Recently Published
Most Viewed
Pencemaran Tanah dan Air Tanah oleh Pestisida dan Cara Menanggulanginya Image
Journal article

Pencemaran Tanah dan Air Tanah oleh Pestisida dan Cara Menanggulanginya

The large increase in the use of modern agricultural chemicals, including pesticides and fertilizers has made agriculture an important non-point source of soil and groundwater contamination. Nitrogen, heavy metals, and organic associated with pesticides are presumably the most common contaminants introduced into the environment by modern agricultural practices. The present and abundance of the chemical contaminants in the soil and underlying groundwater largely depends on their chemical species as well as the various physical, biological and chemical properties of the soil.Understanding these processes and interactions between the contaminants and soil constituents would be useful in identifying effective techniques to restore the soil and groundwater contaminated by modern agricultural practices and others modern society activities.When the level of these contaminants in the soil are such that the quality of the plants, food crops and the groundwater are being compromised, then remedial actions are necessary. Such remediation could include in situ technologies, including bioremediation or phytoremediation combined as well as agronomic-types approaches. The best strategy in reducing soil contamination is to reduce pollution at the source and to use best management practices, such as adopting the most appropriate land use for a given type of soil contamination.
Identifikasi Morfologi Beberapa Spesies Jamur Fusarium Image
Journal article

Identifikasi Morfologi Beberapa Spesies Jamur Fusarium

The research was conducted to study the morphological difference based on macroscopic and microscopic appearance of several Fusarium spp. Fusarium spp. isolates were propagated onto Potato Dextrose Agar (PDA) by using single-spore method. All isolates were observed macroscopically and microscopically to determine colony appearance, colony growth diameter and formation of macroconidia, microconidia and conidiophores. The results showed that colony appearance of all isolates was similar. Therefore they could not clearly be differentiated by one to another. On the other hand, microscopic observation showed that there was different conidiophore morphology of F. oxysporum and other Fusarium spp. Microscopic morphology among F. oxysporum isolates were difficult to differentiate. Microconidia were produced in false-head which was the characteristic feature of most F. oxysporum. In conclusion, microscopic morphology observation could only be able to differentiate Fusarium spp. isolates at species level, but not to formae speciales. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan morfologi berdasarkan morfologi makroskopis dan mikroskopis beberapa isolat Fusarium spp. Isolat Fusarium spp. diperbanyak pada medium Potato Dextrose Agar (PDA) dengan menggunakan teknik monospora. Semua isolat ini kemudian diamati secara makroskopis dan mikroskopis untuk mengetahui morfologi koloni, pertumbuhan koloni, bentuk makrokonidium dan mikrokonidium serta konidiofornya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar isolat mempunyai morfologi koloni yang hampir sama, sehingga tidak bisa dibedakan dengan jelas satu dengan lainnya. Akan tetapi, pengamatan secara mikroskopis menunjukkan adanya perbedaan morfologi konidiofor pada isolat F. oxysporum dengan Fusarium spp., sementara morfologi mikroskopis antara isolat Fusarium spp. sulit untuk dibedakan. Mikrokonidium yang dibentuk pada false-head merupakan karakter utama F. oxysporum. Dari hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa morfologi mikroskopis hanya dapat digunakan untuk membedakan Fusarium spp pada tingkat spesies, tetapi tidak pada tingkat forma spesialis.
Suggested For You
Evaluasi Manfaat Sekolah Lapang Pengendalian Hama Terpadu (SLPHT) Perkebunan Kopi Rakyat dalam Meningkatkan Pendapatan Petani Image
Journal article

Evaluasi Manfaat Sekolah Lapang Pengendalian Hama Terpadu (SLPHT) Perkebunan Kopi Rakyat dalam Meningkatkan Pendapatan Petani

Integrated pest management (IPM) Farmers Field School (FFS) on coffee crop had been conducted in East Java since 1998 until 2003. The IPM-FFS program aimed to increase productivity and quality of the coffee bean through the improvement of the crop and the environment. The aim of this paper was to 1) describe the benefit of the implementation of IPM practicing farmers. The tabulation descriptive method, the profit function and logit function analysis were used. Results showed that the application of IPM technology could increase the profit and the quality of the coffee bean and the price of coffee at farmer level obviously affected the farmer to adopt IPM and increase the income of the farming. Sekolah Lapangan Pengendalian Hama Terpadu (SLPHT) tanaman kopi telah dilaksanakan di provinsi Jawa Timur sejak tahun 1998 sampai 2003. Program SLPHT bertujuan untuk meningkatkan produktivitas dan kualitas biji kopi melalui perbaikan teknik budidaya tanaman dan perbaikan lingkungan. Tujuan tulisan ini adalah 1)menjelaskan manfaat pelaksanaan teknologi PHT, dan 2) mengetahui faktor-faktor penentu yang mempengaruhi petani melaksanakan PHT. Untuk dapat menjawab tujuan dalam tulisan ini, digunakan metode deskriptif dan fungsi produksi dengan pendekatan fungsi keuntungan dan logit. Hasil analisis menunjukkan bahwa: 1) penerapan teknologi PHT dapat meningkatkan keuntungan dan kualtas biji kopi; 2) harga kopi di tingkat petani secara nyata mempengaruhi petani untuk menerapkan PHT dan meningkatkan pendapatan USAha tani.
Biologi Lalat Sciarid, Bradysia Ocellaris (Diptera : Sciaridae), Serangga Hama pada Pertanaman Jamur Tiram Image
Journal article

Biologi Lalat Sciarid, Bradysia Ocellaris (Diptera : Sciaridae), Serangga Hama pada Pertanaman Jamur Tiram

Keparahan Penyakit Hawar Daun Jingga pada Beberapa Galur dan Varietas Padi Image
Journal article

Keparahan Penyakit Hawar Daun Jingga pada Beberapa Galur dan Varietas Padi

Pengendalian Hayati Afid pada Tanaman Cabai Merah dengan Menochilus Sexmaculatus Image
Journal article

Pengendalian Hayati Afid pada Tanaman Cabai Merah dengan Menochilus Sexmaculatus

Biologi Lalat Sciarid, Bradysia Ocellaris (Diptera : Sciaridae), Serangga Hama pada Pertanaman Jamur Tiram Image
Biologi Lalat Sciarid, Bradysia Ocellaris (Diptera : Sciaridae), Serangga Hama pada Pertanaman Jamur Tiram Image
Journal article

Biologi Lalat Sciarid, Bradysia Ocellaris (Diptera : Sciaridae), Serangga Hama pada Pertanaman Jamur Tiram

Pengendalian Hayati Afid pada Tanaman Cabai Merah dengan Menochilus Sexmaculatus Image
Pengendalian Hayati Afid pada Tanaman Cabai Merah dengan Menochilus Sexmaculatus Image
Journal article

Pengendalian Hayati Afid pada Tanaman Cabai Merah dengan Menochilus Sexmaculatus

Read more articles