Telah cukup banyak dikenal, baik dari keterangan sejarah maupunceritera, bahwa pandangan hidup masyarakat Arabia pada masa sebelum Islam pada umumnya dilukiskan sebagai pemuja kesenangan. Cinta, romansa, wiski , judi, berburu, dan berlagu selalu menguasai benak mereka. Namun demikian dalam bergelimangnya sukacita, mereka masih pula sempat memikirkan tujuan hidup, yang tentunya cita-cita dan harapan duniawi. Memang telab biasa terjadi, dimanapun, kapanpun, dan dalam masyarakat apapun, gagasan lain yang berada di luar arus. Orang dan kelompok inilah yang akan selalu bertanya-tanya dalarn hati, "Apa arti semua ini?".