Recently Published
Good Extractive Governance Sebuah Gagasan Untuk Kesejahteraan Masyarakat Wilayah Pertambangan Di Indonesia Image
Journal article

Good Extractive Governance Sebuah Gagasan Untuk Kesejahteraan Masyarakat Wilayah Pertambangan Di Indonesia

Persoalan pertambangan selama ini menjadi ironi tersendiri bagi masyarakat, alih-alih memperoleh kesejahteraan dari dampak ekonomi yang ditimbulkan dari USAha pertambangan tersebut, justru melahirkan berbagai persoalan baru hingga konflik di tengah masyarakat. Tujuan utama kajian ini untuk mengembangkan gagasan good extractive governance untuk peningkatan kesejahteraan masyarakat di wilayah pertambangan. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode penelitian deskriptif yang menggunakan teknik pengumpulan data berupa wawancara mendalam dan observasi di lapangan. Adapun hasil temuan dari tulisan ini antara lain, keberadaan sumber daya alam berupa migas selama ini lebih banyak memunculkan musibah seperti konflik, bencana lingkungan hingga kesenjangan ekonomi di masyarakat. Untuk memaksimalkan potensi sumber daya yang ada, perlu adanya komitmen yang kuat dari berbagai pihak untuk membentuk sebuah tata kelola pemerintahan yang baik di wilayah industri ekstraktif (Good Extractive Governance). Hal ini bisa dimulai dengan komitmen pemerintah dalam hal kedaulatan migas dan industri ekstraktif yang lain.
Faktor Determinan Kesiapan Penerapan Standar Akuntansi Pemerintahan Berbasis Akrual Di Manggarai, Nusa Tenggara Timur Image
Journal article

Faktor Determinan Kesiapan Penerapan Standar Akuntansi Pemerintahan Berbasis Akrual Di Manggarai, Nusa Tenggara Timur

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kesiapan pemerintah daerah dalam menerapkan standar akuntansi pemerintah berbasis akrual. Pengaruh pelatihan, pendampingan dan pengaruh kualitas sumber daya manusia, komitmen organisasi, dan infrastruktur terhadap kesiapan penerapan standar akuntansi pemerintah berbasis akrual dianalisis melalui pendekatan positivis. Data dikumpulkan dari 104 responden melalui kuesioner yang disebarkan ke SKPD (instansi pemerintah daerah) yang bekerja di bidang akuntansi dan bendahara. Data kemudian dianalisis dengan menggunakan metode regresi berganda. Hasilnya menunjukkan, pelatihan dan pendampingan secara positif mempengaruhi kualitas sumber daya manusia. Kualitas sumber daya manusia dan infrastruktur tidak mempengaruhi kesiapan aplikasi standar akuntansi berbasis akrual. Kualitas sumber daya manusia, komitmen organisasi, dan infrastruktur secara simultan mempengaruhi kesiapan aplikasi standar akuntansi berbasis akrual. Penelitian ini membuktikan, pemerintah daerah Manggarai, dalam hal sumber daya manusia dan infrastruktur, belum siap.
Most Viewed