Recently Published
Most Viewed
Pengendalian Vektor Dengan Pengubahan Lingkungan Image
Journal article

Pengendalian Vektor Dengan Pengubahan Lingkungan

Salah satu upaya yang bisa dilakukan dalam pengendalian penyakit menular adalah dengan pengendalian vektor (serangga penular penyakit) untuk memutuskan rantai penularan penyakit. Faktor yang penting dalam pengendalian vektor adalah mengetahui bionomik vektor, yaitu tempat perkembangbiakan, tempat istirahat, serta tempat kontak vektor dan manusia.Upaya pengendalian vektor dengan menggunakan bahan kimia ternyata tidak cukup aman, karena walaupun dapat menurunkan populasi vektor dengan segera, penggunaan bahan kimia yang berlebihan juga mempunyai dampak yang merugikan terhadap lingkungan, yaitu menurunnya kualitas lingkungan.Selain menggunakan bahan kimia, pengendalian vektor juga bisa dilakukan dengan pengubahan lingkungan, yaitu lingkungan fisik dan lingkungan sosial,ekonomi, dan budaya.Pengubahan lingkungan fisik dilakukan agar vektor tidak dapat berkembangbiak, istirahat, ataupun menggigit. Misalnya dengan Pembersihan Sarang Nyamuk (PSN) untuk pengendalian vektor Demam Berdarah Dengue (DBD) yang terkenal dengan sebutan 3M yaitu Menguras Tempat Penampungan Air (TPA), Menutup TPA dan Menimbun barang-barang yang dapat menampung air hujan yang bisa menjadi tempat berkembangbiak nyamuk Aedes aegypti. Contoh lain yaitu dengan membersihkan saluran air menggenang yang dapat menjadi tempat berkembangbiak nyamuk penular penyakit kaki gajah (filariasis).Pengubahan lingkungan sosial,ekonomi, dan budaya yaitu dengan mengubah perilaku masyarakat agar tidak terjadi kontak antara manusia dan vektor,misalkan dengan memasang kawat kasa pada ventilasi rumah agar nyamuk tidak masuk ke dalam rumah, atau memakai kelambu untuk mencegah gigitan nyamuk.Selama ini sebenarnya sebagian masyarakat sudah mengetahui cara pengendalian vektor penyakit dengan pengubahan lingkungan, baik lingkungan fisik maupun lingkungan sosial, ekonomi, dan budaya. Namun demikian perlu kiranya peningkatan upaya-upaya tersebut agar pengendalian vektor sebagai salah satu cara pengendalian penyakit menular dapat berhasil dengan baik. Untuk itu diperlukan adanya kerjasama dari berbagai sektor terkait agar peran serta masyarakat dalam upaya pengendalian vektor ini dapat berjalan dengan baik, sehingga mengurangi resiko terjadinya penularan penyakit di masyarakat.
Pemeriksaan Laboratorium pada Penderita Demam Berdarah Dengue Image
Journal article

Pemeriksaan Laboratorium pada Penderita Demam Berdarah Dengue

Dengue Hemorrhagic Fever (DHF) atau Demam Berdarah Dengue (DBD) masih merupakan masalah utama kesehatan masyarakat di Indonesia. Keberhasilan terapi sangat bergantung pada diagnosis yang cepat, pengobatan segera, serta penanganan yang memadai. Gejala klinis infeksi dengue sangat mirip dengan beberapa penyakit demam lainnya, sehingga diagnosis laboratoris yang cepat dan dapat dipercaya sangat dibutuhkan.Diagnosis penderita demam berdarah dilakukan dengan cara anamnesis penderita, baik secara autoanamnesis atau alio anamnesis. Kemudian, dilanjutkan dengan pemeriksaan fisik dan dipertegas dengan pemeriksaan laboratorium.
Pengaruh Proses Pemasakan terhadap Komposisi Zat Gizi Bahan Pangan Sumber Protein Image
Journal article

Pengaruh Proses Pemasakan terhadap Komposisi Zat Gizi Bahan Pangan Sumber Protein

Wawancara sebagai Salah Satu Metode Pengumpulan Data Image
Journal article

Wawancara sebagai Salah Satu Metode Pengumpulan Data

Cara Penulisan Laporan Penelitian Image
Journal article

Cara Penulisan Laporan Penelitian

Pengaruh Proses Pemasakan terhadap Komposisi Zat Gizi Bahan Pangan Sumber Protein Image
Pengaruh Proses Pemasakan terhadap Komposisi Zat Gizi Bahan Pangan Sumber Protein Image
Journal article

Pengaruh Proses Pemasakan terhadap Komposisi Zat Gizi Bahan Pangan Sumber Protein

Wawancara sebagai Salah Satu Metode Pengumpulan Data Image
Wawancara sebagai Salah Satu Metode Pengumpulan Data Image
Journal article

Wawancara sebagai Salah Satu Metode Pengumpulan Data

Cara Penulisan Laporan Penelitian Image
Cara Penulisan Laporan Penelitian Image
Journal article

Cara Penulisan Laporan Penelitian

Suggested For You
Kajian Upaya Promosi Kesehatan (Studi Kasus di Puskesmas Kota Madiun dan Kabupaten Ngawi) Image
Journal article

Kajian Upaya Promosi Kesehatan (Studi Kasus di Puskesmas Kota Madiun dan Kabupaten Ngawi)

Health promotion has became one of main programs in Indonesian health development. It was related with health vision which must be priority promote and preventive services without neglected curative and rehabilitative services. Health promotion was one of duty services by Public Health Centre (PHC). To increase health promotion servces, the government has established national health promotion policy and guidance of health promotion in district. The study aimed to determinethe implementation of health promotion in PHC, include description of Health promotion resources. and priority activities of this program in District Health Office and PHC. It was a non intervention study, with cross sectional desrgn, at Ngawi and Madiun, include four PHC. Data were collected by depth interview from the head of health promotion program in District Health Office, Head of PHC, and health promotion programmer in PHC. The research showed that it was needed improvement of quantity and quality of health promotion resources, include human resource and equipments. The decisionof priority activities in PHC at Ngawi was finite because limited budget and too much incidental activities. In Madiun, all of health promotion activities have been planned and coordinated by District Health Office, and supported with policy that health promotion was a priority program, so it got the highest budget. Almost all of activities was supported environment, and it must be evaluated if it had been developed public empowerment or not. Advocacy strategy must be increased to district government, and so partnership with Non government Organization, public organization, business, and public figure, so that commitment would built and supported by district rule.
Read more articles