing, materi yang terlalu padat, siswa terkesan mau tidak mau harus menghafal materi, terbatasnya media pembelajaran, peserta didik terkesan susah memahami materi tanpa tersedianya media, guru yang cenderung mendominasi pembelajaran, penguasaan guru akan materi lemah, dan terlalu monoton.
Pengaruh Model Pembelajaran Creative Problem Solving terhadap Kemampuan Berpikir Kreatif Siswa pada Materi Program Linier Kelas XI Smk Image
Journal article

Pengaruh Model Pembelajaran Creative Problem Solving terhadap Kemampuan Berpikir Kreatif Siswa pada Materi Program Linier Kelas XI Smk

Penelitian ini bertujuan untuk: 1) menguji pengaruh model pembelajaran Creative Problem Solving terhadap kemampuan berpikir kreatif. 2) mengidentifikasi aktivitas belajar siswa dalam pembelajaran dengan menggunakan model Creative Problem Solving. 3) mengidentifikasi motivasi belajar siswa dalam pembelajaran dengan menggunakan model Creative Problem Solvin. Penelitian ini dilaksanakan di SMK Negeri Monterado. Adapun populasi dalam penelitian ini yaitu kelas XI Pemasaran 22 siswa, XI Akuntansi 28 siswa, XI Administrasi Perkantoran 28 siswa dan XI Teknik Komputer dan Jaringan 28 siswa. Sampel dalam penelitian ini yaitu kelas XI Administrasi perkantoran sebagai kelas eksperimen dan kelas XI Akuntansi sebagai kelas kontrol. Penelitian ini menggunakan metode eksperimen dengan desain True Eksperimental Design. Soal yang diberikan berupa essay terdiri 4 soal dengan indikator berpikir lancar, berpikir luwes, berpikir orisinal, dan berpikir terperinci yang telah diuji cobakan terlebih dahulu dengan validitas, reliabilitas, daya pembeda dan tingkat kesukaran. Teknik analisis data yang digunakan untuk melihat pengaruh model pembelajaran Creative Problem Solving terhadap kemampuan berpikir kreatif menggunakan uji t, untuk mengetahui aktivitas belajar siswa dengan menghitung persentase indikator aktivitas belajar siswa dan untuk mengetahui motivasi belajar siswa menggunakan rumus rata-rata indikator motivasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 1) Terdapat pengaruh model Creative Problem Solving terhadap kemampuan berpikir kreatif siswa pada materi program linier kelas XI SMK Negeri 1 Monterado tahun ajaran 2016 - 2017. 2) Aktivitas belajar siswa baik pada model Creative Problem Solving terhadap kemampuan berpikir kreatif siswa pada materi program linier kelas XI SMK Negeri 1 Monterado tahun ajaran 2016 – 2017. 3) Motivasi belajar siswa tinggi pada model Creative Problem Solving terhadap kemampuan berpikir kreatif siswa pada materi program linier kelas XI SMK Negeri 1 Monterado tahun ajaran 2016 – 2017.
Suggested For You
Implementasi Model Pembelajaran Scramble dalam Meningkatkan Hasil Belajar Siswa pada Materi Negara Berkembang dan Negara Maju di Kelas IX A Image
Journal article

Implementasi Model Pembelajaran Scramble dalam Meningkatkan Hasil Belajar Siswa pada Materi Negara Berkembang dan Negara Maju di Kelas IX A

Penelitian ini didasari oleh penelitian terdahulu mengenai penerapan model scramble dalam meningkatkan hasil belajar siswa bahwa hasil belajar siswa relatif rendah. Peneliti bertujuan meningkatkan hasil belajar siswa pada materi negara berkembang dan negara maju. Pendekatan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif dan bentuk penelitian adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Teknik pengumpulan data yang digunakan yaitu: teknik observasi, teknik pengukuran, teknik komunikasi tidak langsung, teknik dokumentasi. Alat pengumpulan data yang digunakan yaitu: lembar obrservasi, soal tes (esay), angket, dokumentasi. Hasil penelitian: hasil observasi siswa pada siklus I pada pertemuan I 86,66% dan pertemuan II 93,33% dan siklus II pertemuan I 100% dan pertemuan II 100%. Begitu juga dengan hasil belajar siswa pada siklus I dengan nilai rata-rata 74 dengan persentase ketuntasan klasikal 68,11%. Terjadi kenaikan yang signifikan pada siklus II yaitu dengan nilai rata-rata 85 dan dengan persentase ketuntasan klasikal 86,36%. Dari hasil tes siklus I dan siklus II terdapat peningkatan hasil belajar klasikal 18,18%. Respon siswa terhadap penerapan model pembelajaran scramblejuga sangat baik yaitu pada angka 96,21%.
Read more articles