Novel Entrok karya Okky Madasari memuat tema-tema sosial dalam masyarakat Indonesia terutama pada era orde baru yang di dalamnya terdapat konflik sosial dan alienasi. Konflik sosial dan alienasi merupakan konsep dalam teori kelas Karl Marx. Berdasarkan hal tersebut, peneliti memilih novel tersebut untuk dianalisis menggunakan konsep teori kelas Karl Marx seperti yang telah disebutkan. Terdapat dua pembahasan dalam penelitian ini, yaitu konflik sosial dalam novel Entrok karya Okky Madasari, dan alienasi dalam novel Entrok karya Okky Madasari. Setiap pembahasan akan diuraikan sesuai dengan teori yang digunakan yaitu teori kelas Karl Marx dan batasan istilah yang telah ditetapkan. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif. Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori kelas Karl Marx. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan sosiologi sastra. Sumber data berupa novel Entrok karya Okky Madasari, dan data penelitian berupa dialog antar tokoh dan narasi yang terdapat pada novel tersebut. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik deskriptif analisis. Hasil penelitian ini berupa pengungkapan adanya konsep teori kelas Karl Marx dalam novel Entrok karya Okky Madasari, yaitu konflik sosial dan alienasi. Konflik sosial di dalam novel Entrok dialami oleh kelas atas dan kelas bawah. Kelas atas adalah orang-orang yang memiliki bagian kekuasaan dari Negara seperti para tentara, sedangkan kelas bawah adalah orang-orang yang tidak memiliki kekuasaan seperti penduduk desa Singget. Konflik sosial memicu terjadinya perjuangan kelas karena setiap kelas memiliki kepentingan kolektif yang berbeda dan dengan begitu melahirkan serangkaian tindakan kolektif yang ditujukan kepada lawan kelas. Perjuangan kelas tersebut tidak akan berakhir sebelum ada kelas yang kalah. Di dalam novel Entrok, digambarkan bahwa kelas bawah selalu kalah saat berkonflik dengan kelas atas karena tidak memiliki bagian kekuasaan dari negara. Alienasi di dalam novel Entrok sebagian besar dialami oleh kelas bawah seperti pada tokoh Simbok, para kuli Pasar Ngranget, para pekerja ladang tebu yang digambarkan telah terasing dari aktivitas produktif dan produk, penduduk Desa Singget yang digambarkan telah terasing dari sesama, serta tokoh Marni, dan tokoh Koh Cayadi yang digambarkan telah mengalami fetisisme atau terasing dari potensi kemanusiaan.
Kata kunci: sosiologi sastra, teori kelas, konflik sosial, alienasi, novel