Gereja ditantang untuk ambil bagian dalam mengobarkan panggilannya melalui koinonia, diakonia, dan marturia. Panggilan ini tidak pernah berubah sepanjang zaman. Ini pula yang harus mewarnai penggembalaan gereja. Namun, setiap zaman memiliki konsep, pandangan, nilai-nilai, dan sistem yang berbeda. Sering kali Gereja mulai terbawa oleh arus zaman sehingga dogma gereja menjadiporak poranda oleh pikiran zamen. Agar gereja mampun menghadapi tantangan zaman maka ketungguhan dan konsistensi teologi yang benar yang berpusat pada Allah melaluifirman Allahyang hidup dan kekal harus menjadi dasar bagi pelayanan penegembalan di era pos modernisme ini. tergoncangkan.