Recently Published
Most Viewed
Analisis Energi Pada Perencanaan Pembangkit Listrik Tenaga Uap (Pltu) Dengan Cycle Tempo Image
Journal article

Analisis Energi Pada Perencanaan Pembangkit Listrik Tenaga Uap (Pltu) Dengan Cycle Tempo

Penelitian ini bertujuan untuk membuat pemodelan siklus uap (steam cycle) untuk Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) dengan menggunakan program Cycle-Tempo dan untuk Mengetahui besarnya prestasi (energi) yang dihasilkan oleh siklus Uap (steam cycle) untuk Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) pada berbagai kondisi dengan menggunakan program Cycle-Tempo.Data yang diambil adalah data spesifikasi dan desain termal serta beberapa data pendukung yang berkaitan dengan bahan bakar dan perhitungan ekonomi dengan formulasi yang ada berdasarkan hukum pertama dan kedua termodinamika. perhitungan mengenai kesetimbangan energi pada sistem PLTU dapat digambarkan dengan diagram sankey (gambar 4.14), besar energi yang dihasilkan dari pembakaran batubara yakni 36088,89 kW sedangkan jumlah yang dapat diserap oleh fluida dalam boiler adalah 25262,22 kW. Kerugian energi pada boiler adalah sebesar 10826,67 kW atau sebesar 29,99% merupakan kerugian energi yang terbawa melalui gas asap, adanya karbon yang tidak terbakar, kerugian energi akibat kelemba ban bahan bakar, terdapatnya hidrogen dalam bahan bakar, kerugian energi akibat radiasi dan konveksi serta kerugian energi yang terbawa melalui abu dan terak. Sedangkan energi yang diteruskan sebagai penggerak (input) komponen-komponen lain adalah sebesar 16651,96 kW namun dari sejumlah energi tersebut sebanyak 14993,25 kW dari energi yang keluar dari turbin masih dilepaskan melalui pendingin pada konsensor. Jumlah energi yang dapat ditransfer untuk menghasilkan energi listrik maksimum adalah 8351,95 kW atau sekitar 21,14%. Dengan perhitungan berdasarkan hukum pertama termodinamika dimana daya yang dibangkitkan sebesar 8351,95 kW dan absorbsi energi pada boiler dari hasil pembakaran sebesar 36088,89 kW diperoleh efisiensi termal siklus sebesar 22,44%.
Analisis Pengaruh Ketidakseimbangan Beban terhadap Arus Netral dan Losses pada Transformator Distribusi di PT Pln (Persero) Area Sorong Image
Journal article

Analisis Pengaruh Ketidakseimbangan Beban terhadap Arus Netral dan Losses pada Transformator Distribusi di PT Pln (Persero) Area Sorong

PT PLN (Persero) Area Sorong adalah Perusahaan yang bertugas melistriki wilayah kota sorong dan sekitarnya. Ketidakseimbangan beban pada suatu sistem distribusi tenaga listrik selalu terjadi dan penyebab ketidakseimbangan tersebut adalah pada beban – beban satu fasa pada pelanggan jaringan tegangan rendah. Akibat ketidakseimbangan beban tersebut timbullah arus di netral trafo. Arus yang mengalir di netral trafo ini menyebabkan terjadinya losses (susut), yaitu susut akibat adanya arus netral pada penghantar netral trafo dan losses akibat arus netral yang mengalir ke tanah. Maka dari itu dibuatlah sebuah analisa dengan menggunakan metode perbandingan dengan cara mengukuran beban pada saat sebelum dilakukan pekerjaan penyeimbangan beban dan dibandingkan dengan pada saat sesudah dilakukan pekerjaan penyeimbangan beban. Penyeimbangan beban ini dilakukan dengan cara memindahkan sebagian beban di fasa yang berbeban tinggi ke fasa yang berbeban lebih rendah sehingga dihasilkan beban fasa yang seimbang. Hasil analisa menunjukan bahwa pada saat sesudah dilakukan pekerjaan penyeimbangan beban, nilai arus netral di penghantar netral trafo dan arus netral yang mengalir ke ground lebih kecil sehingga susut yang dihasilkan lebih kecil dibandingkan pada saat sebelum dilakukan pekerjaan penyeimbangan beban.
Suggested For You
Pengaruh Variasi Jumlah Lensa Terhadap Volume Air Tawar Yang Dihasilkan Dari Alat Penyulingan Air Laut Menggunakan Lensa Cembung Image
Journal article

Pengaruh Variasi Jumlah Lensa Terhadap Volume Air Tawar Yang Dihasilkan Dari Alat Penyulingan Air Laut Menggunakan Lensa Cembung

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisa volume air tawar yang dihasilkan dari alat penyulingan menggunakan lensa cembung berdasarkan variasi jumlah lensa. Alat penyulingan yang digunakan dalam penelitian adalah alat penyulingan yang dirancang dan dibuat oleh peneliti untuk membantu mengatasi permasalahan ketersediaan air bersih bagi masyarakat pesisir pantai khususnya pada saat musim kemarau. Dibandingkan dengan mengandalkan air hujan yang belum tentu ada setiap hari, maka alat ini sangat membantu karena ketersadiaan bahan bakunya cukup melimpah yakni air laut yang ada disekitar masyarakat pesisir pantai. Pada variasi pertama (menggunakan 1 lensa), variasi kedua (menggunakan 2 lensa), variasi ketiga (menggunakan 3 lensa) dan variasi keempat (menggunakan 4 lensa). Dari hasil analisa dan penelitian, nilai rata-rata yang diperoleh dari alat untuk variasi jumlah lensa pertama (28,2 ml) dari volume air laut yang dipanaskan (100 ml), pada variasi jumlah lensa kedua, nilai rata-ratanya adalah (32,2 ml) dari volume air laut yang dipanaskan (100 ml), pada variasi jumlah lensa ketiga, nilai rata-ratanya adalah (45 ml) dari volume air laut yang dipanaskan (100 ml) dan pada variasi jumlah lensa keempat, nilai rata-ratanya adalah (61,8 ml) dari volume air yang dipanaskan (100 ml). Pada variasi keempat ini (menggunakan 4 lensa) yang menghasilkan volume air tawar paling banyak.
Read more articles