Karakteristik Geografis Indonesia bercirikan suatu wilayah dua pertiga bagian perairan yang menjadikan titik awal permukiman kawasan garis pantai, tepian sungai atau seputar danau. Hal ini penting karena keberadaan permukiman ditentukan oleh bentang sistem ekologisnya, apakah berupa ekosistem pantai, sungai atau hutan bahkan pengelolaan kawasan permukiman menentukan keseimbangan ekosistem alaminya.Pengamatan permukiman tepian sungai Siak kota Pekanbaru dengan ciri demografinya, keanekaragaman fungsi lahan dan struktur pola morfologi bangunannya, sehingga hal ini menimbulkan benturan kepentingan pada degradasi bangunan, lingkungan dan prasarananya. Kesenjangan pengawasan pemerintah, ketidaklayakan sarana prasarana, rendahnya kontrol sanitasi, koordinasi dan penempatan bangunan umum/kepentingan pribadi semakin menambah keterpurukan lingkungan. Berdasarkan kajian teoritis, terdapat dua kontradiksi faktual, yaitu: Komponen areal pesisir perairan, daratan, vegetasi, bangunan dan infrastrukturnya; Pola pengaturan bangunan menyediakan jalur sirkulasi dan pemunduran posisi bangunan terhadap garis tepi air. Hal ini bertujuan sebagai akses eksistensi vegetasi dan garis tepi tanah. Mengamati fenomena tersebut, dapat dikenali tiga karakteristik pemukiman, yaitu: Adanya abrasi, korosi, instrusi, polusi yang diidentifikasi sebagai degradasi lingkungan abiotik; Kekumuhan bangunan memperburuk kualitas lingkungan; Adanya pergeseran fungsi vegetasi alami, pendangkalan dan kepadatan bangunan. Tujuan penelitian mengangkat gambaran faktual tentang kondisi permasalahan kawasan tersebut pada skala tertentu ditinjau dari aspek ekologi.