Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh sistem naungan pertanaman kakao terhadap serangan PBK Conophomorpha cramerella (Grillicidae :Lepidoptera) dan produksi kakao. Penelitian dilaksanakan di perkebunan kakao rakyat yang terletak pada pinggiran hutan di Desa Rahmat Kecamatan Palolo, Provinsi Sulawesi Tengah, dari bulan Desember 2012 sampai Maret 2013. Penelitian metode survey dengan membandingkan antara sistem naungan polikultur dan sistem naungan monokultur terhadap perkembangan larva penggerek buah kakao (C. cramerella) pada kebun kakao dan produksi dari masing-masing lahan.Terdapat 5 petak pengamatan pada lahan monokultur dan 5 petak pada lahan polikultur serta 16 pohon pada setiap petaknya. Variabel pengamatan terdiri atas jumlah lubang keluar larva, jumlah larva di dalam buah, jumlah biji rusak dan produksi dari kakao tiap lahan. Data dianalisis dengan menggunakan uji-t. Hasil penelitian menunjukkan tingkat serangan larva C. cramerella pada sistem tidak berbeda nyata dengan polikultur. Namun demikian rata-rata jumlah lubang keluar larva (1.81 per buah), dan jumlah larva (0.25 per buah) pada monokultur lebih kecil dibandingkan dengan jumlah lubang keluar larva (1.41 per buah) dan jumlah larva (0.24 per buah) pada naungan polikultur, Persentase biji kakao yang rusak akibat terserang C. cramerella pada naungan monokultur 31,40 % tidak berbeda nyata dengan penaung polikultur 22.07 %. Hasil pengamatan estimasi produksi kakao tidak berbeda nyata, pada pertanaman dengan penaung monokultur sebesar 0.95 ton/ha sedangkan pada pertanaman dengan penaung polikultur hanya sebesar 0.88 ton/ha.