Recently Published
Level of Salivary Uric Acid in Gingivitis and Periodontitis Patients Image
Journal article

Level of Salivary Uric Acid in Gingivitis and Periodontitis Patients

Microbiomics of Oral Biofilms: Driving the Future of Dental Research Image
Journal article

Microbiomics of Oral Biofilms: Driving the Future of Dental Research

Strawberry Extract\u0027s Effects on Enterococcus Faecalis and Porphyromonas Gingivalis Biofilms in Vitro Image
Journal article

Strawberry Extract's Effects on Enterococcus Faecalis and Porphyromonas Gingivalis Biofilms in Vitro

Pigmented Oral Lichen Planus: a Case Report Image
Journal article

Pigmented Oral Lichen Planus: a Case Report

Level of Salivary Uric Acid in Gingivitis and Periodontitis Patients Image
Level of Salivary Uric Acid in Gingivitis and Periodontitis Patients Image
Journal article

Level of Salivary Uric Acid in Gingivitis and Periodontitis Patients

Microbiomics of Oral Biofilms: Driving the Future of Dental Research Image
Microbiomics of Oral Biofilms: Driving the Future of Dental Research Image
Journal article

Microbiomics of Oral Biofilms: Driving the Future of Dental Research

Strawberry Extract\u0027s Effects on Enterococcus Faecalis and Porphyromonas Gingivalis Biofilms in Vitro Image
Strawberry Extract\u0027s Effects on Enterococcus Faecalis and Porphyromonas Gingivalis Biofilms in Vitro Image
Journal article

Strawberry Extract's Effects on Enterococcus Faecalis and Porphyromonas Gingivalis Biofilms in Vitro

Pigmented Oral Lichen Planus: a Case Report Image
Pigmented Oral Lichen Planus: a Case Report Image
Journal article

Pigmented Oral Lichen Planus: a Case Report

Most Viewed
Fungsi Dan Kedudukan Advokat Sebagai Penegak Hukum Dan Penemu Hukum Dalam Sistem Peradilan Pidana Image
Journal article

Fungsi Dan Kedudukan Advokat Sebagai Penegak Hukum Dan Penemu Hukum Dalam Sistem Peradilan Pidana

Pasal 24 UUD 1945 menempatkan kekuasaan kehakiman merupakan bagian yang terpenting dalam prinsip negara hukum guna mewujudkan suatu peradilan yang jujur, adil, dan memiliki kepastian hukum bagi semua pencari keadilan. Untuk terselenggaranya prinsip negara hukum tersebut salah satunya diperlukan porfesi advokat Sistem Peradilan Pidana Indonesia mengatur peran dan fungsi advokat sebagai bagian dari badan-badan lain dalam kekuasaan kehakiman dan karenanya berlaku pula prinsip-pinsip kekuasaan kehakiman pada advokat yang salah satunya advokat dapat pula menemukan hukum dan menciptakan hukum melalui jasa hukumnya dalam pembelaan terhadap kepentingan hukum tersangka dan terdakwa maupun karena tanggung jawab moral profesinya. Oleh karena itu penelitian ini dilakukan untuk mengkaji dan berusaha menemukan konsep advokat sebagai penemu hukum. Konsep advokat sebagai penemu hukum hukum ini sangat relevan diantara miskinnya penemuan hukum dalam putusan hakim di tingkat pertama maupun di tingkat banding yang kebanyakan cenderung hanya menguatkan putusan hakim di tingkat pertama demikian pula di tingkat Mahkamah Agung masih salah dalam menerapkan hukum maupun akibat adanya Undang-undang yang sarat dengan kepentingan politik serta praktik penegakan hukum yang buruk. Pasal 5 ayat (1) Undang-undang no. 18 tahun 2003 tentang Advokat menyebutkan “Advokat berstatus sebagai penegak hukum, bebas dan mandiri yang dijamin oleh hukum dan peraturan Perundang-undangan”, maka kedudukan adavokat adalah setara atau sederajat dengan aparat penegak hukum lainnya (Polisi, Jaksa, Hakim). Realita praktik penegakan hukum oleh advokat di Indonesia menunjukkan bahwa advokat belum melaksanakan fungsi dan kedudukan sebagaimana filosofi funsgsi dan kedudukan advokat.Penulis menggunakan Teori Hak Asasi Manusia sebagai Grand Theory, Sistem Peradilan Pidana sebagai Middle Range Theory dan Teori Bantuan Hukum sebagai Applied Theory. Dalam penelitian ini digunakan pendekatan hukum normatif maka pendekatan yang digunakan adalah pendekatan Perundag-undangan serta pendekatan kasus didukung pula oleh pendekatan historis dan perbadingan hukum dengan spesifikasi yang bersifat deskriptif analitis,. Data utama yang digunakan dalam penelitian adalah data sekunder meliputi bahan hukum primer bahan hukum sekunder, dan bahan hukum tersier. Analisis data dilakukan dengan secara yuridis kualitatif.Hasil penelitian ini menunjukkan peraturan Perundang-undangan yang berlaku belum memberikan pengakuan yang maksimal terhadap advokat dalam menjalankan profesinya. Bahwa advokat dalam praktiknya belum dapat dikategorikan sebagai penegak hukum, penempatan advokat sebagai subsistem dalam sistem peradilan harus diimplementasikan dengan pengaturan dalam Undang-undangan secara konkrit bahwa setiap orang yang disangka atau didakwa melakukan tindak pidana wajib didampingi oleh advokat dalam setiap proses pemeriksaan tanpa adanya pembatasan berdasarkan ancaman hukuman pidana terhadap tersangka/terdakwa. Dalam Rancangan Undang-undang Advokat kedepan harus secara tegas mengatur tentang fungsi advokat yang merinci tenatang kewenangan advokat dalam menjalankan profesinya sebagai penegak hukum dengan profesional, itikad baik, bermoral dan sesuai dengan kode etik perofesi sehingga advokat dapat berperan sebagai penemu hukum dan membantu hakim dalam menciptakan hukum serta berkontribusi membantu pembentukan hukum nasional.
Pemilihan Umum Kepala Daerah Sebelum Dan Setelah Perubahan Undang\u002Dundang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945: Menuju Pemilihan Berkedaulatan Rakyat Image
Journal article

Pemilihan Umum Kepala Daerah Sebelum Dan Setelah Perubahan Undang-undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945: Menuju Pemilihan Berkedaulatan Rakyat

Amandemen UUD 1945 menghasilkan sejumlah design baru format kenegaraan Indonesia. Pertama, Presiden dan Wakil Presiden dipilih melalui pemilihan umum (pemilu) secara langsung oleh rakyat, sedangkan kewenangan MPR hanya sebatas melantik Presiden dan Wakil Presiden terpilih saja. Sebagai konsekuensinya, berbeda dengan sebelum Perubahan UUD 1945, Presiden tidak lagi bertangungjawab kepada MPR, namun bertanggungjawab langsung kepada rakyat pemilih. Teori kedaulatan rakyat digunakan untuk menjelaskan secara filosofis dan bersifat makro mengenai rakyat sebagai asasi berdaulat di dalam kehidupan berbangsa dan bernegara, sebagai satu-satunya orang yang berhak dalam menentukan arah dan tujuan negara. Salah satu perwujudan kedaulatan rakyat melalui penyelenggaraan pemiluyang diatur dan dijamin oleh konstitusi. Kedaulatan bisa berada pada tangan seseorang dalam sistem pemerintahan yang otoriter atau tiran. Pemegang kedaulatan bertindak untuk dan atas nama negara. Dalam sistem oligarkhi, kedaulatan berada pada kelompok atau golongan tertentu masyarakat seperti: kaum bangsawan, kaum borjuis, partai, bahkan kelompok agama dalam negara agama. Sementara bagi negara yang berpaham integralistik, kedaulatan ada pada negara, Dalam demokrasi, keterlibatan seluruh rakyat dalam Pemilu menjadi sumber legitimasi kekuasaan pemerintah. Tulisan ini bertujuan untuk mengetahui bahwa pemilu pada hakikatnya merupakan salah satu sarana kedaulatan rakyat yang mensyaratkan dilindunginya hak rakyat untuk memilih para pemimpin negara yang dijamin berdasarkan konstitusi.
Suggested For You
Analisis Penerapan Total Quality Management (Tqm) Terhadap Kinerja Inovasi: Studi Pada Perusahaan Manufaktur Di Jawa Barat Image
Journal article

Analisis Penerapan Total Quality Management (Tqm) Terhadap Kinerja Inovasi: Studi Pada Perusahaan Manufaktur Di Jawa Barat

Total Quality Management (TOM) is a topic that is often linked to company performance. Some studies showed that TOM has influence on performance, while some others showed contrary results. This study examined the effect of TQM on innovation performance of manufacturing companies in West Java. The method of data collection was conducted through mailed questionnaires, which consist of 155 respondents using purposive sampling. Multiple regression analysis is a statistical tool that was chosen to analyze the hypotheses. The results indicated that all TQM variables had significant influence on innovation performance.
Read more articles