.
Kerajinan anyam bambu di Desa Gintangan Kecamatan Rogojampi Kabupaten Banyuwangi sudah ada sejak sekitar tahun 1970 an. Ayah Hamid yaitu Mad Rawuh mendirikan sanggar pertama di Desa Gintangan Di Kabupaten Banyuwang. Kerajinan anyam bambu masih dilestarikan karena warisan turun temurun yang juga dijadikan sebagai USAha untuk mencari nafkah. Kerajinan anyam di Gintangan yang dikenal masyarakat Banyuwangi dengan produk welasah yaitu wadah serbaguna yang terbuat dari anyaman bambu. Gintangan memang sejak dulu dikenal sebagai sentra penghasil kerajinan alat rumah tangga seperti kukusan (wadah untuk memasak nasi), ereg (wadah kecil untuk meniriskan bahan makanan yang basah misalnya ikan yang sudah dipotong, kecambah dan sayuran), tenong (tempat nasi).Hal itulah yang menjadi dasar dilakukannya penelitian ini.
Berdasarkan ketertarikan penulis pada anyaman bambu di Desa Gintangan maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah : (1) Bagaimana latar belakang keberadaan kerajinan anyam bambu di Sanggar Hamid Jaya Desa Gintangan Kecamatan Rogojampi Kabupaten Banyuwangi? (2) Bagaimana proses pembuatan kerajinan anyam bambu? (3) Bagaimana motif, warna, dan produk kerajinan anyam bambu di Sanggar Hamid Jaya?.
Untuk mencapai tujuan tersebut penulis menggunakan penelitian diskriptif Kualitatif dengan menggunakan teknik pengumpulan data, observasi, wawancara, dan dokumentasi.Untuk mencapai validitas data digunakan triangulasi data.Berdasarkan analisis data.
Dapat diperoleh kesimpulan bahwa: Setelah Mad Rawuh meninggal, salah satu anak Mad Rawuh meneruskan kerajinan anyaman tersebut dan mendirikan showroom yang bernama Hamid Jaya. Dan di Desa Gintangan diadakan festifal bambu yang dilaksanakan pada bulan Mei dan berlangsung satu tahun sekali, pilihan waktu yang tepat sebagai bentuk penghormatan kepada Mad Rawuh yang sudah meninggal pada bulan Mei tanggal 18 tahun silam
Proses pembuatan anyaman bambu di Desa Gintangan masih manual yaitu memakai tangan untuk membuat kerajinan anyaman bambu. Motif yang digunakan paling popular menggunakan motif Truntum sedangkan untuk motif tambahan biasanya memakai motif Moto puru, motif Pipil, motif Matahari dan motif Liris.Warna yang digunakan pada anyaman bambu di Sanggar Hamid Jaya Desa Gintangan menggunakan pewarna sintetis yaitu wenter atau wantex dan bisa juga menggunakan sumbo. Produk yang dihasilkan sanggar Hamid Jaya yaitu gantungan kunci, songkok, tempat tisu, tempat koran, tempat arsip, tatakan peningset, hiasan lampu, tenong, keranjang buah, kipas, dan sebagainya sesuai permintaan pembeli. Hamid tidak mematok harga tinggi untuk produk anyaman yang dibuat, agar para pembeli banyak yang berkunjung ke showroom.
Kata Kunci : Anyam bambu, Sanggar Hamid Jaya, Gintangan Banyuwangi