Kerupuk merupakan makanan ringan yang dibuat dari adonan tepung tapioka dicampur bahan perasa.Kerupuk tidak lepas dari masalah keamanan makanan jajanan. Adanya produsen yang menggunakan Rhodamin B pada produknya. Rhodamin B merupakan zat warna sintetis yang umumnya digunakan sebagai zat warna kertas, tekstil atau tinta.Tujuan dari penelitian ini adalah untuk melakukan uji analisa kuantitatif terhadap Rhodamin B yang terdapat pada kerupuk merah dengan menggunakan Spektrofotometri Uv-Visibel.Penelitian yang digunakan adalah penelitian eksperimental. Populasi penelitian ini adalah seluruh kerupuk berwarna merah yang beredar di pasar tradisional dan pasar modern Kota Medan. Dengan mengambil 5 sampel dari masing-masing pasar tradisional dan pasar modern Kota Medan. Dari penelitian ini didapatkan 7 sampel kerupuk teridentifikasi mengandung Rhodamin B dan 3 sampel kerupuk lainnya tidak mengandung Rhodamin B. Dengan sampel kerupuk dari pasar modern tidak terdapat kadar Rhodamin B, hanya dua (2) sampel yaitu A3 dan A4 yang memiliki kadar Rhodamin B yang sangat sedikit yaitu 0,01. Dan sampel kerupuk dari pasar tradisional terdapat kadar Rhodamin B yang cukup beragam mulai dari 1,14 PPM (B1), 1,39 (B2), 1,63 PPM (B3), 2,06 PPM (B5), dan 2,53 PPM (B2).Rata-rata kandungan Rhodamin B pada sampel kerupuk dari pasar tradisional adalah 1,75 PPM. Sedangkan rata -rata kandungan sampel kerupuk dari pasar modern adalah 0,004 PPM. Berdasarkan uji statistika dengan Mann-Whitney Test, didapati nilai P adalah 0,008 yang artinya terdapat perbedaan rata-rata kadar Rhodamin B antar sampel kerupuk dari pasar tradisional dan modern yang secara statistik bermakna. Perlu dilakukannya penelitian untuk menemukan inovasi dalam identifikasi Rhodamin B pada sampel kerupuk yang lebih praktis, cepat, dan murah sehingga lebih aplikatif bagi masyarakat.