Recently Published
Most Viewed
Struktur Geologi Teluk Bone \u002D Sulawesi Selatan Image
Journal article

Struktur Geologi Teluk Bone - Sulawesi Selatan

Morfologi dasar laut di daerah penelitian agak curam dan bergelombang, terdapat pada kedalaman laut antara 50 sampai 2000 meter. Pembentukan morfologi dasar laut ini sangat dipengaruhi oleh adanya gejala sesar-sesar aktif. Dari interpretasi runtunan seismik terlihat jelas adanya struktur- struktur geologi berupa sesar dan pelipatan. Adanya bentuk struktur bunga (flower structure) menunjukkan bahwa gejala tektonik aktif dari sesar Palu- Koro, Kolaka, Matano, Lawanopo masih berlangsung sampai sekarang. Keberadaan sesar-sesar aktif ini perlu diwaspadai karena dapat menimbulkan gempa diseluruh Teluk Bone. Kata kunci: sesar aktif, struktur bunga, sesar Palu-Koro Morphology of study area shows a steep and a slighty wavy seabed with the depths between 50 to 2000 meters. The formation of this morphology is strongly influenced by the presence of active faults. Seismic sequence interpretation shows the geological structures such as faults and folds. The present of the flower structure suggest that tectonically active faults such as Palu-Koro, Kolaka, Matano, Lawanopo are under going until now. The present of these active faults need to be considered as it can generate the earthquake in the Bone Gulf. Keywords: active fault, flower structure, Palu-Koro fault
Kandungan Mineral pada Sedimen Pantai dan Laut, Hubungannya dengan Batuan Sumber di Pesisir Kabupaten Rembang, Jawa Tengah Image
Journal article

Kandungan Mineral pada Sedimen Pantai dan Laut, Hubungannya dengan Batuan Sumber di Pesisir Kabupaten Rembang, Jawa Tengah

Sedimen di sepanjang pantai Kabupaten Rembang terdiri atas sedimen muda (aluvial) dan sedimen tua (breksi dan batugamping). Sedimen muda merupakan sedimen lepas dan terdapat di daerah sedimentasi. Sedimen tua berupa sedimen kompak yang secara fisik mempunyai resisitensi tinggi terhadap abrasi Batuan yang terdapat di kawasan pesisir adalah: pasir kuarsa, andesit, tras kaolin, batugamping, batubara dan lempung. Peta sebaran sedimen dasar laut perairan Kabupaten Rembang, menunjukkan dominasi endapan pasir, lanau (pasir halus) dan lanau pasiran (pasir halus - kasar). Kandungan mineral yang terdapat di perairan Kabupaten Rembang terdiri dari: magnetit, pirit, hematit, zirkon, ilmenit diopsid, augit, hornblende, kuarsa, biotit, muskovit dan dolomit Kata Kunci: sedimen, mineral, Rembang The coastal sediment along the coastal of Rembang District consists of young sediment (alluvium) and old sediment (breccias and limestones). Young sediment is placer sediment that occupies the sedimentation area. Old sediment is massive sediment that has a high resistance to abrasion Rocks content in the coastal zone area consist of quarzt sand, andesite, caoline, limestone, trass, coal and clay. Seafloor surficial sediments map of the Rembang water area shows the domination of sand deposits, silt (fine sand) and sandy silt (fine to medium sand). Mineral content in Rembang waters area consists of magnetites, pyrites, hematites, zircons, ilmenite diopsides, augitse, hornblendas, quartzs, biotitse, muskovites and dolomites. Keywords: sediment, mineral, Rembang
Fracture Characteristics of Mélange Complex Basement in Bantimala Area, South Sulawesi, Indonesia Image
Fracture Characteristics of Mélange Complex Basement in Bantimala Area, South Sulawesi, Indonesia Image
Journal article

Fracture Characteristics of Mélange Complex Basement in Bantimala Area, South Sulawesi, Indonesia

Landslide Vulnerability Assessment (LVAs): a Case Study From Kota Kinabalu, Sabah, Malaysia Image
Landslide Vulnerability Assessment (LVAs): a Case Study From Kota Kinabalu, Sabah, Malaysia Image
Journal article

Landslide Vulnerability Assessment (LVAs): a Case Study From Kota Kinabalu, Sabah, Malaysia

Suggested For You
Karakteristik Pantai Pulau Laut\u002Dsekatung (Salah Satu Pulau Terluar Nkri) Image
Journal article

Karakteristik Pantai Pulau Laut-sekatung (Salah Satu Pulau Terluar Nkri)

Pulau Laut-Sekatung adalah salah satu pulau terluar Negara Republik Indonesia yang berbatasan dengan perairan Malaysia Timur. Pulau ini terletak di laut Cina Selatan sebagai bagian dari Kepulauan Natuna dan secara administratif termasuk Provinsi Kepulauan Riau. Tujuan dari studi ini adalah untuk mengetahui karakteristik dan tipologi kawasan pantai berdasarkan metoda geologi dan geofisika kelautan seperti pemetaan geologi kawasan pantai, pengambilan contoh sedimen, serta data-data penunjang seperti pengamatan pasang surut, pengukuran arus dan batimetri. Berdasarkan metoda-metoda tersebut, kawasan pantai Pulau Laut dapat dibedakan 3 jenis yaitu, pantai berpasir, pantai berbatuan dan pantai berbakau. Pantai tipe I adalah pantai berpasir menempati bagian selatan dan timur daerah penelitian, merupakan pasir hasil metasedimen dan terumbu karang. Pantai tipe II adalah pantai berbakau, menempati bagian tenggara daerah penelitian dan merupakan endapan rawa dengan morfologi pedarataran. Pantai tipe III merupakan pantai berbatuan menempati bagian timur dan utara daerah penelitian, merupakan singkapan batuan metasedimen dan batuan beku berumur Kapur yang berasal dari Formasi Bunguran. Tipe pasang surut di perairan Pulau Laut-Sekatung adalah harian tunggal (diurnal tide). Morfologi dasar laut perairan pantai sebelah barat dan timur berbeda, dimana sebelah barat dari garis pantai morfologinya curam sedangkan sebelah timur morfologinya landai. Perubahan garis pantai dicirikan oleh erosi pantai dibagian barat dan akrasi dibagian timur. Kata kunci: Pulau Laut-Sekatung, pulau terluar, karakteristik pantai The Sekatung-Laut Island is one of the outer island of the Republic Indonesia which bordered with the East of Malaysia waters. This island is located in the South China Sea as part of Natuna island and administratively within the Province of Riau islands. The purpose of this study is to know the characteristic and typology of coastal area. To support this purpose, the geology and geophysical survey method such as coastal mapping, sediment sampling, tide, current and bathymetry measurement have been done. Based on these method, the coastal area of Sekatung-Sea island can be distinguished in to 3 type. Coastal type I is a sand coast which is located in the south and east of the island where sand material is derived from meta-sediment rock and coral reef. Coastal type II is a mangrove coast which is located in the south east of study area. This coast is characterized by swamp deposits, mangrove plantation and plain area. Coastal type III is a rocky coast. This coast is characterized by the steep cliff of Cretaceous meta-sediment and volcanic rock of Bungaran Formation. Tide characteristic of study area is diurnal tide and the maximum current velocity is about 1.6 meter/second and is dominated by north direction. The morphology of water coast at west coast is very steep and in the eastern part is very flat. The coast line change is characterized by the erosion in the eastern part and akrasi to sable coast in the western part. Key words: Laut-Sekatung island, outer island, coastal characteristic
Read more articles