Budaya dalam Cultural studies lebih didefinisikan secara politis ketimbang secara estetis. Objek kajian dalam cultural studies (CS) bukanlah budaya yang didefinisikan dalam pengertian yang sempit, yaitu sebagai objek keadiluhungan estetis (‘seni tinggi'); juga bukan budaya yang didefinisikan dalam pengertian yang sama-sama sempit, yaitu sebagai suatu proses perkembangan estetis, intelektual, dan spiritual; melainkan budaya yang dipahami sebagai teks dan praktik hidup sehari-hari.
Lebih jauh menghadirkan sederetan teori dan metode yang telah digunakan dalam cultural studies untuk melihat dan mengkaji budaya pop kontemporer. Pada tulisan ini lebih memfokuskan pada fenomena-fenomena alat di sekitar kita seperti; televisi, fiksi, film, musik pop dan konsumsi masyarakat saat ini.Fokus tulisan ini sudut pandang dan ruang kajian budaya (Cultural Studies) pada budaya pop ini adalah pada aspek relasi budaya dan kekuasaan yang dapat dilihat dalam budaya pop.
Perlu pengkajian lebih mendalam tentang; Pertama, institusi-institusi yang memproduksi kesenian dan kebudayaan. Kedua, formasi-formasi pendidikan, gerakan, dan faksi-faksi dalam produksi kebudayaan. Ketiga, bentuk-bentuk produksi, termasuk segala manifestasinya. Keempat, identifikasi dan bentuk-bentuk kebudayaan, termasuk kekhususan produk-produk kebudayaan, tujuan-tujuan estetisnya. Kelima, reproduksinya dalam perjalanan ruang dan waktu. Dan keenam, cara pengorganisasiannya.